Tuesday, April 29, 2008

PT KAI Klarifikasi Soal Rumah Dinas

Menurut pendataan PT KAI terdapat 16.494 rumah dinas di seluruh Indonesia yangtelah didata peruntukannya. Hal itu dikemukakan Direksi PT KAI untuk mengklarifikasi pemberitaan media massa soal temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap rumah-rumah dinas PT KAI yang menjadi milik pribadi.

"Semua karyawan dan pesiunan PT KAI menempati rumah dinas dengan cara sewa. Hasil penyewaan rumah dinas itu sebesar Rp180 miliar per tahun dan digunakan untuk kesejahteraan seluruh karyawan PT KAI," kata Ronny Wahyudi, Dirut PT KAI, di Ruang Rapat Pimpinan kantor pusat PT KAI, Jalan Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung, Senin (28/4) pagi.

Ronny Wahyudi menyatakan tidak benar rumah dinas di lingkungan PT KAI telah menjadi milik pribadi para pensiunan karyawan PT KAI. Tim penyelidik PT KAI sedang melakukan pendataan terhadap keberadaan dan status rumah-rumah dinas tersebut.

Hasil temuan KPK memang belum mengarah pada indikasi korupsi. Meski demikian PT KAI sudah membentuk tim untuk melakukan pendataan rumah dinas PT KAI di selurh daerah.

"Jumlah rumah dinas di pulau Jawa saja terdapat 11.060 unit dan di Sumatera sebanyak 5.434 unit. Sebagian besar memang disewakan dengan harga yang bervariatif sesuai dengan kelasnya," kata Adi Suryatmini Kepala Humas Pusat PT KAI menambahkan.

Menurut Dirut PT KAI, akhir tahun ini akan diselesaikan pengalihan aset milik PT KAI berupa 16 ribu unit rumah dinas. Karena sampai saat ini masih ada ribuan karyawan PT KAI yang belum mendapatkan kesempatan untuk menyewa rumah dinas yang disediakan PT KAI.

Sebanyak 3.446 unit rumah dinas belum jelas peruntukannya. Sementara jumlah rumah dinas yang dihuni oleh karyawan aktif adalah sebanyak 5.017 unit. Pensiunan PT KAI menempati 6.454 unit rumah. Dan orang luar atau yang bukan karyawan PT KAI sebanyak 1.557 unit. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

4 comments:

Anonymous said...

roni wahyudi emang direktur ga punya VISI!!! bokap gw jauh lebih qualified dibanding anda!!! pantesnya ente jadi kondektur atau masinis kereta lodaya!!!
hub saya aja kalao keberatan dengan komentar saya. -hardian- 081314659659

Nano said...

OK TAMPILKAN TERUS PELAYANAN KAI.AKU MINTA DI TAMPILKAN JUGA ASET kai-SAMAI RUMAH DINAS YANG BERALIH FUNSI BAGAI MANA RESPON ANDA

KREASI - BERLIMA said...

bagaimana dengan pensiunan pt. kai yang dulunya hanya pegawai biasa dengan gaji yang pas-pas an, mereka tidak mempunyai rumah karena memang pt. kai dulunya hanya memberikan rumah dinas, kenapa tidak diberi saja tunjangan/ bantuan perumahan, saya pikir itu malah lebih baik sehingga ketika mereka pensiun sudah mempunyai rumah... tetapi yang ada sekarang malah pensiunan tetap tinggal di rumah dinas. kalau perlu pensiunan diberi rumah tinggal yang layak yang sudah bukan merupakan rumah dinas lagi.

kasihan mereka sudah puluhan tahun bekerja, ketika pensiun diabaikan.

begini nich di indonesia

"HABIS MANIS SEPAH DIBUANG"
apa pensiunan ini juga yah yang salah kenapa mereka dulunya tidak ikut2an korupsi... hehe...
orang jujur di indonesia selalu kalah......

lusiana yoesmier said...

berat rasanya meninggalkan semua kenangan disana , apa lagi kami memang menempatinya karena memang kami butuh kalau kami tak sanggup membayar sewa berarti kami harus angkat kaki dari sana.....tanpa memperoleh apa2 sementara yg lain malah ada yg disewakan kepada orang lain karena mereka punya rumah........nasib-nasib....jd orang ga punya