Survey yang dilakukan Puskaptis pada tanggal 28 Maret – 6 april 2008 ini menimbulkan kontroversi bagi pasangan cagub, meski Tim Sukses Heryawan-Dede mengakui hasil survey Puskaptis tersebut. Survey Puskaptis tersebut menunjukkan prediksi kemenangan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2008-2013 pada pasangan Danny-Iwan.
Sebelumnya pasangan Agum-Nu’man menggunakan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang disampaikan kepada media pada tanggal 25 Maret 2008 di Bandung. hasil survey LSI terhadap tiga kandidat cagub dan cawagub Jabar.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan bahwa Pilgub Jabar 2008 berpotensi besar terhadap politik uang berdasarkan survei yang dilaksanakan LSI dari tanggal 9 - 12 Maret 2008 di Jawa Barat. Hal itu disampaikan Iman Suherman, peneliti utama dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Selasa (25/3) pagi di Ruang Nusantara - Hotel Mitra, Bandung.
Hasil survei LSI itu dimumkan dalam diskusi “Perilaku Politik Masyarakat Jabar”. Data LSI pun mendapat tanggapan kritis dari para wartawan dan tim sukses pasangan calon yang hadir dalam diskusi tersebut. Mereka mempertanyakan akurasi data hasil survei dan metode yang digunakan sehingga diperoleh perhitungan statistik bahwa Agum Gumelar sebagai kandidat calon gubernur dalam Pilkada jabar 2008 memperoleh angka paling tinggi ketimbang calon lain.
Dalam penjelasannya, Iman Suherman mengatakan bahwa prosentase dominan pada Agum Gumelar disebabkan oleh popularitas Agum Gumelar di media massa nasional. “Media massa berpengaruh besar terhadap pencitraan salah satu calon,” kata Iman Suherman. Meski demikian potensi golongan putih (golput) atau warga yang tidak memilih juga berpotensi sebasar 41,8 %.
Ketika dikonfirmasi kepada Media Center Tim Sukses Danny-Iwan, Dadan, mengatakan bahwa hasil survey Puskaptis yang memprediksikan kemenangan Danny-Iwan tanpa pemberitahuan meskipun diakui sebelumnya bahwa Puskaptis pernah menemui Tim Sukses Danny-Iwan.
Direkur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan & Pembangunan Strategis (Puskaptis), Ir. Husin Yazid, mengatakan bahwa metode survey yang digunakan Puskaptis berbeda dengan metode yang digunakan oleh LSI. Puskaptis menggunakan metode Stratafied Random Sampling. Yang artinya, responden yang diambil mewakili total pemilih di daerah sebesar 90 prosen dan tidak menggeneralisir responden di daerah objek sampling.
Pada Grafik 5 yang berjudul “Pasangan Calon Gubernur jabar Lima Tahun Ke Depan yang Diinginkan Masyarakat” menunjukan dominasi suara sebanyak 40% adalah pasangan Sipil-Militer. Dan hasil survey ketiga yang diumumkan Senin (7/4) sore di Bandung pada Grafik 6 berjudul “Cagub/Cawagub Pilihan Masyarakat pada Pilkada (Gubernur) 13 April 2008” menunjukan bahwa pasangan Danny-Iwan sebesar 42.89%, pasangan Agum-Nu’man sebesar 34.65% dan pasangan Heryawan-Dede sebesar 22.46%.
Tim Sukses pasangan Agum-Nu’man mentakatan bahwa hasil survey yang diumumkan LSI pada tanggal 24 Maret 2008 yang lalu di Bandung lebih valid dilihat dari metode yang digunakan.
Dari survey ini terlihat sejauhmana masyarakat melihat figure, popularitas, pengalaman, dan latar belakang lainnya dar masing-masing kandidat Pilgub Jabar 2008-2013. Populasi yang diambil sebagai objek sampling adalah mereka yang sudah siap mengikuti pemilihan gubernur dan wakil gubenrur pada tanggl 13 April medatang, kata Husni Yazid.
Golput atau masyarakat yang tidak akan berpartisipasi dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur ini, menurut survey Puskaptis, adalah masyarakat di wilayah perbatasan seperto kota/kabupaten Bekasi, Depok, dan kota/kabupaten Bogor dengan prosentase 31%.
Pro dan kontra hasil survey dua lembaga survey ini terus berlanjut hingga saat ini pada Tim Sukses Agum-Nu’man dan Tim Sukses Danny-Iwan. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)
No comments:
Post a Comment