DI kancah persaingan global dewasa ini, mengharuskan Indonesia memberi perhatian lebih terhadap kualitas sumber daya energi (SDE) di samping fokus pula pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Hal itulah yang mendorong Chevron Corporation menghadirkan University Partnership Program (UPP) dan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam kemitraan strategis. UPP dengan ITB ini merupakan pilot project untuk peningkatan mutu pendidikan bidang sumber daya energi di Indonesia.
Kesepakatan kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) antara PT Chevron Pacifik Indonesia dan ITB ini ditandatangani di Bandung, Jumat (18/4) pekan lalu.
Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Suwito Anggoro mengatakan bahwa program kerja sama pendidikan di bidang sumber daya energi dengan ITB ini merupakan tantangan besar dalam membangun sumber daya manusia yang kapabel dan kompeten di dunia tenaga profesional.
Menurut Suwito, ITB sebagai institusi pendidikan memiliki tujuan yang sama dengan cita-cita CPI, yaitu mencetak SDM potensial melalui pendidikan teknik untuk memenuhi kebutuhan industri energi di Indonesia.
Dalam program ini, bantuan yang akan diberikan CPI kepada ITB adalah Chevron Scholarship and Best Student Awards, memberikan penghargaan kepada tenaga pengajar terbaik, Sponsorship for Participation in International Conferences, Curriculum Improvements, Faculty Exchange or Sabbatical Programs, membantu mengembangkan Laboratorium dan Perpustakaan. ITB atau Chevron berhak mengajukan program pendidikan.
Rektor ITB, Djoko Santoso mengatakan, bahwa tantangan ini sekaligus menjadi obsesi ITB untuk membangun infrastruktur SDM bidang teknologi perminyakan dunia.
"Sinergisitas Chevron dan ITB ini diharapkan dapat memacu calon profesional di dunia perminyakan yang kini masih terbelenggu oleh sarana dan prasaran pendidikan yang memadai," katanya.
Chevron sebagai perusahaan multinasional, kata Djoko Santoso, ingin menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan, khususnya pengelolaan sumber daya energi di tengah krisis energi dunia saat ini.
Abdul Hamid Batubara, Senior Vice President Business Servises Chevron, mengatakan bahwa tuntutan sumber daya manusia di bidang teknologi perminyakan memang tinggi. "Chevron menggunakan strategic staffing untuk mengatur sumber daya manusia di lingkungan korporasi Indonesia. Strategi itu digunakan karena sumber daya manusia memang kurang memadai secara kuantitas," tukasnya.
Menurut Rektor ITB, Indonesia sebagai salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia diharapkan dapat memiliki SDM yang mumpuni untuk mengolah kekayaan energi secara mandiri, dan mampu menjadi tenaga profesional di bidang perminyakan dunia.
"Melalui program UPP ini, ITB diharapkan mampu mengisi SDM tenaga perminyakan di dunia. Dengan begitu Indonesia bisa mengubah wajah dunia," kata Djoko Santoso.
No comments:
Post a Comment