Wednesday, August 13, 2008

Dekade Dedikasi: 10 Tahun Selasar Sunaryo Art Space

Dalam rangka memperingati 10 Tahun Selasar Sunaryo Art Space (SSAS), kami menyelenggarakan rangkaian program bertajuk “Dekade Dedikasi: Mengenang 10 Tahun Selasar Sunaryo Art Space”. Rangkaian program tersebut terdiri dari:
1. Pameran “A Decade of Dedication: Ten Years Revisited” yang memamerkan karya-karya dari seniman-seniman terpilih yang pernah berpameran di SSAS: Adhya S. Ranadireksa, Agus Suwage, Arin Dwihartanto, Ay Tjoe Christine, Ahadiat Joedawinata, Anggun Priambodo, Arief Tousiga, Asmudjo Jono Irianto, Dadan Setiawan, Deden Sambas, Diyanto, Duto Hardono, Erik M. Pauhrizi, Gusbarlian Lubis, Handiwirman Syahputra, Haryadi Suadi & Radi Arwinda, alm. Hendrawan Riyanto, Heri Dono, Joko Dwi Avianto, Jumadi Alfi, Muhammad Irfan, Nindityo Adipurnomo & Mella Jaarsma, Rizki Resa Utama (Oq), R.E. Hartanto, Rosid, Rudi Mantofani, Seno Gumira Ajidarma, Sunaryo, Tisna Sanjaya, TROMARAMA (Febie Babyrose, Ruddy A. Hatumena, Herbert Hans), VIDEOBABES (Prilla Tania & Ariani Darmawan), Yunizar, Yusra Martunus, Yusuf Ismail. Pameran akan berlangsung sampai 26 September 2008.
2. Peluncuran buku “ Dekade Dedikasi / A Decade of Dedication” yang berisi catatan, esai, dokumentasi kegiatan dan rancangan program jangka panjang SSAS. Buku ini akan memuat kontribusi beberapa penulis nasional maupun internasional, yaitu: Jim Supangkat, Sardono W. Kusumo, Yuswadi Saliya, Rizki A. Zaelani, Patrick Duarte Flores, Agung Hujatnikajennong, Asmudjo Jono Irianto, Hendro Wiyanto, Aminudin TH Siregar, Gustaff Hariman Iskandar, Hendro Wiyanto, Wulandani Dirgantoro, R.E.Hartanto.
3. Peluncuran website http://www.selasarsunaryo.com/ dengan penampilan baru.
4. Peresmian fasilitas baru SSAS, yaitu “Pustaka Selasar”.
Keseluruhan program akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Jum’at,5 September 2008, Waktu : Pukul 15.30 – 19.00 WIB, Tempat : Selasar Sunaryo Art Space Jl. Bukit Pakar Timur no.100 Bandung. Akan diresmikan oleh : Goenawan Mohammad.
Pengantar
Semenjak pendiriannya pada tahun 1998, Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) telah menjadi tempat yang memiliki reputasi bertaraf nasional dalam hal penyelenggaraan berbagai kegiatan seni budaya. Sepuluh tahun memang bukan waktu yang panjang, namun, dalam perjalanannya SSAS telah berkembang menjadi institusi yang semakin besar, baik dari segi skala program yang diselenggarakan, fasilitas fisik dan organisasi. Semua itu mengarah pada realisasi dan pengembangan visi dan misi yang telah dicanangkan, yakni menjadi pusat penyimpanan, pameran dan pengkajian karya-karya Sunaryo sebagai figur penting dalam khasanah seni rupa Indonesia.
Menjadi pusat kegiatan seni budaya yang paling aktif dalam skala nasional maupun internasional melalui penyelenggaraan pameran seni rupa dalam pengertian yang luas, seni pertunjukan, pemutaran film dan forum pertukaran pengetahuan yang terbuka untuk publik mendukung terselenggaranya mekanisme medan sosial seni yang sehat dan ideal demi pembangunan infrastruktur seni rupa di Indonesia.
Tujuan Program
Menginjak tahun kesepuluh ini, SSAS ingin membuat suatu kegiatan yang bermaksud menggarisbawahi dan menyosialisasikan semua catatan perkembangan yang terjadi dalam lembaga ini.
Dengan tujuan mempublikasikan visi dan misi SSAS secara lebih luas dan mendalam dalam skala nasional maupun internasional. Hal ini sangat penting mengingat SSAS didirikan dan dijalankan untuk kemaslahatan publik yang semakin luas di masa-masa mendatang. Menandai pencapaian SSAS dalam 10 tahun terakhir dan melihat kontribusi yang telah dilakukan pada publik dan perkembangan seni budaya pada umumnya. (Agung Hujatnikajennong – Kurator Pelaksana Harian SSAS).
Besar harapan kami kegiatan ini dapat diliput sebagai salah satu kegiatan budaya di Bandung khususnya dan skala nasional pada umumnya.
Hormat kami,
Anggia Tresna
[Program Manager]
(Program ini terbuka untuk umum dan gratis!!!)

Monday, August 4, 2008

Bandung Kotaku Hijau Dikunjungi Belasan Ribu Warga

Bandung Kotaku Hijau Tanamkan Kesadaran Menjaga Lingkungan

Kampanye lingkungan hijau di kota Bandung dalam bentuk festival seni budaya berwawasan lingkungan, Bandung Kotaku Hijau, yang diselenggarakan oleh Republic of Entertainment dengan sponsor Sampoerna Hijau dan XL di Lapangan Parkir Barat Tegallega Bandung pada Sabtu (2/8) dibuka secara oleh Pejabat Walikota kota Bandung yang dibacakan oleh Nana Supriatna dari BPLH kota Bandung.

Wawan Juanda, Presiden Republic of Entertainment, dalam sambutan pembukaannya mengatakan, “Event Bandung Kotaku Hijau sudah dimulai dengan penanaman 10.000 pohon di Bandung sejak Rabu (30/7) oleh Republic of Entertainment dan masyarakat. Penanaman pohon secara formal akan dilaksanakan pada hari Minggu (3/8) sebanyak 200 pohon di wilayah Bandung barat dan Bandung Timur oleh Sampoerna Hijau, Republik of Entertainment, wartawan dan masyarakat.”

Program Corporate Social Responsibility (CSR) HM Sampoerna melalui acara Bandung Kotaku Hijau dengan tajuk Sampoerna Hijau Kotaku Hijau ini mendapat sambutan positif dari pemerintah kota Bandung beserta jajarannya. Brand Manager Sampoerna Hijau, Suminto Alexander Hermawanto mengatakan bahwa Bandung Kotaku Hijau bertujuan mengajak masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan. Dan sampai saat ini sudah terkumpul 10.000 sms, sehingga sudah terkumpul juga 10.000 pohon karena satu sms sama dengan satu pohon untuk penghijauan.

“Pada tahun ini akan digelar Anugerah Hijau untuk memberikan penghargaan kepada kota-kota yang telah menyelenggarakan Sampoerna Hijau Kotaku Hijau. Anugerah Hijau akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 10 Agustus 2008. Kota yang mendapat anugerah dipilih dari 30 kota yang telah menyelenggarakan Sampoerna Hijau Kotaku Hijau,” kata Suminto Alexander Hermawanto. Selain itu Suminto Alexander Hermawanto juga mengatakan bahwa pohon-pohon yang sudah ditanam akan dipelihara untuk tetap tumbuh.

Pemeliharaan pohon penghijauan itu dilaksanakan secara regular di daerah masing-masing. Kepala BPLH kota Bandung Nana Supriatna mengatakan bahwa Bandung Kotaku Hijau selaras dengan visi Bandung Hijau yang terangkum di dalam 7 program kota Bandung.

“Pemerintah kota Bandung memberikan penghargaan kepada Republic of Entertainment sebagai inisiator perwujudan Bandung Hijau, dan kepada Sampoerna Hijau yang telah mesponsori program Bandung Kotaku Hijau,” kata Pejabat Walikota Bandung Edi Siswadi yang dibacakan oleh Nana Supriatna.

Ruang terbuka hijau sangat penting untuk visi Bandung di masa yang akan datang. Untuk mewujudkan kota Bandung yang bersih, makmur, taat dan bersahabat. Acara pembukaan yang dilaksanakan pada Sabtu (2/8) pagi tadi dilanjutkan dengan penyerahan pohon Patrakomala oleh Sampoerna Hijau kepada yang mewakili Pejabat Walikota Bandung. Kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon di area parker barat lapangan Tegallega, Bandung oleh perwakilan Sampoerna Hijau, XL, Republic of Entertainment, BLH kota Bandung, Polwiltabes Bandung. Usai penanaman pohon secara simbolis dan bersama-sama tersebut di atas. Para tamu dan undangan mencicipi kuliner khas Bandung, kemudian tour the venue di Bandung Kotaku Hijau.

Di booth Bandung Kotaku Hijau digelar workshop mengenai lingkungan. Mulai dari penanaman pohon tanpa lahan sawah (Urban Rice Field), bio energi, komunitas mainan anak Sunda, Bird Food Table, Natural Fiber & Colour, kertas daur ulang, Akar Wangi, bamboo instrument, Eco Lifestyle, dll, juga kuliner khas Bandung. Sampai pukul 13.40 total pengunjung sudah mencapai 500 pengunjung.

Mereka mengikuti games di booth Sampoerna Hijau, games dari XL, aplikasi bike to work, yaitu tour the venue dmenggunakan sepeda. Sepeda merupakan kendaraan alternatif di kota Bandung untuk mengurangi kontribusi polusi udara dari CO2 yang dihasilkan mesin kendaraan bermotor. Pengunjung juga mendapat panorama aksi dari kelompok seniman Ganiati di area Bandung Kotaku Hijau. Tidak hanya itu, musisi asal Bandung juga menghibur pengunjung Bandung Kotaku Hijau sepanjang hari.

Komentar dari talent musisi yang terlibat dalam Bandung Kotaku Hijau mengenai event ini disambut sangat positif. Karena melalui Bandung Kotaku Hijau musisi dapat mengampanyekan lingkungan bersih dan hijau untuk kota Bandung yang sudah terasa panas akibat berkurangnya lahan hijau dan polusi kendaraan bermotor.

Talent yang tampil di panggung Bandung Kotaku Hijau antara lain, Heaven, Hope Land, These R Fake, Ricketsia, Baby Eat Crackters, Ozenk Percussion, Boys Are Toys, The Ababil, JikuNSpraiN, The Sigit. Jikun (JikuNSpraiN) mengatakan bahwa bandung sekarang sudah tidak nyaman akibat pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan. Banyaknya kendaraan bermotor membuat Bandung sesak oleh polusi karbon sehingga udara jadi panas dan tidak sehat.

Oleh karena itu, menurut Jikun, musisi Bandung sangat mendukung gerakan penghijauan lingkungan dimulai dari kesadaran masing-masing untuk membuat lahan hijau di lingkungan masing-masing. "Kami sebagai musisi selain bisa mengampanyekan lingkungan hijau melalui musik dan mengajak audiens kami, paling tidak menanam pohon di rumah kami sendiri, hemat energi dan tidak membuang sampah semabarangan," kata Jikun usai tampil memukau di panggung Bandung Kotaku Hijau di Lapangan Parkir Barat Tegallega Bandung, Minggu (3/8) malam.

Tidak kalah menarik juga Bandung Kotaku Hijau adalah fashion show berjudul Eco Fashion. Sebuah catwalk fashion yang mengekspose desain dan bahan pakaian dari serat alam. Ada juga Eco Narator yang mengelilingi tempat pengunjung berkumpul untuk menyampaikan pesan-pesan lingkungan hijau. Street Dance dan Eco Carnival juga tak kalah menariknya untuk dijadikan wisata budaya di bandung Kotaku Hijau.

Pada hari Minggu (3/8) pagi dilakukan penanaman pohon rambutan dan suku secara simbolis di kawasan Pasir Impun (Bandung Timur) dan Desa Padalarang (Bandung Barat) oleh wartawan, HM Sampoerna Tbk, masyarakat dan tim Republic of Entertainment, komunitas Land Rover Bandung. Penanaman pohon yang dilaknanakan dalam rangka Bandung Kotaku Hijau oleh Sampoerna Hijau dan Republic of Entertainment di kawasan Padalarang sudah ditanam sebanyak 900 pohon rambutan sejak tanggal 31 Juli 2008 meliputi kampung Babakan Loa dan desa Padalarang meliputi RW 07, 10 dan RW 23.

Kepala Desa Padalarang, Asep Sunarya mengatakan, ”Gerakan penghijauan di desa Padalarang yang didukung oleh Sampoerna Hijau selaras dengan program penghijauan di desa kami. Dengan ada acara ini kami atas nama warga desa Padalarang mengucapkan terima kasih kepada Sampoerna Hijau.”

”Pilihan lahan di desa Padalarang dipertimbangkan karena daerah ini merupakan daerah atas, sehingga penghijauan multifungsi. Penanaman pohon ini berfungsi untuk mencegah erosi tanah, dan pembuatan daerah resapan air karena letaknya di dataran tinggi,” jelas Asep Sunarya usai melakukan penanaman 200 pohon rambutan di perumahan Graha Padalarang Indah, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, bersama Manager Media Relation HM Sampoerna, Veranita Kuspratiwi, dan Republic of Entertainment, komunitas Land Rover dan wartawan Bandung, Minggu (3/8) pagi.

”Kepedulian masyarakat mengenai lahan hijau sangat penting. Kami dari HM Sampoerna Tbk bertindak sebagai inisiator dalam gerakan Bandung Kotaku Hijau ini. Kami juga akan tetap mengawasi dan memelihara pohon-pohon yang sudah ditanam, karena program ini merupakan program bersama untuk menciptakan lingkungan hijau,” jelas Manager Media Relation HM Sampoerna, Veranita Kuspratiwi, Minggu (3/8) pagi di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Gelaran Bandung Kotaku Hijau di lapangan parkir barat Tegallega ditutup dengan acara fashion show karya mahasiswi STSI Bandung dan penampilan band Pure Saturday dan Rocket Rockers pada Minggu (3/8) malam.