Wednesday, April 16, 2008

Kantor PKS Diserang

Kantor DPD PKS Kabupaten Bandung di Jalan Raya Katapang, Soreang, dilempar empat bom molotov oleh dua orang tak dikenal sekitar pukul 13.30 Senin (14/4). Tiga buah motor yang diparkir di halaman kantor itu terbakar.

Arifin Sobari, pengurus DPD PKS Kabupaten Bandung, mengatakan saat itu ia dan enam orang lainnya sedang rapat di dalam kantor. "Saya mendengar suara letusan keras dari luar, dan setelah keluar ternyata api telah membakar tiga buah motor yang sedang parkir di halaman," ujar Arifin.

Seorang pedagang bakso yang berjualan di dekat kantor DPD PKS mengatakan, dia melihat dua orang mengendarai Vespa biru tanpa plat nomor berhenti dan mengawasi kantor DPD, lalu melempar empat botol dan langsung melarikan diri.

Karena motor mereka sulit dinyalakan, kata Arifin, “Akhirnya masyarakat dapat menangkap salah seorang dari dua orang itu." tutur Pelaku yang ditangkap bernama Didin Tajudin (28), warga Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.

Wakil Kapolda Jawa Barat Brigjen Pol Suprihadi mengatakan, aparatnya masih menghimpun keterangan dari pelaku. Dia belum bisa memastikan serangan itu terkait dengan pilkada Jawa Barat. "Sampai saat ini kami masih menyelidiki motif yang melatarbelakangi kejadian tersebut, apakah bersifat politis atau tidak," kata Suprihadi seperti dikutip Antara.

Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat Memet Abdul Hakim menyatakan pelemparan bom molotov belum tentu terkait hasil quick count yang memenangkan pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade).

"Jangan terburu-buru menyimpulkan kasus itu terkait Pilkada Jabar sebelum ada hasil penyelidikan dari kepolisian. Saya kira masyarakat harus tenang," kata Memet di Bandung, Senin.

Memet mengatakan kasus tersebut tidak mengganggu konsentrasi KPUD Jawa Barat maupun kabupaten/kota seprovinsi itu untuk menuntaskan tugasnya sebagai penyelenggara pilkada.

Serangan itu tidak menyulut emosi simpatisan Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera yang mendukung Heryawan-Dede Yusuf. “Saya kira semua tidak ada masalah dengan Tim Hade dan kami tidak terpancing untuk bertindak sesuatu. Masalah itu sudah dikoordinasikan dengan jajaran Polda Jabar,” kata Haris Yuliana, Ketua Tim Sukses Bersama Hade di Bandung, Senin (14/4) sore.

Calon Gubernur Ahmad Heryawan tidak mau berkomentar soal bom molotov itu. “Soal itu Cagub tidak perlu komentarlah. Biarkan pihak yang berwajib menyelesaikannya,” kata dia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat gembira karena pilkada Jawa Barat berjalan tertib dan lancar. “Sekarang pilkada telah selesai, walaupun penghitungan dari KPUD terus berlangsung, dan kita serahkan nantinya KPUD mengumumkan secara resmi siapa pemenangnya,” kata Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng.

Walaupun perhitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei semuanya menempatkan pasangan Heryawan-Dede Yusuf unggul darii dua saingannya, kata Andi, tapi Presiden tetap menunggu hasil penghitungan resmi yang ilakukan KPUD.

Data rekapitulasi yang masuk ke KPUD Provinsi Jawa Barat hingga pukul 18.20 kemarin sebanyak 10 persen atau 2.580.947 suara. Dari jumlah tersebut, pasangan Danny-Iwan (Da‘™I) memperoleh 671.738 suara (26 persen), Agum Gumelar-Ahmad Nu‘™man (Aman) 885.270 (34 persen), dan Heryawan-Dede 1.023.939 (40 persen).

Di Depok, Tim Sukses Hade menyatakan akan memantau perolehan suara yang telah terkumpul. Ketua Tim Sukses Hade dari PAN, Hasbullah Rachmat, kemarin mengatakan langkah itu unutk mengantisipasi kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi.

Di Kota Bekasi, Tim Pemenangan Pemilihan Gubernur PKS mencatat pasangan Hade meraih 57 persen suara, Aman 32 persen, dan Da‘I memperoleh 12 persen suara.

Ketua KPUD Kota Bekasi Ahmad Hery mengatakan hasil penghitungan suara masih dimenangkan pasangan Hade. “Untuk hasil pastinya tunggu dua sampai tiga hari lagi,” kata dia. (Argus Firmansah/Fauzan Hilal/Iskandar Hadji/Jurnal Nasional)

No comments: