Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat gembira karena Pilkada di Jawa Barat berjalan tertib dan lancar. "Sekarang Pilkada telah selesai, walaupun penghitungan dari KPUD terus berlangsung , dan kita serahkan nantinya KPUD mengumumkan secara resmi siapa pemenangnya," kata Andi Mallarangeng, juru bicara Presiden, kemarin (14/4).
Berdasarkan penghitungan cepat yang dilakukan Lingkar Survei Indonesia, data suara yang telah masuk mencapai 99,75 persen. Hingga pukul 20.12 WIB, pasangan Ahmad Heryawan/Dede Yusuf memperoleh 40,27 persen, Agum Gumelar/Nu'man Abdul Hakim 33,97 persen, dan Danny Setiawan/Iwan R Sulandjana 25,76 persen.
Sedangkan menurut perhitungan Lembaga Survei Indonesia, Ahmad Heryawan/Dede Yusuf memperoleh 39,46 persen, Agum Gumelar/Nu'man Abdul Hakim 35,46 persen dan Danny Setiawan/Iwan R Sulandjana memperoleh 25,08 persen suara.
Namun, Presiden masih menunggu hasil penghitungan resmi yang dilakukan KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) Jawa Barat, walaupun perhitungan cepat yang dilakukan banyak lembagai survei hampir semuanya benar, dimana pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf mengungguli dua saingannya.
Presiden mengajak siapapun harus menghoramti hasil Pilkada. "Sangat jelas seperti yang telah dikatakan Presiden SBY ketika memcoblos kemarin, agar yang kalah bisa menerima karena begitualah hasilnya. Bagi yang menang tentu saja harus mulai memikirkan apa yang menjadi tugasnya, melayani dan meningkatkan kehidupan kesejateraan rakyat, dan amanah dari rakyat betul-betul diimplemetasikan dengan menjadi gubernur seluruh warga Jawa Barat, " kata Andi.
Secara umum, Pilkada Jabar berjalan lancar. Meski ada gangguan, tetapi bisa diatasi. Kemarin, Kantor DPD PKS Kabupaten Bandung di Jalan Raya Katapang, Soreang, dilempar empat bom molotov oleh dua orang tak dikenal sekitar pukul 13.30 WIB. Tiga buah motor yang diparkir di halaman kantor itu terbakar.
Arifin Sobari, pengurus DPD PKS Kabupaten Bandung, mengatakan saat itu ia dan enam orang lainnya sedang rapat di dalam kantor. "Saya mendengar suara letusan keras dari luar, dan setelah keluar ternyata api telah membakar tiga buah motor yang sedang parkir di halaman," ujar Arifin.
Akhirnya masyarakat dapat menangkap salah seorang dari dua orang itu. Pelaku yang ditangkap bernama Didin Tajudin (28), warga Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Wakil Kapolda Jawa Barat Brigjen Pol Suprihadi mengatakan, aparatnya masih menghimpun keterangan dari pelaku. Dia belum bisa memastikan serangan itu terkait dengan pilkada Jawa Barat. "Sampai saat ini kami masih menyelidiki motif yang melatarbelakangi kejadian tersebut, apakah bersifat politis atau tidak," kata Suprihadi seperti dikutip Antara.
Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat Memet Abdul Hakim menyatakan pelemparan bom molotov belum tentu terkait hasil quick count yang memenangkan pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade).
"Jangan terburu-buru menyimpulkan kasus itu terkait Pilkada Jabar sebelum ada hasil penyelidikan dari kepolisian. Saya kira masyarakat harus tenang," kata Memet di Bandung, Senin.
Memet mengatakan kasus tersebut tidak mengganggu konsentrasi KPUD Jawa Barat maupun kabupaten/kota seprovinsi itu untuk menuntaskan tugasnya sebagai penyelenggara pilkada.
Serangan itu tidak menyulut emosi simpatisan Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera yang mendukung Heryawan-Dede Yusuf. "Saya kira semua tidak ada masalah dengan Tim Hade dan kami tidak terpancing untuk bertindak sesuatu. Masalah itu sudah dikoordinasikan dengan jajaran Polda Jabar," kata Haris Yuliana, Ketua Tim Sukses Bersama Hade di Bandung, Senin (14/4) sore.
Calon Gubernur Ahmad Heryawan tidak mau berkomentar soal bom molotov itu. "Soal itu Cagub tidak perlu komentarlah. Biarkan pihak yang berwajib menyelesaikannya," kata Ahmad Heryawan di Hotel Papandayan, Bandung. (Argus Firmansah/Fauzan Hilal/Iskandar Hadji/Jurnal Nasional)
No comments:
Post a Comment