Acara tersebut dibuka dengan Jalan Sehat yang diikuti ratusan masyarakat dengan atribut Agum-Nu’man dan dilepas oleh Nu’man Abdul Hakim di depan kantor DPW Partai Persatuan Pembangunan, jalan Pelajar Pejuang, Bandung, Senin (7/4) pagi tadi dan berakhir di lapangan Gasibu Bandung.
Antusias masyarakat pendukung Agum-Nu-man sangat antusias dengan sajian hiburan musik dangdut dari kelompok Mercy Arshita. Lapangan Gasibu pun bergoyang meski terik matahari membakar massa.
Mereka yang turut menghibur masyarakat di lapangan Gasibu adalah Dangdut Performance Mercy Marshita, Monolog “Wangsit Siliwangi” oleh Ayi Kurnia Iskandar, Reog Gembol, Pengamen Jalanan dari Rumah Musik Harry Roesly, Bad Boyz, Patria & Paduan Suara SMU, pelawak Sasagon, Boys Are Toys, Little G, Hookey Supermarket, dan ditutup dengan penampilan Java Jive.
Selain itu juga hadir seniman Jawa Barat, Kang Ibing. Keterlibatan para seniman se-Jawa Barat dalam Gelar Budaya AMAN tersebut hanya sebatas profesionalisme sebagai seniman saja. Hal itu diungkapkan oleh hampir semua semua seniman yang terlibat dalam Gelar Budaya AMAN.
“Saya profesional saja di acara ini sebagai seniman, tak ada kaitannya dengan politik,” kata Ayi Kurnia Iskandar, aktor STB, yang membacakan monolog puitis berjudul “Wangsit Siliwangi” pada acara pembukaan. “Siliwangi bukan milik militer, tapi milik rakyat,” sambung Ayi Kurnia di belakang panggung Gelar Budaya AMAN pagi tadi.
Masyarakat pendukung yang kebanyakan adalah ibu-ibu muda dan remaja dari ormas partai pendukung Agum-Nu’man sangat terhibur dengan acara tersebut. Akan tetapi para pedagang asongan dan pedagang kaki lima tidak merasakan gairah yang sama karena hasil jualannya tidak meningkat meski banyak orang di lapangan Gasibu Bandung. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)
No comments:
Post a Comment