Kebangkitan Nasional bukan hanya wacana atau perbincangan tetapi perbuatan atau upaya yang harus terus dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun semua lapisan masyarakat di
Hal itu disampaikan oleh Dr. H. Andi Malarangeng, Juru Bicara Kepresidenan Republik
Andi Malarangeng memaparkan topik “Politik Nasional dalam Membangun Nasionalisme” di hadapan ratusan guru dan dosen se-Jawa Barat. Bahwa sosialisasi kebangkitan nasional harus terus dilakukan sampai tidak ada orang lagi yang berpikir untuk memerdekakan diri dari negara Republik
Semua orang yang masih mengaku sebagai manusia
Masalah kesejahteraan itu adalah tantangan dan tanggungjawab kita bersama baik pemerintah maupun semua lapisan masyarakat. Andi juga mencontohkan bahwa banyak pedagang baju bordiran dari Tasikmalaya dan Bukit Tinggi menjadi raja saudagar di
“Nasionalisme harus seiring sejalan dengan internasionalisme dimana pun kita berada,” kata Andi Malangeng di Balai Pertemuan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Sementara Azyumardi Azra banyak memaparkan konteks Kebangkitan Nasional saat ini dipandang sangat penting untuk direvitalisasi. Revitalisasi tersebut harus didukung oleh semua elemen bangsa, pemerintah dan semua lapisan masyarakat.
Azyumardi Azra juga melihat konteks Pancasila yang sekrang sudah tidak signifikan lagi dengan banyaknya persoalan disintegrasi dari persolana agama. Pancasila juga penting direvitalisasi ke depan agar tidak lagi didominasi oleh negara seperti pada jaman ORBA.
“Pancasila harus menjadi wacana publik dan Pancasila harus menjadi ideology yang terbuka,” kata Azyumardi Azra di Balai Pertemuan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Seminar tersebut juga dihadiri oleh Deputi Menteri Negara BUMN dan bidang jasa lainnya, Sekretaris Jenderal Menteri Komunikasi dan Informatika. Serta dihadiri oleh ratusan tenaga kependidikan atau guru sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, perguruan tinggi juga organisasi kemasyarakatan se-Jawa Barat.
Perbincangan Kebangkitan Nasional melalui pendidikan disampaikan pada sesi terakhir oleh Endang Sumantri (mantan Rektor IKIP/UPI) dan Endang Caturwati. Bahwa pendidikan adalah instrumen utama untuk menanamkan kesadaran nasionalisme kepada generasi muda.
Akhir-akhir ini banyak persoalan agama yang berdampak sosial yang sangat luar biasa, seperti misalnya kasus Nabi baru dan ajaran Ahmadiyah.
Menenggarai masalah Ahmadiyah Andi Malangeng juga mengatakan bahwa persoalan itu belum melihat adanya laporan secara resmi kepada
“Mereka tetap warga negara
Hal senada juga dikatakan oleh Azyumardi Azra usai menyampaikan pemaparannya mengenai sejarah Kebangkitan Nasional dalam seminar nasional Kebangkitan Nasional di Balai Pertemuan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Aparat hukum harus bertindak mengamankan warga Ahmadiyah karena tidak boleh ada kekerasan. Pemerintah, menurut Azyumardi Azra, harus mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi terkait dengan sudah kurang tolerannya masyarakat
“Jangan sampai kasus Ahmadiyah masuk ke PBB,” ujar Azyumardi Azra, “sebuah negara yang kuat adalah negara yang bisa melindungi warga negaranya,” papar Azyumardi Azra kemudian di depan Balai Pertemuan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
No comments:
Post a Comment