Tuesday, May 6, 2008

Ujian Nasional di Kota Bandung Lancar

Pelaksanaan Ujian Nasional siswa-siswi sekolah menengah pertama se-kota Bandung berjalan lancar dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh semua pelajar. Hal itu dikemukakan oleh Oji Mahroji Kepala Dinas Pendidikan kota Bandung usai melakukan pengawasan dan peninjauan langsung ke dua sekolah negeri di Bandung yaitu SMPN 5 dan SMPN 7 Bandung.

“Semua siswa-siswi melaksanakan Ujian Nasional dengan tertib dan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Sejauh ini tidak terjadi kebocoran soal,” kata Dada Rosada Walikota Bandung usai meninjau pelaksanaan ujian nasional di SMPN 7, Jalan Ambon, Bandung, Senin (5/5) pagi.

Prestasi pelajar kota Bandung nantinya akan menjadi bentuk peningkatan sumber daya manusia kota Bandung. Walikota Bandung optimis pelaksanaan Ujian Nasional pelajar SMP di Bandung tidak terjadi kecurangan karena handphone tidak diizinkan masuk ruangan kelas baik siswa, guru maupun pengawas.

Walikota Bandung juga berharap agar pelaksanaa Ujian Nasional di kota Bandung berakhir dengan baik tanpa ada kasus pidana kecurangan. Bila terjadi bocoran soal, oknum guru atau kepala sekolah yang melakukan kecurangan akan diproses secara hokum, karena hal itu termasuk tindak pidana.

Kadisdik kota Bandung juga menghimbau kepada selueurh persta Ujian Nasional agar tidak mempercayai jawaban yang diberikan oleh oknum melalui sms atau bentuk lainnya.

“Para siswa tidak percaya selebaran gelap dan sms dari oknum,” kata Oji Mahroji di SMPN 7, Jalan Ambon, Bandung, Senin (5/5) pagi.

Kadiskik kota Bandung juga mengharapkan semua proses yang mendukung pelaksanaan Ujian Nasional menjadi dasar suksesnya pelaksanaan Ujian Nasional di Bandung. Pemantapan bagi siswa peserta ujian, dukungan guru dan orang tua siswa diharapkan dapat menambah rasa percaya diri para peserta ujian.

Pelajaran matematika, menurut Kadiskdik kota Bandung, memang seringkali menjadi nilai yang rawan tidak lulus. Ia juga mengatakan bahwa nilai standar kelulusan pada tahun ini adalah rata-rata minimal 5,25. Tapi bila ada salah satu nilai yang di bawah 4, maka tiga mata pelajaran lain harus mencapai angka minim 6, sehingga rata-rata hasil ujian berada di angka 5,25.

Kecurangan berupa bocoran soal diakui Kadisdik kota Bandung kecil sangat kecil kemungkinan terjadi, karena kurikulum tiap daerah dibedakan. Soal yang dijujikan juga dijaga ketat kepolisian mulai dari Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, kadisdik kota, panitia rayon dan sekolah tetap disegel.

Selain itu terdapat 3434 orang yang duduk sebagai pengawas pelaksanaan ujian di 1717 ruangan kelas dari 209 sekolah menengah pertama se-kota Bandung. Kota Bandung juga mendapat pengawas independen yang berasal dari perguruan tinggi sebanyak 209 orang. (Argus Firmansah/Bandung)

No comments: