Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat akan menindak tegas secara hukum bagi masyarakat yang ketahuan telah melakukan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM), dan akan mengawasi pembelian BBM secara berlebihan.
Kepala Polda Jabar, Irjen Pol Susno Duaji mengemukakan, aparat kepolisian sudah menemukan timbunan BBM Solar yang dijual kembali kepada industri dan dari daerah luar Jawa Barat.
Akibat tindakannya itu, kata Susno, masyarakat dan pemerintah akhirnya dirugikan. Karena BBM yang dijual di semua SPBU, adalah BBM yang disubsidi pemerintah untuk masyarakat, bukan untuk industri.
Kepolisian hingga saat ini sudah mengamankan 500 ton BBM yang ditimbun oleh masyarakat. Kata Susno, juga telah menugaskan anggota kepolisian mengawasi semua SPBU untuk menjaga pembelian BBM bersubsidi secara berlebihan.
“Kita tugaskan anggota, bukan hanya untuk mengawasi antrean atau yang akan merusak saja. Jangan sampai ada yang beli secara berlebihan,” ujar Susno Duadji di Mapolda jabar.
Dari hasil pengawasan, polisi sudah menemukan modus penjualan BBM bersubsidi di SPBU dengan cara melakukan pembelian dengan drum secara berulang-ulang. Hasil timbunan itu, kemudian dijual dengan harga BBM standar untuk industri, padahal solar itu dari SPBU dengan harga BBM bersubsidi.
“Sesuai peraturan, industri tidak boleh membeli solar di bawah harga Rp10.500/liter, Harga Rp4.000/liter adalah BBM bersubsidi dan hanya untuk masyarakat biasa,” tegas Susno Duadji.
Sampai sejauh ini polisi melakukan koordinasi secara intens untuk mencegah kelangkaan BBM di Jawa Barat sekaligus polisi menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindak pidana terkait penyaluran BBM bersubsidi.
Sementara itu di tempat terpisah, belasan mahasiswa melangsungkan aksi unjuk rasa di depan kantor Pertamina UP III, Bandung. Mereka menuntut pembatalan rencana kenaikan BBM bulan Juni 2008 mendatang dan terjadi kelangkaan BBM.
Zibali Hisbulmasih, Sales Representative Retail BBM ‘“ Unit Pemasaran III Cabang Bandung mengatakan bahwa BBM bersubsidi di Bandung, dalam kondisi aman dan terkendali di Bandung. “Bila kuota BBM untuk industri meningkat, kapan pun kita siap melayani,” ujarnya. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)
No comments:
Post a Comment