Tuesday, May 6, 2008

Chevrolet Siapkan Kendaraan Hemat BBM di Jawa Barat

Upaya pemerintah terhadap penghematan energi disambut baik oleh salah satu pengusaha agen tunggal kendaraan bermotor. Upaya pemerintah tersebut guna mengantisipasi cadangan minyak bumi nasional yang tinggal 15 tahun lagi. Serta menekan biaya subsidi BBM dan mendorong menurunnya angka inflasi. Oleh karena itu pengusaha nasional perlu merespon baik langkah pemerintah dengan menciptakan iklim pasar kendaraan bermobil yang hemat BBM.
Perusahaan yang mendukung langkah positif pemerintah itu adalah PT General Motors AutoWorld Indonesia (GMAWI), agen tunggal pemegang merek Chevrolet. Hal itu disampaikan Mukiat Sukito, Managing Director PT. GMAWI, dalam acara peluncuran produk Chevrolet Captiva 2.0L VCDi di Bandung.
Produk Chevrolet Captiva 2.0L VCDi adalah kendaraan bermotor dengan mesin diesel. Kendaraan ini merupakan refleksi kemajuan teknologi mesin diesel yang sudah dikembangkan oleh GM di Eropa. Sehingga menghasilkan mesin diesel dengan tingkat efisiensi tinggi, performa yang baik, dan irit bahan bakar.
Dengan basis mesin common-rail 2.0-liter turbocharger yang dikendalikan oleh elektronik geometri variable turbin (variable turbo geometry, VTG), Chevrolet Captiva dengan mesin diesel ini mampu menghasilkan 150 tenaga kuda. Padahal Chevrolet Captiva 2.0L VCDi hanya 2000cc.
Sistem injeksi common-rail buatan Bosch yang digunakan pada mesin Chevrolet Captiva 2.0L VCDi merupakan generasi kedua yang mampu memberikan tekanan suplai bahan bakar di atas 1.600 bar dan sudah memenuhi syarat EURO 3 (ramah lingkungan).
Penggunaan bahan bajar bisa ditekan hingga 45%. Chevrolet Captiva 2.0L VCDi hanya mmbutuhkan bahan bakar sebanyak 7,6 liter untuk jarak tempuh 100 Km atau dapat menempuh 855 Km dengan 65 liter saja. Serta keunggulan produk lainnya yang dapat memberi kenyaman berkendara dan hemat BBM.
General Motors Siapkan Mobil Tanpa BBM Harga BBM khususnya untuk kendaraan bermotor akan naik di Indonesia terkait dengan naiknya harga minyak dunia. Hal itu juga menjadi perhatian para pengusaha kendaraan bermotor di Indonesia, karena harga BBM mempengaruhi minat masyarakat untuk memakai kendaraan bermotor atau membeli produk baru.
Mukiat Sukito mengakui agak sulit membuat target pemasaran produk Chevrolet di Jawa Barat, namun dia optimis bahwa minat masyarakat akan tetap stabil dengan memberi tawaran produk kendaraan bermotor yang hemat BBM. Yaitu sebanyak 180 unit per tahun.
Penurunan angka penjualan diprediksi aka mengalami penurunan tajam sebesar 10-15% pada dua bulan pertama setelah harga kenaikan BBM resmi ditetapkan pemerintah. GM Indonesia akan berupaya meminimalkan dampak kenaikan BBM kepada konsumen. Meski demikian, GMAWI sudah memiliki produk yang sesuai dengan kondisi BBM pada titik puncak kritis, yaitu dengan memasarkan produk kendaraan bermotor yang menggunakan Bio-fuel, atau sama sekali tidak menggunakan BBM.
“GM siap pasarkan mobil tanpa BBM kalau pemerintah Indonesia siap,” kata Mukiat Sukito di kantor pemasaran dan dealer utama PT Andalan Chrisdeco, jalan Dr. Setiabudi, Bandung, Jumat (2/5) sore.
Sementara itu, Henry Djohan, Branch Manager PT Andalan Chrisdeco, akan terus melakukan promosi produk Chevrolet kepada masyarakat untuk menjaga stabilitas pemsaran produk Chevroletnya.
“Strategi pemasaran untuk sementara ini adalah melalui pameran untuk mensosialisasikan Chevrolet Captiva sesuai dengan jenis produk yang tersedia,” kata Henry Djohan di kantor pemasaran dan dealer utama PT Andalan Chrisdeco, jalan Dr. Setiabudi, Bandung, Jumat (2/5) sore.
Chevrolet Port, yaitu kendaraan bermotor dengan mesin penggeraknya dari listrik akan diluncurkan pada tahun 2010 di Indonesia. Sebuah kendaraan bermotor yang hanya perlu di-charge di stasiun mobil listrik, karena kendaraan tersebut menggunakan Littium-batery. Kecepatan kendaraan listrik tersebut bias mencapai 175 Km per jam. Produk inovatif tersebut adalah generasi kedua yang ramah lingkungan sebelum meluncurkan kendaraan bermotor generasi ketiga yang menghasilkan energi dari pembakaran etanol (E-85). (Argus Firmansah/ Bandung)

No comments: