Ratusan anak balita (bawah lima tahun) di kota Bandung masih terkatagori kurang gizi dan gizi buruk. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung ditemukan 101 anak balita menderita gizi buruk dari empat puskesmas dengan jumlah balita 4.209.
Kasus kurang gizi dan gizi buruk disebabkan karena keluarga korban adalah keluarga miskin atau berpenghasilan rendah serta hidup di lingkungan yang kurang sehat. Data penderita gizi buruk terdapat di Puskesmas Dago sebanyak 16 balita, Puskesmas Kopo 27 balita, Puskesmas Caringin 29 balita, Puskesmas Cibuntu 13 balita dan Arcamanik 16 balita.
Indikasi anak menderita gizi buruk dapat diukur melalui table gizi anak yang sudah tersedia di setiap puskesmas sesuai dengan ketetapan Menteri Kesehatan yang dimbil dari WHO. Pengukuran berat badan dan tinggi badan anak disesuaikan dengan usia anak pada saat pemeriksaan kesehatan anak.
Kasubdin Kesehatan Dasar Kota Bandung, dr. Nina Manarosana, mengatakan bahwa setiap orang tua diharapkan memberi perhatian khusus kepada balita mengenai asupan gizi, serta mengikuti penyuluhan yang dilaksanakan oleh Posyandu di daerah masing-masing.
“Gizi buruk pada anak harus dapat diatasi oleh ibunya sendiri karena setiap puskesmas menyediakan sarana informasi dan bimbingan pelayanan kesahatan,” kata dr. Nina Manarosana di Puskesmas Caringin, Jalan Caringin, Bandung, usai acara penyerahan bantuan sosial dari Tolak Angin – Sido Muncul, Selasa (6/5) pagi.
Tolak Angin – Sido Muncul memberikan bantuan berupa dana sumbangha kesehatan senilai 50 juta rupiah untuk lima Puskesmas yang memiliki balita penderita gizi buruk di lingkungannya. Acara Bantuan Sosial …. merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sido Muncul kepada masyarakat di bidang kesehatan.
Irawan Hidayat Direktur Utama PT Sido Muncul, mengatakan kepada Jurnal Nasional bahwa program bantuan sosial tersebut merupakan bentuk solidaritas dari masyarakat Indonesia kepada masyarakat kota Bandung yang membutuhkan uluran tangan.
“Program bantuan sosial ini adalah kegiatan yang dianjurkan Bapak Presiden Republik Indonesia, saya sebagai masyarakat turut serta membantu program pemerintah dalam mengentaskan masalah gizi buruk meski dengan bantuan yang tidak seberapa ini,” kata Irawan Hidayat di Puskesmas Caringin Bandung, Selasa (6/5) pagi, usai penyerahan bantuan kesehatan berupa dana senilai 50 juta rupiah.
Irawan Hidayat juga mengatakan bahwa langkah dan sikap positif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat sulit seperti ini sangat signifikan. “Seorang Presiden tanpa gengsi turut berparisipasi untuk menghimbau masyarakat meningkatkan solidaritasnya,” sambung Irawan Hidayat di Puskesmas Caringin Bandung, Selasa (6/5) pagi.
Ratusan ibu rumah tangga dan kader Posyandu dari kota Bandung menyambut acara tersebut dengan cukup antusias, pasalnya balita mereka mendapat pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas Caringin, Bandung. (Argus Firmansah/Bandung)
1 comment:
artikel anda bagus dan menarik, artikel anda:
http://orang-tua-anak.infogue.com
http://orang-tua-anak.infogue.com/masalah_kurang_gizi_anak_adalah_tanggungjawab_bersama
anda bisa promosikan artikel anda di infogue.com yang akan berguna untuk semua pembaca. Telah tersedia plugin/ widget vote & kirim berita yang ter-integrasi dengan sekali instalasi mudah bagi pengguna. Salam!
Post a Comment