Friday, May 30, 2008

Konvoi Jalur Merah Putih di Bandung

Sekira 150 motor besar (Moge) dan beberapa kendaraan roda empat yang mengiringi motor-motor besar dalam konvoi Jalur Merah Putih dilepas Danny Setiawan Gubernur Jawa Barat di depan Gedung Sate, jalan Diponegoro Bandung, Selasa (20/5) pagi tadi.

Sebelum meneruskan perjalanan Jalur Merah Putih ke Jakarta peserta konvoi yang diikuti oleh putra-putri bangsa Indonesia dan beberapa pecinta Moge dari Malaysia dan Singapura menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan cukup hidmat meski tanpa bendera merah putih yang berkibar di Gedung Sate.

“Semua waktu dan tempat adalah perjuangan. Nasionalisme perlu dibangkitkan kembali dengan meningkatkan rasa cinta pada tanah air,” ujar Laksamana Muda Mualimin Santoso pimpinan konvoi JMP 2008 di depan Gedung Sate, jalan Diponegoro Bandung, Selasa (20/5) pagi tadi. Sophan Sophian meninggal akibat infrastruktur yang tidak terpelihara, namun kata Mualimin, Sophan Sophian dijadikan teladan bagi generasi bangsa ini.

Acara pelepasan dalam suasana duka karena pimpinan Jalur Merah Putih (JMP) 2008, Sophan Sophian, wafat Sabtu (17/5) pagi yang lalu di kawasan hutan Widodaren di perbatasan Ngawi, Jawa Timur, dan Sragen, Jawa Tengah. Danny Setiawan, usai menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga Sophan Sophian, ia juga memimpin langsung upacara mengheningkan cipta untuk Sophan Sophian yang sudah banyak memberikan sumbangsih kepada bangsa Indonesia.

Sementara Danny Setiawan mengatakan dalam peringatan Seratus Tahun Kebangkitan Nasional saat ini harus dimaknai dengan semangat perubahan.

”Saat ini semangat Kebangkitan Nasional dijadikan motivator untuk melawan ketertinggalan, kebodohan dan kemiskinan diawali dari kebngkitan diri sendiri,” kata Danny Setiawan di hadapan ratusan pengendara motor besar JMP 2008 di depan Gedung Sate, jalan Diponegoro Bandung, Selasa (20/5) pagi tadi.

BLT di Jawa Barat Pada kesempatan yang sama usai melepas konvoi JMP 2008, Danny Setiawan mengatakan bahwa rencana kenaikan BBM sangat berdampak pada masyarakat yang termasuk katagori sangat kekurangan ekonomi keluarganya.

Danny menyangkal bahwa pemerintahannya menolak program Bantuan Langsung Tunai (BLT), namun ia mengakui bahwa rencana kenaikan BBM sangat berkeberatan. Akan tetapi Danny Setiawan memandang bahwa apapun keputusan terbaik dari pemerintah harus dilihat sisi positifnya.

“Siapa tahu keputusan yang tidak mengenakan itu nantinya membuat enak masyarakat daripada membuat keputusan yang enak buat masyarakat malah menyengsarakan,” papar Danny Setiawan di depan Gedung Sate, jalan Diponegoro Bandung, Selasa (20/5) pagi tadi. Presiden Hongaria Berwisata di Bandung Sore harinya Danny Setiawan bertemu dengan Presiden Hongaria Laszlo Solyom di Gedung Sate, jalan Diponegoro Bandung, Selasa (20/5) sore. Presiden Laszlo Solyom didampingi 19 delegasinya sejak Selasa (20/5) pagi mengunjungi Taman Wisata Alam di Bandung (taman wisata alam Gunung Tangkuban Perahu dan Wisata Kawah Domas).

Kegiatan wisata itu dilakukan Presiden Hongaria sebelum melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Indonesia Susiol bambang Yudhoyono di Jakarta, Rabu (21/5) besok.

Dalam pertemuan Danny Setiawan dan Laszlo Solyom, menurut keterangan dari Pemprov Jawa Barat, keduanya membincangkan perihal investasi perdagangan dan investasi di bidang pariwisata dan pasar komoditi antara pengusaha Hongaria dan jawa Barat untuk kemajuan ekonomi bersama di Jawa Barat.

Kedua kepala negara akan menyaksikan penandatanganan kerangka persetujuan antara RI-Hongaria mengenai peraturan umum dan prosedur pemberian kredit mengikat Hongaria kepada RI.

Kunjungan Presiden Laszlo Solyom kali ini adalah lawatan pertamanya ke Indonesia di kawasan negara-negara Asia, berikut Vietnam dan Singapura. (Argus Firmansah/Bandung)

No comments: