Saturday, May 31, 2008
Tarif XL Tetap Murah Sampai Puas dengan Rp.50
Friday, May 30, 2008
Road To Liverpool Beatles Week Festival
Penusukan Praja di Barak Kampus IPDN
Konvoi Jalur Merah Putih di Bandung
Sekira 150 motor besar (Moge) dan beberapa kendaraan roda empat yang mengiringi motor-motor besar dalam konvoi Jalur Merah Putih dilepas Danny Setiawan Gubernur Jawa Barat di depan Gedung Sate, jalan Diponegoro Bandung, Selasa (20/5) pagi tadi.
Sebelum meneruskan perjalanan Jalur Merah Putih ke Jakarta peserta konvoi yang diikuti oleh putra-putri bangsa Indonesia dan beberapa pecinta Moge dari Malaysia dan Singapura menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan cukup hidmat meski tanpa bendera merah putih yang berkibar di Gedung Sate.
“Semua waktu dan tempat adalah perjuangan. Nasionalisme perlu dibangkitkan kembali dengan meningkatkan rasa cinta pada tanah air,” ujar Laksamana Muda Mualimin Santoso pimpinan konvoi JMP 2008 di depan Gedung Sate, jalan Diponegoro Bandung, Selasa (20/5) pagi tadi. Sophan Sophian meninggal akibat infrastruktur yang tidak terpelihara, namun kata Mualimin, Sophan Sophian dijadikan teladan bagi generasi bangsa ini.
Acara pelepasan dalam suasana duka karena pimpinan Jalur Merah Putih (JMP) 2008, Sophan Sophian, wafat Sabtu (17/5) pagi yang lalu di kawasan hutan Widodaren di perbatasan Ngawi, Jawa Timur, dan Sragen, Jawa Tengah. Danny Setiawan, usai menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga Sophan Sophian, ia juga memimpin langsung upacara mengheningkan cipta untuk Sophan Sophian yang sudah banyak memberikan sumbangsih kepada bangsa Indonesia.
Sementara Danny Setiawan mengatakan dalam peringatan Seratus Tahun Kebangkitan Nasional saat ini harus dimaknai dengan semangat perubahan.
”Saat ini semangat Kebangkitan Nasional dijadikan motivator untuk melawan ketertinggalan, kebodohan dan kemiskinan diawali dari kebngkitan diri sendiri,” kata Danny Setiawan di hadapan ratusan pengendara motor besar JMP 2008 di depan Gedung Sate, jalan Diponegoro Bandung, Selasa (20/5) pagi tadi.
BLT di Jawa Barat Pada kesempatan yang sama usai melepas konvoi JMP 2008, Danny Setiawan mengatakan bahwa rencana kenaikan BBM sangat berdampak pada masyarakat yang termasuk katagori sangat kekurangan ekonomi keluarganya.
Danny menyangkal bahwa pemerintahannya menolak program Bantuan Langsung Tunai (BLT), namun ia mengakui bahwa rencana kenaikan BBM sangat berkeberatan. Akan tetapi Danny Setiawan memandang bahwa apapun keputusan terbaik dari pemerintah harus dilihat sisi positifnya.
“Siapa tahu keputusan yang tidak mengenakan itu nantinya membuat enak masyarakat daripada membuat keputusan yang enak buat masyarakat malah menyengsarakan,” papar Danny Setiawan di depan Gedung Sate, jalan Diponegoro Bandung, Selasa (20/5) pagi tadi. Presiden Hongaria Berwisata di Bandung Sore harinya Danny Setiawan bertemu dengan Presiden Hongaria Laszlo Solyom di Gedung Sate, jalan Diponegoro Bandung, Selasa (20/5) sore. Presiden Laszlo Solyom didampingi 19 delegasinya sejak Selasa (20/5) pagi mengunjungi Taman Wisata Alam di Bandung (taman wisata alam Gunung Tangkuban Perahu dan Wisata Kawah Domas).
Kegiatan wisata itu dilakukan Presiden Hongaria sebelum melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Indonesia Susiol bambang Yudhoyono di Jakarta, Rabu (21/5) besok.
Dalam pertemuan Danny Setiawan dan Laszlo Solyom, menurut keterangan dari Pemprov Jawa Barat, keduanya membincangkan perihal investasi perdagangan dan investasi di bidang pariwisata dan pasar komoditi antara pengusaha Hongaria dan jawa Barat untuk kemajuan ekonomi bersama di Jawa Barat.
Kedua kepala negara akan menyaksikan penandatanganan kerangka persetujuan antara RI-Hongaria mengenai peraturan umum dan prosedur pemberian kredit mengikat Hongaria kepada RI.
Kunjungan Presiden Laszlo Solyom kali ini adalah lawatan pertamanya ke Indonesia di kawasan negara-negara Asia, berikut Vietnam dan Singapura. (Argus Firmansah/Bandung)
Seni Benjang Unjuk Kebolehan
Empat perguruan olahraga seni Benjang di Kabupaten Bandung unjuk kebolehan pada gerak berjurus (ngibing – Bhs.Sunda) dan keindahan memainkan irama pengirin Benjang di Jln. Jambe – Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu (17/5) pagi.
Olah raga tradisional yang mirip dengan olah raga gulat ini sudah menjadi kesenian tradisional dari para leluhur desa Dikoneng, Cileunyi, Kabupaten Bandung. Kini keberadaannya malah menjadi kesenian hiburan.
“Seni Benjang jaman sekarang sudah menjadi bentuk hiburan masyarakat pada saat ada hitanan atau syukuran lainnya di sini,” ujar Abah Kumis, pemimpin perguruan Pusakawargi Putra, usai acara pertunjukan seni Benjang yang diberi judul festival Benjang di Jln. Jambe – Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu (17/5) pagi.
Benjang memang diakui Abah Kumis hampir sama dengan olah raga gulat. Yang membedakan Benjang dan gulat tentui saja sejarahnya. Benjang bukan sekedar olahraga ketangkasan, tetapi sebuah seni yang bermakna untuk kehidupan para petani jaman dahulu.
Benjang memiliki ciri pada jurus-jurus mengunci lawan tanpa ada pukulan, cekik, atau menyentuh kaki lawan. Benjang adalah seni mengunci tubuh lawan agar dapat jatuh hingga punggungnya menyentuh tanah.
Ciri khasnya yang lain adalah adanya pemusik yang mengiringi gerakan jurus, kuda-kuda hingga terjadi pergulatan tubuh. Alat musik yang digunakan adalah terompet, kendang, terbang dan kecrek.
Lagu pengiring pun disesuaikan dengan lagu atau tembang yang paling disukai penonton atau pemain Benjang.
Seni Benjang bagi masyarakat kota Bandung merupakan pertunjukan seni tradisional yang menjadi daya tarik pariwisata di Jawa Barat. Kelangsungan hidup seni Benjang kini bertahan dari panggung ke panggung pesta atau hajat masyarakat.
Bagi pecinta tontonan seni Benjang dapat juga melihat seni pergulatan tubuh setiap hari Minggu pagi di lapangan alun-alun Ujungberung, Bandung. Para pemain Benjang secara rutin mengolah kemampuannya secara terbuka di alun-alun tersebut.
Wahyudin, 16 tahun, pelajar SMK di Bandung, mengatakan bahwa seni Benjang sudah sejak kecil menjadi tontonan hingga menjadi tuntunan baginya dari sang ayah yang mewarisi seni Benjang sejak jaman nenek moyang.
“Saya senang saja pada seni Benjang selain karena keluarga saya memang mewarisi kesenian ini dari buhun,” tuturnya usai memperagakan beberapa teknik penguncian tubuh lawan di Jln. Jambe – Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu (17/5) pagi.
Akan tetapi para penerus warisan buhun budaya Sunda ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah sebagi salah satu aset budaya untuk kegiatan pariwisata. Dana pembinaan mereka malah habis oleh seniman sekaligus birokrat di lingkungan dinas kebudayaan dan pariwisata. (Argus Firmansah/Bandung)
Wartawan Bandung Calonkan Jadi Wali Kota Bandung
Thursday, May 15, 2008
ITB Siapkan Teknologi Tepat Guna Untuk Ketahanan Pangan
Institut Teknologi Bandung akan menyiapkan teknologi tepat guna untuk pembangunan Jawa Barat mulai pertengahan tahun 2008 sampai 2013. Teknologi yang diprioritaskan adalah teknologi terapan untuk mendukung ketahanan pangan Jawa Barat 2008-2013.
Hal itu dikatakan oleh Rektor ITB, Prof. DR. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. usai menemui Ahmad Heryawan dalam acara silahturahmi sekaligus dengar pendapat dari kalangan akademisi untuk pembangunan Jawa Barat di Ruang Rektor ITB, Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana Bandung, Rabu (14/5) siang.
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat yang baru akan menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. ITB sebagai institusi pendidikan tinggi di bidang teknologi sangat bermanfaat bagi Pemda Jabar dalam menopang program pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana untuk kemakmuran rakyat.
“Program pembangunan Jawa Barat adalah program-program yang berbasis pada ilmu pengetahuan, teknologi, serta data dan fakta,” ujar Ahmad Heryawan di Ruang Rektor ITB, Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana Bandung, Rabu (14/5) siang.
Ahmad Heryawan memprioritaskan pembangunan ketahanan pangan dalam rangka mengantisipasi musim paceklik pada bulan Agustus mendatang. Heryawan bersama Djoko Santoso akan membuat program pemberdayaan para petani untuk membuat Lembaga Pangan Daerah di Jawa Barat dengan membuat lumbung-lumbung padi di 26 kabupaten dan kota.
“Kita siapkan teknologi untuk pembanguna Jawa Barat ke depan,” kata Djoko Santoso Ruang Rektor ITB, Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana Bandung, Rabu (14/5) siang.
Teknologi yang bermitra dengan Pemda Jabar itu akan memperbaiki pembangunan infrastruktur seperti pengelolaan sumber daya air, pembangunan jembatan dan pemanfaatan energi alternatif.
Dengan demikian, Jawa Barat sebagai penyuplai pangan terbesar secara nasional dapat memiliki ketahanan pangan sendiri. Sementara di bidang energi ITB bersama Pemda Jabar mendatang sudah menyiapkan teknologi tepat guna untuk mengantisipasi krisi energi melalui pemanfaatan energi alternatif.
Salah satu teknologi yang akan dikembangkan bersama Pemda Jabar adalah teknologi bio-thermal yang akan bermanfaat untuk masyarakat dan berhubungan dengan ketahanan pangan.
Djoko Santoso juga mengatakan bahwa program-program pemerintah yang potensial untuk APBD perlu dikembangkan terutama program-program yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi. (Argus Firmansah/Bandung)
Wednesday, May 14, 2008
Penimbun Minyak Tanah di Bandung Ditangkap
Penimbun minyak tanah bersubsidi yang akan dijual ke industri ditindak tegas jajaran Reskrim Polwiltabes Bandung. Salah satu pelaku penimbun minyak tanah sudah ditangkap pada tanggal 8 Mei 2008 di rumahnya, Jalan Soekarno Hatta No. 305 Bandung. Edeng bin Kana (33 tahun) dikenakan wajib lapor setiap minggu ke kantor polisi untuk sementara menunggu proses peradilan.
Menurut pengakuan tersangka kepada polisi perbuatannya itu sudah dilakukan selama 3 minggu. Modus penimbunan dengan cara membeli minyak tanah dengan jeriken secara rutin di pangkalan minyak tanah di kawasan Jalan Soekarno Hatta.
Wakil Kepala Polisi Wilayah Kota Besar (Wakapolwiltabes) Bandung AKBP M. Iswandi Hari dengan didampingi Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) AKBP Hendo Pandowo, mengatakan bahwa temuan penimbun BBM tersebut merupakan partisipasi masyarakat yang ditindaklanjuti oleh kepolisian.
“Setelah kami periksa ternyata benar dan ada barang buktinya,” ujar Waka Polwiltabes Bandung AKBP M. Iswandi Hari di kantor Unit Reskrim, Polwiltabes Bandung, Selasa (13/5) sore.
Antrian minyak tanah bersubsidi di seluruh pangkalan minyak tanah di kota Bandung ternyata dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk mengambil keuntungan sendiri. Hal itu tentunya merugikan masyarakat terutama masyarakat yang membutuhkan.
Tersangka penimbun BBM bersubsidi jenis minyak tanah itu dikenai pasal UU Migas No. 22 tahun 2001 dan dapat diencam hukuman 3 tahun penjara, karena mengumpulkan BBM tanpa izin niaga. Minyak tanah sebanyak 32 jeriken atau sejumlah 960 liter sudah diamankan pihak Polwiltabes Bandung sebagai barang bukti.
Penimbun ditangkap sebelum hasil timbunan minyak tanah itu dijual ke industri. Hal itu diakui tersangka dan perbuatannya itu memang ditujukan untuk mengeruk keuntungan lebih besar dengan menjual minyak tanah ke industri. (Argus Firmansah/Bandung)
Keroyok Pemuda, Anggota Geng Motor Ditangkap
Lima anggota geng motor ditangkap polisi karena melakukan tindakan kriminal yaitu pengeroyokan dan penganiayaan terhadap dua orang pemuda Bandung di Jalan Ir.H. Djuanda (Dago) pada hari Sabtu (3/5) malam di depan kantor Bank BCA Dago.
Kelima anggota geng yang menjadi tersangka yaitu: Ap, FP, Yn, Rd, DL, kini meringkuk di dalam sel tahanan Polwiltabes Bandung. Pengeroyokan masal dan penganiayaan itu dilakukan dengan modus berkonvoi, mendesak korban yang sedang berjalan hingga jatuh, lalu dipukuli secara beramai-ramai serta melakukan kekerasan dengan senjata tajam berupa pedang samurai, pisau cutter dan botol minuman.
Tersangka Ap, anggota geng motor yang kali pertama ditangkap di tempat kejadian perkara pada Sabtu (3/5) malam itu mengaku bahwa pada saat kejadian ia bersama teman-temannya menggunakan 10 sepeda motor. Dari penangkapan tersangka Ap, polisi berhasil meringkus 4 tersangka lainnya.
Waka Polwiltabes Bandung AKBP M. Iswandi Hari mengatakan bahwa geng motor yang meresahkan masyarakat harus segera diinformasikan kepada polisi.
“Warga Bandung tidak perlu takut dengan geng motor. Kita perangi geng motor yang mengerikan itu,” ujar AKBP M. Iswandi Hari di Kantor Satuan Reserse dan Kriminal Mapolwiltabes Bandung, Selasa (13/5) sore.
Hasil evaluasi kasus kekerasan geng motor di Bandung menyatakan bahwa ada 24 titik rawan kejadian kekerasan yang dilakukan oleh geng motor.
“Pihak kepolisian sudah memploting tempat paling rawan kriminal dengan menurunkan anggota kepolisian untuk memberikan rasa aman dan nyaman di kota Bandung, baik siang dan malam hari,” papar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) AKBP Hendo Pandowo, mendampingi Wakapolwiltabes Bandung AKBP M. Iswandi Hari di Kantor Satuan Reserse dan Kriminal Mapolwiltabes Bandung, Selasa (13/5) sore.
Kedua korban, Ipan Sukmawan (23 tahun) dan Roni Utama (23 tahun) warga kota Bandung menderita luka-luka di bagian tangan dan kepala hingga harus mendapat perawatan cukup intensif akibat tindak kekerasan yang dilakukan anggota geng motor Brigez.
Para pelaku akan dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun 6 bulan. Kepolisian kini sudah menahan 5 tersangka dan menahan barang bukti berupa dua sepeda motor, senjata tajam, dua kaos bertanda “BRIGEZ” dan dua jaket korban berlumuran darah.
Jajaran kepolisian kota Bandung akan secara intensif memerangi dan memberantas anggota geng motor yang meresahkan dan melakukan tindak kriminal untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat kota Bandung.
M. Iswandi Hari menegaskan bahwa geng motor harus diberantas sampai tuntas agar tidak ada lagi korban, terlebih pada akhir pekan karena bandung banyak dikunjungi masyarakat dari luar kota Bandung. (Argus Firmansah/Bandung)
Inu Kencana Protes Mutasi Dirinya
Inu Kencana Syafii memprotes mutasi kerja dari IPDN sebagai pengajar dan pengasuh menjadi pejabat eselon III di Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, Jakarta.
Mutasi atau pemindahan tugasnya ke Jakarta dianggap sebagai pengusiran dirinya yang sedang berjuang membersihkan dan mengungkapkan kasus-kasus korupsi, kolusi Nepotisme (KKN), seks bebas mahasiswa IPDN, narkoba, percobaan pembunuhan, dan lain-lain.
Mutasi itu menurut Inu belum sah karena belum ada Surat Keputusan (SK) kepadanya. Ia mengaku hanya diangkat dan dilantik di kantor Departemen Dalam Negeri RI, Jakarta, hari Kamis (8/5) kemarin.
"Saya ditawari akan disekolahkan lagi. Untuk apa? Saya tidak mengejar jabatan, saya hanya ingin berjihad di IPDN," tegas Inu Kencana di kantor Pos dan Giro, Jalan Asia Afrika Bandung, Sabtu (10/5) sore
Sementara itu ia menyatakan akan membuka kasus korupsi pengadaan pakaian dan makanan di kampus IPDN. Namun jumlah rupiahnya tidak disebutkan. "Bukti-buktinya sudah ada," katanya Inu Kencana setelah menyerahkan surat kepada Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang berisi surat permohonan untuk tetap menjadi pengajar di IPDN.
Banyak anak pejabat negara yang melakukan seks bebas di kawasan kost-kostan Jalan Raya Jatinangor, bahkan penggunaan narkoba dan itu semua ditutupi dengan rapi. Inu mengaku pernah diancam dengan percobaan pembunuhan karena membongkar kasus-kasus korupsi, seks bebas, narkoba, dan tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan IPDN.
Sudah 660 kasus seks bebas yang diungkap Inu Kencana selama mengajar di IPDN, dan 30 tahun lebih menjadi pegawai di IPDN. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)
Odapus Mencari Obat Alternatif
Orang dengan Lupus (Odapus) hingga saat ini tidak ada obat penyembuhnya. Para penderita dibantu relawan yang terorganisir di dalam Yayasan Syamsi Dhuha Bandung berupaya mencari obat alternatif untuk penyembuhan penyakit Lupus.
Jumlah penderita Lupus di Bandung raya saja hingga saat ini mencapai 2000 orang lebih, sementara fasilitas perawatan penderita Lupus masih minim. Hanya klinik khusus di Grematology Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung saja yang menyediakan fasilitas pemeriksaan dan perawatan untuk penderita Lupus.
Pelayanan kesehatan untuk Odapus diakui masih kurang oleh dr. Ahyani Raksanagara, sebagai relawan Odapus dan staf tata Usaha RSHS Bandung. Ia menghimbau kepada masyarakat yang terdiagnosa Lupus harus segera mendapat perawatan jalan dari rumah sakit atau klinik rujukan sebelum stadiumnya meningkat.
Meski perawatan dan pengobatan Lupus terbilang mahal, pihak RSHS menerima pasien miskin dengan menyertakan surat keterangan tidak mampu dari Lurah setempat. Lupus tergolong penyakit unik karena dapat menyerang organ tubuh mana saja pada penderita.
Gejala awal penderita Lupus, menurut Lupus Foundation of America, antara lain: kejang-kejang, sakit/nyeri persendian selama tiga bulan, demam di atas 38 derajat Celcius tanpa sebab jelas dan berulang-ulang, merasa sangat lemah meskipun telah cukup beristirahat, kulit menjadi hipersensitif terhadap sinar matahari, jari tangan atau jari kaki pucat atau tidak nyaman pada saat dingin, dan tujuh gejala lainnya.
“Kalau sudah didiagnosa melalui laboratorium harus segera dirawat jalan,” kata dr. Ahyani Raksanagara di Aula Barat kampus ITB Bandung, Sabtu, (10/5) pagi. Dian Syarief, relawan sekaligus penderita Lupus selama belasan tahun di yayasan tersebut mengatakan bahwa hingga saat ini belum ditemukan obat untuk penyembuhan penyakit Lupus.
Yang perlu dilakukan oleh penderita Lupus, katanya, adalah pola hidup yang sehat, kekuatan spiritual serta motivasi hidup yang baik akan memberi harapan kepada Odapus untuk terus beraktivitas.
“Lupus memang penyakit dengan gejala biasa tapi manifestasinya luar biasa. Tidak menular dan tidak terkait dengan kondisi lingkungan. Jadi, siapa pun dapat terkena Lupus,” kata Dian di Aula Barat kampus ITB Bandung, Sabtu, (10/5) pagi, dalam acara penyuluhan dan kampanye Odapus pada hari Lupus Sedunia atau World Lupus Day.
Lupus menyerang pada orang yang mengalami kelainan genetik sehingga tubuhnya memproduksi anti-bodi berlebihan. Obat yang ada kini hanya untuk mengendalikan virus Lupus agar tidak menyerang organ tubuh.
Sementara kelebihan obat juga dapat menimbulkan efek samping yang relatif berbahaya pada virus tersebut. Oleh karena itu yayasan tersebut dengan Farmasi ITB Bandung sedang berupaya membuat vaksin dan obat untuk penyembuhan Odapus. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)
Monday, May 12, 2008
Polda Jabar Awasi Penimbunan BBM
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat akan menindak tegas secara hukum bagi masyarakat yang ketahuan telah melakukan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM), dan akan mengawasi pembelian BBM secara berlebihan.
Kepala Polda Jabar, Irjen Pol Susno Duaji mengemukakan, aparat kepolisian sudah menemukan timbunan BBM Solar yang dijual kembali kepada industri dan dari daerah luar Jawa Barat.
Akibat tindakannya itu, kata Susno, masyarakat dan pemerintah akhirnya dirugikan. Karena BBM yang dijual di semua SPBU, adalah BBM yang disubsidi pemerintah untuk masyarakat, bukan untuk industri.
Kepolisian hingga saat ini sudah mengamankan 500 ton BBM yang ditimbun oleh masyarakat. Kata Susno, juga telah menugaskan anggota kepolisian mengawasi semua SPBU untuk menjaga pembelian BBM bersubsidi secara berlebihan.
“Kita tugaskan anggota, bukan hanya untuk mengawasi antrean atau yang akan merusak saja. Jangan sampai ada yang beli secara berlebihan,” ujar Susno Duadji di Mapolda jabar.
Dari hasil pengawasan, polisi sudah menemukan modus penjualan BBM bersubsidi di SPBU dengan cara melakukan pembelian dengan drum secara berulang-ulang. Hasil timbunan itu, kemudian dijual dengan harga BBM standar untuk industri, padahal solar itu dari SPBU dengan harga BBM bersubsidi.
“Sesuai peraturan, industri tidak boleh membeli solar di bawah harga Rp10.500/liter, Harga Rp4.000/liter adalah BBM bersubsidi dan hanya untuk masyarakat biasa,” tegas Susno Duadji.
Sampai sejauh ini polisi melakukan koordinasi secara intens untuk mencegah kelangkaan BBM di Jawa Barat sekaligus polisi menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindak pidana terkait penyaluran BBM bersubsidi.
Sementara itu di tempat terpisah, belasan mahasiswa melangsungkan aksi unjuk rasa di depan kantor Pertamina UP III, Bandung. Mereka menuntut pembatalan rencana kenaikan BBM bulan Juni 2008 mendatang dan terjadi kelangkaan BBM.
Zibali Hisbulmasih, Sales Representative Retail BBM ‘“ Unit Pemasaran III Cabang Bandung mengatakan bahwa BBM bersubsidi di Bandung, dalam kondisi aman dan terkendali di Bandung. “Bila kuota BBM untuk industri meningkat, kapan pun kita siap melayani,” ujarnya. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)
Thursday, May 8, 2008
Komisaris BUMN Akan Ditiadakan
Ketanahanan BUMN harus menjadi penopang ketahanan nasional di bidang ekonomi. Seratus tiga puluh sembilan BUMN di seluruh Indonesia diharapkan meningkatkan hubungan humanis yang baik antara pihak manajemen perusahaan dan karyawan. Serikat Pekerja (Sekar) PT Telkom Tbk bekerjasama dengan serikat pekerja BUMN se-Indonesia menggelar seminar sehari berjudul ”Membangun Hubungan Industrial di Lingkungan BUMN untuk Kemajuan dan Ketahanan Nasional” di kantor pusat PT Telkom Tbk, jalan Japati, Bandung, Kamis (8/5) pagi. Seminar yang dihadiri oleh Dirut PT Telkom Tbk., Sekjend Menteri Negara BUMN, Staf Ahli Lemhanas, Serikat Pekerja dari piluhan BUMN
Kelangsungan BUMN tidak hanya berdampak pada pemerintah dan pemasukan kepada negara. Karyawan/pekerja sebagai aset perusahaan juga terkena imbasnya bilamana BUMN itu tidak sehat manajemennya.
Said Dudi Sekretaris Jenderal Kementerian Negara BUMN mengatakan bahwa peran serta BUMN dalam efisiensi anggaran serta devisa negara harus ditingkatkan dengan melakukan pembenahan-pembenahan manajerial.
Hal lain juga perlu diperhatikan oleh manajemen perusahaan, yaitu komunikasi yang baik antara manajemen perusahaan dan karyawan, sehingga diperoleh kepentingan bersama untuk memajukan perusahaan. Jumlah Komisaris di jajaran BUMN sedang dirancang untuk dijadikan Direktur Utama saja. Upaya tersebut dalam rangka meningkatkan pendapatan negara dari usaha-usaha BUMN.
Wacana pemakmuran jajaran Komisaris atau Direktur BUMN hingga karyawan BUMN Said Dudi menghimbau agar agen-agen di dalam manajemen BUMN tidak mengambil alih aset perusahaan atas dasar senioritas. Karena hal itu jelas-jelas merugikan negara.
Said Dudi memaparkan saat ini jajarannya sedang bekerja untuk menyehatkan puluhan BUMN untuk meningkatkan iklim investasi yang sehat. ”jangan jadikan BUMN sebagai tempat cari rezeki tanpa bekerja,” ujar Said Dudi di Kantor Pusat PT Telkom Tbk., jalan Japati, Bandung, Kamis (8/5) pagi.
Sejumlah BUMN memang akan diakuisisi namun demikian Said mengatakan hal itu masih menunggu keputusan BUMN. Ia juga merancang bahwa pada tahun 2012 hanya akan ada 25 BUMN. Sedangkan 139 BUMN yang ada sekarang sedang dalam proses penyehatan.
Isu penjualan PT Karkatau Steel (KS) kepada pihak asing justru menjadi sorotan serikat pekerja KS, karena penjualan perusahaan akan mengancam kesejahteraan karyawannya.
Namun Said mengatakan agar BUMN mampu berdiri dan berkembang dengan kemampuan sendiri dengan mencari potensi bangsa sendiri.
Investasi BUMN pada tahun 2008 mencapai 151 triliun rupiah sedangkan pemerintah hanya sebesar 101 triliun rupiah. Besaran investasi BUMN pada tahun 2004 hanya 23 triliun rupiah. Angka itu menunjukan bahwa pertumbuhan investasi BUMN di Indonesia terus meningkat, akan tetapi masih banyak BUMN yang tidak sehat sehingga pemasukan kepada negara tidak sebanding.
Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak intervensi Kementrian Negara BUMN kepada para komisaris dan direktur Said Dudi berencana akan membubarkan Kemeterian Negara BUMN. Hal itu dinilai efektif untuk upaya penyehatan BUMN ke depan.
Sementara itu Hadi Suprapto, Staf Ahli Lemhanas, menyatakan perlunya kesadaran ketahanan nasional semua pihak yang bekerja keras di lingkungan BUMN. Banyaknya kasus di lingkungan BUMN yang tidak terekspos merupakan indikasi bahwa kesadaran terhadap keindonesiaan itu kurang.
Wartono Purwanto, Ketua Umum Sekar Telkom, berharap pertemuan silahturahmi antar serikat karyawan BUMN se-Indonesia ini dapat menumbuhkan semangat kebersamaan, untuk bersama-sama memajukan BUMN sebagai salah satu soko guru perekonomian nasional.
Itu dikatakan Wartono sebelum diskusi Membangun Hubungan Industrial di Lingkungan BUMN untuk Kemajuan dan Ketahanan Nasional” di kantor pusat PT Telkom Tbk, jalan Japati, Bandung, Kamis (8/5) pagi. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)
Kebutuhan Pokok Sudah Naik Sebelum BBM
Harga kebutuhan pokok masyarakat kota Bandung sudah merangkak naik. Kenaikan itu disebabkan oleh isu kenaikan BBM yang akan ditetapkan pemerintah kemudian. Meski pemerintah memberikan jaminan kepada masyarakat miskin atas resiko ekonomi dari kenaikan BBM, sejumlah penyuplai bahan pokok sudah menaikan harga jual kepada para pedagang.
Kenaikan harga bahan pokok itu meliputi harga sayur mayur, beras dan daging ayam. Misalnya harga minyak goreng curah naik Rp.2.000 per Kg yang sebelumnya Rp.14.000/kg. Minyak tanah sudah mencapai harga Rp.4.000/liter. Daging ayam juga naik sekitar Rp.3000/kg menjadi 20.000/kg. Kenaikan harga beras di pasar saat ini hanya mengalami peningkatan harga beli sebesar Rp.200,- selama beberapa hari terakhir.
H. endang, pedagang beras di pasar Astana Anyar, Bandung, mengungkapkan sejumlah bahan pokok memang naik sedikit selama beberapa terakhir ini. Jumlah pembeli pun diakuinya menurun sebesar 40% dari biasanya, maka ia hanya bisa menjual beras rata-rata sebesar 4-5 kwintal.
”Harga sekarang jsutru lebih baik daripada harga beras sebelumnya. Harga 5.700/kg hanya dapat beras dengan kualitas rendah. Sekarang harga segitu justru dapat kualitas yang baik,” kata H. Endang, pedagang beras eceran di Pasar Astana Anyar, kota Bandung, Kamis (8/5) pagi.
Sementara itu Pertamina Distribusi Jawa Barat mencatat kenaikan prosentase kuota pemesanan BBM dari angak normal untuk konsumsi di kota Bandung dengan jumlah yang bervariatif. Hal itu disebabkan oleh banyak masyarakat di Jabodetabek yang membeli BBM di Bandung.
”Jumlah pemesanan bahan bakar premium mengalami peningkatan sebesar 25 prosen sedangkan bahan bakar solar naik hingga 40 prosen,” jelas Zibali Sales Representative Pertamina di kantor Pertamina Distribusi Jawa Barat, Kamis (8/5) sore.
Di kesempatan lain Faisal Basri, pengamat ekonomi, menanggapi positif renacana pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Hal itu diungkapkan Faisal Basri usai acara diskusi pencalonan Walikota Bandung independen di sekretariat WALHI Jabar.
”Budget alternatif masih banyak. BBM itu harus dinaikkan masak kita nunggu sampai 200 dollar per barrel. Kalau BBM tidak naik justru mudharatnya lebih banyak, membuat pemerintah lebih konsentrasi terhadap pembangunan infrastruktur,” ujar Faisal Basri di kantor WALHI Jabar, Jalan Bengawan Bandung, Kamis (8/5) pagi.
Rakyat akan punya kesempatan untuk sejahtera dengan harga BBM naik. Karena anggaran subsidi bisa diterima oleh rakyat kecil. Penundaan kenaikan harga BBM akan menyebabkan lebih banyak lagi masalah. (Argus Firmansah/Bandung)
PT PLN Persero DJBB Tingkatkan Efisiensi
PT PLN akan mengemat energi listrik senilai lima triliun pada tahun 2008. Angka tersebut belum dihitung dengan perkiraan perubahan harga minyak dunia yang cukup signifikan.
“PT PLN (Persero) akan menghemat energi sebesar 5 triliun rupiah pada tahun 2008,” kata Fachmi Mochtar Dirut PT PLN di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (7/5) sore, usai meluncurkan program pencanangan desa energi mandiri.
Akan tetapi PLN sedang mengupayakan penambahan cadangan energi yang akan dihasilkan dari PLTGU Muara Tawar sebesar 500 mmcf untuk tahun 2008 saja. Sementara PLTGU Cilegon ditargetkan melebihi 750 Megawatt pada pertengahan tahun 2009.
Efisiensi biaya operasional PT PLN (persero) di Jawa dan Bali dalam mengolah sumber enegri listrik akan ditekan seminimal mungkin untuk mendukung upaya pemerintah dalam penghematan energi listrik.
Hal itu dikatakan oleh Murtaqi Syamsudin Dirut PT PLN (Persero) Jawa dan Bali usai penadatanganan program percanangan kawasan desa energi mandiri di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (7/5) sore. Saat ini PT PLN (Persero) sedang menyusun langkah-langkah penghematan di dalam PLN sendiri serta membangun partisipasi masyarakat.
Murtaqi mengatakan saat ini sedang dibuat Tim Asistensi untuk membangun partisipasi masyarakat dalam penghematan energi listrik. Tim itu akan datang ke gedung-gedung instansi atau kantor-kantor pemerintah, mall dan industri, kemudian akan memberi arahan bagaimana penghematan listrik tiu dilakukan di lingkungan masing-masing.
“Tim Asistensi akan dibuat dan mulai dilaksanakan minggu depan karena langkah penghematan harus dilakukan sesegera mungkin,” kata Murtaqi Syamsudin di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (7/5) sore.
Cadangan energi listrik nasional diperkirakan akan mencukupi sampai bulan Juli 2009. untuk mengantisipasi keterbatasan cadangan energi itu maka PT PLN (Persero) membuat langkah-langkah dengan kajian yang tepat.
Langkah-langkah PLN itu meliputi percepatan konversitas BBM ke gas, percepatan pengoperasian PLTGU di Muara tawar, Bekasi dan PLTGU Cilegon pada pertengahn Juni 2008, pengalihan penggunaan HSD (High Speed Diesel) menjadi MFO (gas metan), serta mengurangi angka susut jaringan di seluruh wilayah.
Upaya pemadaman listrik di Jawa dan Bali akan dipertimbangkan dengan memperhatikan aspek ekonomi dan sosial pelanggan PLN.
“Pemadaman mungkin akan dilakukan asalkan tidak mengurangi produktivitas masyarakat dan kenyamanan para pelanggan,” ujar Murtaqi Syamsudin di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (7/5) sore.
Sementara distribusi lampu hemat energi seperti yang dicanangkan oleh Dirut PLN pusat beberpa waktu lalu belum dapat dilaksanakan karena data pengguna listrik yang berlebih belum diperoleh. Distribusi lampu hemat energi akan disesuaikan dengan kawasan terang yang dinilai membutuhkan program tersebut.
“Kita akan audit dulu per kawasan terang,” kata General manager PT PLN (Persero) Jabar dan Banten di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (7/5) sore. (Argus Firmansah/Bandung)
Biogas: Energi Alternatif Yang Hemat
Sinergi PT PLN (Persero) dengan masyarakat dan akademisi berhasil menjalankan program penghematan energi dengan memanfaatkan sumder daya energi alternatif di Jawa Barat. Langkah itu dilakukan merujuk pada arahan pemerintah untuk menghemat penggunaan energi listrik dan BBM, khususnya di Jawa Barat.
PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) bekerja sama dengan masyarakat Desa Haurngombong, Kabupaten Sumedang, dan akademisi dari Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Padjadjaran (UNPAD), membentuk kawasan “Ca’ang Desa Energi Mandiri” melalui pemanfaatan potensi energi alternatif yang berasal dari kotoran hewan ternak (sapi perah, sapi potong dan domba).
Kotoran hewan ternak itu diolah menjadi biogas untuk dijadikan bahan bakar kompor sebagai pengganti minyak tanah. Biogas itu juga dapat digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penerangan dan peralatan elektronik rumah tangga.
Ganjar Kurnia Rektor UNPAD mengatakan bahwa program pemanfaatan energi alternatif melalui Livestock Bioenergy Convertion Program (LiBEC) yang dikerjakan oleh sejumlah peneliti Faperta UNPAD di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, terbukti berhasil selama empat tahun terakhir ini.
Masyarakat yang memiliki hewan ternak seperti sapi perah, sapi potong, dan domba dengan bimbingan peneliti dan pengembang program dari Faperta UNPAD sudah membentuk komunitas atau masyarakat mandiri di bidang energi. Kebutuhan minyak tanah sudah digantikan dengan biogas untuk kebutuhan rumah tangga.
Sementara kebutuhan energi listrik memang belum sepenuhnya lepas dari distribusi PLN, karena program biogas yang sedang dijalankan hanya dimanfaatkan oleh masyarakat pada malam hari, yaitu pukul 18.00 – 22.00. Meski demikian, program tersebut dinilai oleh Komisaris Utama PT PLN (Persore), Al Hilal Hamdi, sebagai langkah positif guna mendukung rencana pemerintah untuk melakukan penghematan energi listrik dan BBM.
Saat ini daerah yang sudah menjalankan konversi energi BBM dan listrik dari PLN ke biogas melalui pengolahan kotoran hewan ternak antara lain Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Bogor. Penghematan energi per kawasan ini sudah mencapai 60% dan akan terus ditingkatkan dengan mengajak partisipasi semua masyarakat.
Komar, 43 tahun, adalah salah satu kelompok yang mengembangkan energi alternatif biogas di Desa Haurngombong. Dengan tujuh orang pekerja keluarganya selama empat tahun sudah tidak emnggunakan minyak tanah untuk keperluan memasak karena sudah digantikan dengan bahan bakar biogas dari kotoran ternak sapi.
“Biogas digunakan untuk bahan bakar kompor selama empat tahun ini. Baru setengah tahun ini biogas dari sapi tiu digunakan untuk listrik di malam hari dengan memakai genset dari PLN dan UNPAD,” kata Komar di rumahnya, Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (7/5) siang.
Sementara itu Fachmi Mochtar Dirut PT PLN (persero) dalam penandatanganan Kerjasama PT PLN (Persero) dan UNPAD untuk program “Ca’ang Desa Energi Mandiri” di Desa Haurngombong, mengungkapkan bahwa program pemanfaatan energi alternatif ini sangat positif dalam mendukung upaya PLN dalam penghematan energi listrik. Ia juga mengatakan bahwa program tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya potensi penggerak ekonomi masyarakat di desa lain.
“Pemanfaatan biogas mendukung upaya penghematan energi dan secara hitung-hitungan membantu PLN dan negara dalam menghemat anggaran subsidi energi dan BBM,” kata A. Budiman Bachrulhayat General Marketing PLN DJBB di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (7/5) siang. (Argus Firmansah/Bandung)
Tuesday, May 6, 2008
Masalah Kurang Gizi Anak Adalah Tanggungjawab Bersama
Ratusan anak balita (bawah lima tahun) di kota Bandung masih terkatagori kurang gizi dan gizi buruk. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung ditemukan 101 anak balita menderita gizi buruk dari empat puskesmas dengan jumlah balita 4.209.
Kasus kurang gizi dan gizi buruk disebabkan karena keluarga korban adalah keluarga miskin atau berpenghasilan rendah serta hidup di lingkungan yang kurang sehat. Data penderita gizi buruk terdapat di Puskesmas Dago sebanyak 16 balita, Puskesmas Kopo 27 balita, Puskesmas Caringin 29 balita, Puskesmas Cibuntu 13 balita dan Arcamanik 16 balita.
Indikasi anak menderita gizi buruk dapat diukur melalui table gizi anak yang sudah tersedia di setiap puskesmas sesuai dengan ketetapan Menteri Kesehatan yang dimbil dari WHO. Pengukuran berat badan dan tinggi badan anak disesuaikan dengan usia anak pada saat pemeriksaan kesehatan anak.
Kasubdin Kesehatan Dasar Kota Bandung, dr. Nina Manarosana, mengatakan bahwa setiap orang tua diharapkan memberi perhatian khusus kepada balita mengenai asupan gizi, serta mengikuti penyuluhan yang dilaksanakan oleh Posyandu di daerah masing-masing.
“Gizi buruk pada anak harus dapat diatasi oleh ibunya sendiri karena setiap puskesmas menyediakan sarana informasi dan bimbingan pelayanan kesahatan,” kata dr. Nina Manarosana di Puskesmas Caringin, Jalan Caringin, Bandung, usai acara penyerahan bantuan sosial dari Tolak Angin – Sido Muncul, Selasa (6/5) pagi.
Tolak Angin – Sido Muncul memberikan bantuan berupa dana sumbangha kesehatan senilai 50 juta rupiah untuk lima Puskesmas yang memiliki balita penderita gizi buruk di lingkungannya. Acara Bantuan Sosial …. merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sido Muncul kepada masyarakat di bidang kesehatan.
Irawan Hidayat Direktur Utama PT Sido Muncul, mengatakan kepada Jurnal Nasional bahwa program bantuan sosial tersebut merupakan bentuk solidaritas dari masyarakat Indonesia kepada masyarakat kota Bandung yang membutuhkan uluran tangan.
“Program bantuan sosial ini adalah kegiatan yang dianjurkan Bapak Presiden Republik Indonesia, saya sebagai masyarakat turut serta membantu program pemerintah dalam mengentaskan masalah gizi buruk meski dengan bantuan yang tidak seberapa ini,” kata Irawan Hidayat di Puskesmas Caringin Bandung, Selasa (6/5) pagi, usai penyerahan bantuan kesehatan berupa dana senilai 50 juta rupiah.
Irawan Hidayat juga mengatakan bahwa langkah dan sikap positif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat sulit seperti ini sangat signifikan. “Seorang Presiden tanpa gengsi turut berparisipasi untuk menghimbau masyarakat meningkatkan solidaritasnya,” sambung Irawan Hidayat di Puskesmas Caringin Bandung, Selasa (6/5) pagi.
Ratusan ibu rumah tangga dan kader Posyandu dari kota Bandung menyambut acara tersebut dengan cukup antusias, pasalnya balita mereka mendapat pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas Caringin, Bandung. (Argus Firmansah/Bandung)
Ahmadiyah Mendapat Dukungan Ormas dan OKP
Puluhan organisasi kemasyarakat (Ormas) dan organisasi kepemudaan (OKP) se-Bandung menyatakan keprihatinannya atas aksi-aksi anarkis begaian masyarakat terhadap umat Ahmadiyah di Jawa Barat.
Mereka juga menyatakan dukungannya terhadap keberadaan umat Ahmadiyah dan kegiatan peribadatannya yang mereka nilai sebagai hak warga negara Republik Indonesia dalam memeluk agama dan keyakinannya. Hal itu dikatakan oleh Ketua Aliansi Kebangsaan Untuk Kerukunan Umat Beragama (AKUR), Asep Hadian P. perwakilan dari Pagar Nusa Nadlatul Ulama.
Puluhan Ormas dan OKP ini menghimbau pemerintah untuk melaksanakan UUD 1945 Pasal 28 E ayat 1 dan 2, Pasal 28 G ayat 1 dan 2, pasal 28 I ayat 1 dan 2 mengenai kebebasan beragama atau berkeyakinan serta menjalankan ibadah. Undang-Undang No.39/1999 tentang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang No. 11/2005 tentang Hak ekonomi, Sosial dan Budaya, Undang-Undang No. 12/2005 tentang Pengesahan Konvenan Internasional Hak Sipil dan Politik, serta Pasal 18 ICCPR dan Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (1981) mengenai Penghapusan segala bentuk Intoleransi dan Diskriminasi Berdasarkan Agama atau Keyakinan.
Zacki Firdaus Ketua Pengurus Pusat dan Kota Bandung Pemuda Ahmadiyah, mengatakan bahwa selama ini banyak kesalahpahaman masyarakat terhadap keberadaan Ahmadiyah. Perbedaan keyakinan Ahmadiyah dengan umat Islam pada umumnya hanya terletak pada keyakinan Ahmadiyah bahwa Imam Mahdi sudah ada. Akan tetapi kami tetap berpedoman pada Al-Quran dan Al-Hadist, bukan Tazkirah.
Meskipun banyak aksi anarkis dan perusakan rumah umat Ahmadiyah di Cianjur, pembakaran mesjid di Sukabumi, pemuda Ahmadiyah, kata Zacki Firdaus, tidak akan melakukan langkah yang bertentangan dengan hukum negara Republik Indonesia.
“Kita tidak pernah keluar dari Syariah Islam sejengkalpun. Keyakinan dan ibadah kami berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist Rosulullah Muhammad SAW,” kata Zacki Firdaus usai Deklarasi Aliansi Kebangsaan Untuk Kerukunan Umat Beragama (AKUR) di RM. Bale Gazeeboe, jalan Surapati, Bandung, Senin (5/5) siang.
Ormas AKUR juga menyatakan akan menolak Surat Keputusan Bersama atas pelarangan Ahmadiyah di Indonesia. Ahmadiyah akan mencari suaka bila Negara tidak bias melindungi umat Ahmadiyah ke suaka internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagai pilihan terakhir.
Umat Ahmadiyah merasa sangat kuatir, terancam dan tertekan dengan keadaan sekarang ini. Ahmadiyah menganggap bahwa umat Islam lainnya adalah saudara. (Argus Firmansah/Bandung)
Ujian Nasional di Kota Bandung Lancar
Pelaksanaan Ujian Nasional siswa-siswi sekolah menengah pertama se-kota Bandung berjalan lancar dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh semua pelajar. Hal itu dikemukakan oleh Oji Mahroji Kepala Dinas Pendidikan kota Bandung usai melakukan pengawasan dan peninjauan langsung ke dua sekolah negeri di Bandung yaitu SMPN 5 dan SMPN 7 Bandung.
“Semua siswa-siswi melaksanakan Ujian Nasional dengan tertib dan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Sejauh ini tidak terjadi kebocoran soal,” kata Dada Rosada Walikota Bandung usai meninjau pelaksanaan ujian nasional di SMPN 7, Jalan Ambon, Bandung, Senin (5/5) pagi.
Prestasi pelajar kota Bandung nantinya akan menjadi bentuk peningkatan sumber daya manusia kota Bandung. Walikota Bandung optimis pelaksanaan Ujian Nasional pelajar SMP di Bandung tidak terjadi kecurangan karena handphone tidak diizinkan masuk ruangan kelas baik siswa, guru maupun pengawas.
Walikota Bandung juga berharap agar pelaksanaa Ujian Nasional di kota Bandung berakhir dengan baik tanpa ada kasus pidana kecurangan. Bila terjadi bocoran soal, oknum guru atau kepala sekolah yang melakukan kecurangan akan diproses secara hokum, karena hal itu termasuk tindak pidana.
Kadisdik kota Bandung juga menghimbau kepada selueurh persta Ujian Nasional agar tidak mempercayai jawaban yang diberikan oleh oknum melalui sms atau bentuk lainnya.
“Para siswa tidak percaya selebaran gelap dan sms dari oknum,” kata Oji Mahroji di SMPN 7, Jalan Ambon, Bandung, Senin (5/5) pagi.
Kadiskik kota Bandung juga mengharapkan semua proses yang mendukung pelaksanaan Ujian Nasional menjadi dasar suksesnya pelaksanaan Ujian Nasional di Bandung. Pemantapan bagi siswa peserta ujian, dukungan guru dan orang tua siswa diharapkan dapat menambah rasa percaya diri para peserta ujian.
Pelajaran matematika, menurut Kadiskdik kota Bandung, memang seringkali menjadi nilai yang rawan tidak lulus. Ia juga mengatakan bahwa nilai standar kelulusan pada tahun ini adalah rata-rata minimal 5,25. Tapi bila ada salah satu nilai yang di bawah 4, maka tiga mata pelajaran lain harus mencapai angka minim 6, sehingga rata-rata hasil ujian berada di angka 5,25.
Kecurangan berupa bocoran soal diakui Kadisdik kota Bandung kecil sangat kecil kemungkinan terjadi, karena kurikulum tiap daerah dibedakan. Soal yang dijujikan juga dijaga ketat kepolisian mulai dari Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, kadisdik kota, panitia rayon dan sekolah tetap disegel.
Selain itu terdapat 3434 orang yang duduk sebagai pengawas pelaksanaan ujian di 1717 ruangan kelas dari 209 sekolah menengah pertama se-kota Bandung. Kota Bandung juga mendapat pengawas independen yang berasal dari perguruan tinggi sebanyak 209 orang. (Argus Firmansah/Bandung)
Investasi Produk FWA Perlu Dikembangkan
Dalam upaya meningkatkan layanan kepada pengguna telepon tanpa kabel, Mobile-8 Telecom Tbk, mengembangkan produk terbaru berbasis CDMA, yaitu Fixed Wireless Access, yang diberi brand nama HEPI. Sebuah layanan jaringan telepon tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas.
Produk HEPI yang baru bisa digunakan oleh masyarakat kota Jakarta dan Bandung ini diresmikan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, Muhammad Nuh, dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Walikota Bandung, Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Basuki Yusuf Iskandar, Masyarakat Telematika Indonesia, Badan Regulasi Telekomunikasi (BRTI), PT Telkom Tbk, para operator telekomunikasi, serta seluruh jajaran manajemen Mobile-8 dan Global Mediacom Group yang diwakili oleh Hary Tanoesoedibyo Hotel Sheraton Bandung, Sabtu (3/2) pagi.
Muhammad Nuh, dalam pidatonya, mengatakan pentingnya perhatian operator jasa telekomunikasi terhadap masyarakat pengguna layanan tersebut, yaitu kualitas dan nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat penggunanya. Hal itu ditekankan oleh Muhammad Nuh dalam sambutannya sebelum meresmikan peluncuran produk HEPI dari Mobile-8 di Hotel Sheraton Bandung, Sabtu (3/2) pagi.
Muhammad Nuh juga menyampaikan harapan pemerintah terhadap perusahaan agar terus maju untuk mengembangkan teknologi telekomunikasi di Indonesia lebih baik. Produk-produk telekomunikasi yang sudah ada diupayakan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Komunikasi bisa tumbuhkan transformasi sosial. Itulah pentingnya komunikasi,” kata Muhammad Nuh di Hotel Sheraton Bandung, Sabtu (3/2) pagi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan, mengatakan bahwa sarana informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat Jawa Barat, baik di kota dan pelosok desa. Produk HEPI dengan sistem Fixed Wireless Access ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat dengan produk yang berkualitas dan harga yang terjangkau.
“Produk HEPI masyarakat Jawa Barat diharapkan dapat menikmati sarana telekomunikasi yang ceria untuk mobilitas yang terbatas,” kata Danny Setiawan dalam acara peluncuran layanan jaringan telepon tetap lokal tanpa kabel, HEPI dari Mobile-8, di Hotel Sheraton Bandung, Sabtu (3/2) pagi.
Direktur Pemasaran dan Penjualan Mobile-8, Susanto Sosilo mengatakan, “Produk HEPI hadir dengan harga terjangkau. Produk Fren dan HEPI bisa saling melengkapi dan berkompetisi di sektor lain.” Layanan FWA memiliki tarif yang terjangkau sehingga masyarakat dengan mobilitas terbatas dapat memanfaatkan produk ini untuk menunjang aktivitas masyarakat.
Juliana Dotulong, Kepala Divisi Pemasaran Produk Mobile-8, menjelaskan bahwa target pemasaran yang dituju mellaui produk HEPI ini adalah segmen anak muda seperti pelajar dan mahasiswa, serta mereka yang baru pertama kali bekerja.
Komposisi tarif yang ditawarkan adalah Rp.1000,- per hari untuk panggilan antar sesama pelanggan HEPI (melalui registrasi ke 2772). Tarif pesan pendek sebesar Rp.10,- per SMS. Juliana Dotulong mengatakan bahwa target pelanggan yang ingin diperoleh sampai akhir tahun 2008 adalah sebesar 600.000 pelanggan.
Sementara itu jumlah operator telepon tanpa kabel tahun ini sudah mencapai 12 operator di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Basuki Yusuf Iskandar, dengan jumlah operator sebanyak itu maka frekuensi untuk operator baru sudah tidak memungkinkan.
Namun demikian, Basuki mengatakan bahwa investasi dalam bisnis sarana telekomunikasi masih banyak peluangnya. Yaitu investasi dalam bisnis produk Fixed Wireless Access (FWA).
“Fixed Wireless Access saat ini merupakan iklim investasi yang menarik dan kompetitif,” kata Basuki Yusuf Iskandar di Hotel Sheraton, Bandung, Sabtu (3/2) pagi, usai meluncurkan produk HEPI.
Pada kesempatan yang lain, Muhammad Nuh mengatakan kepada Jurnal Nasional bahwa jumlah ideal operator telekomunikasi di Indonesai belum dapat ditentukan karena masih akan mengevaluasi kinerja operator yang sudah beroperasi hingga saat ini. Yaitu kapabilitas manajemen operator yang bersangkutan serta kemampuan teknologi yang digunakan.
Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan tiga butir kebijakan untuk semua perusahaan/operator, yaitu kebijakan tarif yang sesuai, menara bersama untuk menurunkan jumlah investasi sehingga bisa membuat tarif yang ekonomis. Dan yang terakhir adalah kualitas pelayanan.
Masa transisi sekarang ini bisa jadi jeda untuk para operator untuk berkompetisi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna. “Masyarakat dapatkan layanan terbaik. Dan perang tarif masih normal. Itu biasa dalam bisnis,” tegas Muhammad Nuh di Hotel Sheraton, Bandung, Sabtu (3/2) pagi, usai meluncurkan produk. (Argus Firmansah/Bandung)
Chevrolet Siapkan Kendaraan Hemat BBM di Jawa Barat
Thursday, May 1, 2008
Pencegahan Flu Burung Di Jabar Ditingkatkan
Penanganan virus flu burung dan pencegahan serta pengobatan masyarakat yang terkena suspect virus tersebut terus dilakukan lebih intensif di Jawa Barat. Masalah itu dibahas secara intens dalam diskusi interaktif bertajuk “Intensifkan Pengendalian Avian Influenza (Flu Burung) di Jabar” di ruang Gracia 1, Galeri Ciumbuleuit Apartement, Jalan Ciumbuleuit Bandung, Selasa (29/4) sore.
Kenyataan itu diungkapkan penentu kebijakan tingkat provinsi Jabar, sekaligus mencari solusi untuk lebih mengintensifkan pencegahan dan penanganan pandemi tersebut. Bahwa hingga saat ini memang terjadi kurang koordinasi antara pelaksana teknis di kabupaten dan
Hal itu diungkapkan oleh Musny Suatmodjo, Direktur Kesehatan Hewan, Dirjen Peternakan, Departemen Pertanian RI, didampingi Rachmat Setiadi Kepala Dinas Peternakan prov Jabar, dihadiri pula oleh Sustiwa W. dari Dinas Kesehatan prov Jabar, serta Heru Setianto Komnas FPBI.
Pemerintah provinsi Jawa Barat melalui dinas-dinas terkait sedang meningkatkan standar prosedur pencegahan dan penanganan virus tersebut di lingkungan masyarakat di masing-masing kabupaten
Namun demikian pemerintah masih terus melakukan penelitian terkait dengan temuan atau fakta baru, bahwa virus flu burung yang ditemukan kali pertama pada tahun 2003 kini telah bermutasi, yaitu jenis strain yang ada di daerah Purwakarta. Dikhawatirkan penyebarannya strain tersebut bisa menyebar ke daerah Subang,
Virus jenis yang bermutasi ini menurut penelitian sementara hampir sama dengan strain manusia. Vaksin lain sedang diuji dengan strain baru. Menurut Musny Suatmodjo, untuk daerah-daerah tersebut di atas digunakan metodologi yang dapat mencegah unggas dan manusia tercemar strain dari luar daerah.
Dana untuk menangani flu burung dan pasien suspect-nya di Indonesia menggunakan dana APBN dan sumbangan negara donor yaitu Amerika Serikat senilai lebih dari 400 miliar rupiah.
“Penangangan vaksin harus disertai dengan pengandangan unggas,” kata Musny Suatmodjo di Galeri Ciumbuleuit Apartement, Jalan Ciumbuleuit Bandung, Selasa (29/4) sore.
Sementara itu pemerintah Jabar dibantu pemerintah pusat sudah mengalokasikan 43 juta dosis pada tahun 2008. Meski demikian Rachmat Setiadi menyayangkan pasrtisipasi dinas-dinas terkait yang menjadi pelaksana pencegahan dan penanganan flu burung masih rendah. Mereka dinilai kurang inisiatif, sementara prosedur yang
“Partisipasi dan respon di kabupaten dan
Revitalisasi Kebangkitan Nasional Bukan Wacana
Kebangkitan Nasional bukan hanya wacana atau perbincangan tetapi perbuatan atau upaya yang harus terus dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun semua lapisan masyarakat di
Hal itu disampaikan oleh Dr. H. Andi Malarangeng, Juru Bicara Kepresidenan Republik
Andi Malarangeng memaparkan topik “Politik Nasional dalam Membangun Nasionalisme” di hadapan ratusan guru dan dosen se-Jawa Barat. Bahwa sosialisasi kebangkitan nasional harus terus dilakukan sampai tidak ada orang lagi yang berpikir untuk memerdekakan diri dari negara Republik
Semua orang yang masih mengaku sebagai manusia
Masalah kesejahteraan itu adalah tantangan dan tanggungjawab kita bersama baik pemerintah maupun semua lapisan masyarakat. Andi juga mencontohkan bahwa banyak pedagang baju bordiran dari Tasikmalaya dan Bukit Tinggi menjadi raja saudagar di
“Nasionalisme harus seiring sejalan dengan internasionalisme dimana pun kita berada,” kata Andi Malangeng di Balai Pertemuan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Sementara Azyumardi Azra banyak memaparkan konteks Kebangkitan Nasional saat ini dipandang sangat penting untuk direvitalisasi. Revitalisasi tersebut harus didukung oleh semua elemen bangsa, pemerintah dan semua lapisan masyarakat.
Azyumardi Azra juga melihat konteks Pancasila yang sekrang sudah tidak signifikan lagi dengan banyaknya persoalan disintegrasi dari persolana agama. Pancasila juga penting direvitalisasi ke depan agar tidak lagi didominasi oleh negara seperti pada jaman ORBA.
“Pancasila harus menjadi wacana publik dan Pancasila harus menjadi ideology yang terbuka,” kata Azyumardi Azra di Balai Pertemuan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Seminar tersebut juga dihadiri oleh Deputi Menteri Negara BUMN dan bidang jasa lainnya, Sekretaris Jenderal Menteri Komunikasi dan Informatika. Serta dihadiri oleh ratusan tenaga kependidikan atau guru sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, perguruan tinggi juga organisasi kemasyarakatan se-Jawa Barat.
Perbincangan Kebangkitan Nasional melalui pendidikan disampaikan pada sesi terakhir oleh Endang Sumantri (mantan Rektor IKIP/UPI) dan Endang Caturwati. Bahwa pendidikan adalah instrumen utama untuk menanamkan kesadaran nasionalisme kepada generasi muda.
Akhir-akhir ini banyak persoalan agama yang berdampak sosial yang sangat luar biasa, seperti misalnya kasus Nabi baru dan ajaran Ahmadiyah.
Menenggarai masalah Ahmadiyah Andi Malangeng juga mengatakan bahwa persoalan itu belum melihat adanya laporan secara resmi kepada
“Mereka tetap warga negara
Hal senada juga dikatakan oleh Azyumardi Azra usai menyampaikan pemaparannya mengenai sejarah Kebangkitan Nasional dalam seminar nasional Kebangkitan Nasional di Balai Pertemuan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Aparat hukum harus bertindak mengamankan warga Ahmadiyah karena tidak boleh ada kekerasan. Pemerintah, menurut Azyumardi Azra, harus mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi terkait dengan sudah kurang tolerannya masyarakat
“Jangan sampai kasus Ahmadiyah masuk ke PBB,” ujar Azyumardi Azra, “sebuah negara yang kuat adalah negara yang bisa melindungi warga negaranya,” papar Azyumardi Azra kemudian di depan Balai Pertemuan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)