SEBANYAK 132,1 ton bahan bakar minyak (BBM) ilegal terdiri dari 28,21 ton solar dan 103,89 ton minyak tanah, 16 ton oli palsu, 1 jerigen residu, dan 56 jerigen Irex (minyak oplosan) disita jajaran petugas Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar). Operasi yang dijalankan di wilayah Jawa Barat ini telah berhasil menangkap 55 tersangka, dua di antaranya oknum anggota TNI AL.
Operasi pengamanan dilakukan di 12 kabupaten di seluruh Jawa Barat, yang berpotensi terjadi penyelewengan penggunaan BBM bersubsidi untuk dioplos dengan solar atau bensin. Daerah-daerah itu antara lain di Banjar, Priangan Timur, Sumedang, Subang, Bogor, Purwakarta, Karawang, dan Indramayu. Operasi ini menindaklanjuti penandatanganan kesepakatan antara PT Pertamina (Persero) dengan Polri pada Rabu (13/2) di kantor Pusat Pertamina, Jakarta untuk pengamanan usaha minyak dan gas bumi.
Operasi tersebut dibantu jajaran petugas dari Polwiltabes Bandung, Polwil Purwakarta (Polres Subang dan Karawang), Polwil Cirebon, Polwil Priangan (Polres Bandung, Garut, Sumedang dan Banjar), dan Polwil Bogor (Polres Bogor). Operasi tersebut telah mengumpulkan 36 kasus BBM ilegal dan 55 tersangka.
Dari beberapa daerah itu, penyelewengan terbesar penggunaan BBM bersubsidi ditemukan di wilayah Polres Bogor. Di sebuah tempat di Kabupaten Bogor, polisi menemukan 26 ton minyak tanah, 7 ton solar, 9 ton oli Pertamina palsu, dan sebuah laboratorium yang berdiri di atas lahan seluas 1 hektar.
Sedangkan di Banjar, polis berhasil menangkap satu mobil truk tanki yang diduga akan dibawa ke Cilacap untuk dijual ke kapal nelayan, dan industri. Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan seorang warga sipil, dan 2 oknum anggota TNI AL yang mengawal perjalanan.
“Penyalahgunaan BBM bersubsidi adalah kejahatan yang menyusahkan rakyat kecil. Polri akan terus melakukan operasi dari waktu ke waktu untuk memberantas kejahatan ekonomi ini,” kata Kapolda Jabar, Irjen Susno Duadji di Bandung, Minggu (17/2) sore. Kapolda menambahkan operasi ini akan terus dilakukan untuk meyakinkan masyarakat Jawa Barat bahwa mereka dapat memperoleh BBM secara mudah.
Sementara itu Sekretaris Pertamina (Persero) Pusat, Sudirman Said mengatakan daerah kejahatan ekonomi dengan penyalahgunaan BBM bersubsidi ini paling banyak terjadi di daerah industri dan perkotaan. ”Kasus itu banyak terjadi di tempat yang banyak industri. Kapolri sudah memberi warning kepada industri agar BBM sampai ke tangan yang berhak. Perputaran uang hasil minyak gelap itu mencapai Rp700 juta-Rp1 triliun dalam setahun terakhir. Sedangkan angka pasti kerugian Pertamina belum ada,” jelas Sudirman Said di halaman Kantor Pertamina Unit III Jawa Barat, Bandung.
Kejahatan ekonomi dengan menyalahgunakan BBM inilah yang menyebabkan antrean minyak tanah di tengah masyarakat dewasa ini, sehingga merugikan banyak masyarakat kecil yang sangat membutuhkan. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)
1 comment:
Artikel di blog ini sangat menarik & bagus. Untuk lebih mempopulerkan artikel (berita/video/ foto) ini, Anda bisa mempromosikan di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di tanah air. Dapatkan juga plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi untuk Blogspot dan Wordpress dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
berita kamu telah diposting disini..
http://www.infogue.com/berita_harian
Post a Comment