Pembinaan kepada narapidana terus dilakukan oleh lembaga pemasyarakatan. Hasil yang diharapkan dari program pembinaan adalah perubahan sikap dan perilaku menjadi positif terhadap para narapidana (Napi).
Salah satu kegiatan pembinaan mental dilakukan oleh lembaga pemasyarakatan Sukamiskin (Lapassuka), Bandung. Selasa pagi (26/2) sebanyak 441 napi diikutsertakan dalam kegiatan Simulasi Outbound di lapangan Lapas Sukamiskin sejak pagi hari. Kegiatan petualangan dan permainan itu juga diikuti oleh petugas/sipir penjara.
Kegiatan Outbound ini merupakan salah satu upaya Lapas Sukamiskin dalam hal pembinaan kepada para Napi yang dilakukan di Bulan Tertib Pemasyarakatan. Deden Budi Kusuma, instruktur Outbound, mengatakan bahwa Outbound yang dilaksanakan di Lapassuka terdiri dari permainan dengan standar internasional sekaligus pertama kali dilakukan.
”Outbound yang dilaksanakan di Lapas ini diawali dengan riset selama dua bulan untuk menemukan formula yang tepat untuk para napi,” ujar Deden, ”Anda (napi - red) kami anggap sama dengan peserta lain yang menjadi direktur perusahaan,” tandas Deden kemudian.
Jenis Outbound yang digunakan di Lapas ini adalah ”Outbound Koreksional”. Outbound jenis ini spesifik pada upaya melatih kesadaran dan rasa kebersamaan, kerja tim, sekaligus menyenangkan karena dikemas dalam bentuk yang menghibur. Outbound Koreksional sebenarnya merangsang kesadaran para napi untuk saling menghargai, saling membantu sesama, serta terbuka pada kenyataan.
Dengan Outbound ini para Napi dan sipir penjara dapat berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, dan saling mengekspresikan diri. Format ini ditemukan oleh Deden dan kawan-kawan untuk membuat kegiatan Outbound adalah kegiatan yang menyenangkan dan menantang sekaligus.
Kemasan Outbound yang menghibur ini membuat para Napi senang karena permainan dan tantangan yang dibuat dapat melupakan pikiran-pikiran negatif dan kejenuhan para Napi.
Itu diakui oleh seorang napi yang berinisial I.S., 30 tahun. Ia mengaku Outbound ini menyenangkan juga bagi teman-teman di Lapassuka. ”Dengan Outbound ini yang inti bagi saya adalah saya jadi semangat dalam hidup. Jadi tidak terlalu jenuh karena di sini kita memang butuh hiburan agar tidak beku oleh pikiran-pikiran,” katanya usai mengikuti permainan Outbound.
Deden lebih lanjut mengatakan bahwa desain Outbound ini dibuat sedemikian rupa agar para napi di Lapassuka merasa nyaman, senang dan bisa mengekspresikan dirinya, sehingga tumbuh rasa kepercayaan diri. ”Mereka semua antusias sekali dengan kegiatan ini,” ujar Deden usai acara penutupan simulasi Outbound di Lapassuka, Senin (26/2) pagi.
Kepala Lapas Sukamiskin, Rachmat Prio Sutardjo, mengatakan usai simulasi Outbound, bahwa kegiatan ini merupakan program pembinaan di lapas tersebut.
Lapassuka masih mencari model pembinaan Napi. Untuk kegiatan ini Lapassuka memang mulai dari minus untuk melakukan pembinaan yang dapat merubah sikap/perilaku yang kurang baik menjadi baik, rasa optimisme dalam hidup.
”Di Lapas ini kami menjunjung tinggi rasa kekeluargaan. Ini adalah awal Outbound, selanjutnya akan dikembangkan pada keguiatan yang lebih spesifik,” papar Rachmat.
Menurut Kepala Lapas Sukamiskin, Outbound sesungguhnya dilaksanakan Rabu (27/2) pagi dengan dihadiri Bapak Untung Sugiono, Dirjen Pemasyarakatan, Departemen Hukum dan HAM RI. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)
No comments:
Post a Comment