Pengabdiannya sejak tahun 1985 di PT KAI (dulu PJKA) di bidang pemasaran sudah cukup memberi pengetahuan yang layak baginya untuk menerima tugas barunya sebagai Kabag Humas PT KAI (Persero).
”23 tahun mengabdi di PT KAI (Persero), kami berharap hubungan yang sudah terjalin dengan baik dapat diteruskan. Khususnya dengan pers,” ujar Adi Suryatmini sebagai Kabag. Humas PT KAI (Persero) yang baru di sebuah rumah makan di Bandung, dalam acara sosialisasi Kabag Humas PT KAI (Persero) Rabu (27/2) siang.
Dalam acara sosialisasi PT KAI (Persero) dengan para wartawan itu dihadiri pula oleh Sekretaris Perusahaan PT KAI (Persero), Gatot Wibowo. Kegiatan tersebut merupakan upaya pengenalan Kabag Humas PT KAI (Persero) yang baru kepada para wartawan di Bandung.
Bagi PT KAI (Persero) kebutuhan sosialisasi itu perlu untuk membentuk opini dari publik tentang kinerja PT KAI (Persero) yang bergerak di bidang pelayanan publik.
Bagaimana konsep membangun image atau citra sangat penting melalui kehumasan. Oleh karena itu Kabag Humas yang baru ini bukan orang baru di lingkungan PT KAI (Persero) sebenarnya. Ibu Adi Suryatmini adalah orang lapangan yang handal di perusahaan jasa transportasi publik ini.
Dalam kesempatan itu Gatot Wibowo mengatakan pentingnya menjaga kejujuran dalam mitra kerja pers dengan PT KAI (Persero). ”Sampaikanlah informasi yang benar dalam membangun hubungan mitra kerja pers dengan PT KAI (Persero),” kata Gatot Wibowo.
Gatot juga mengatakan bawa jalur lingkar jabodetabek akan diatur kembali penjadwalannya. Pasalnya lalu lintas kereta api KRL Ekonomi dan Ekonomi-AC masih mengalami keterlambatan selama 12 menit. Padahal, idealnya hanya 3 menit pergantian KRL-nya.
Untuk membenahi lalu lintas kereta api di kawasan itu perlu banyak pembenahan, yaitu penambahan sarana dan pengoptimalan pola operasionalnya.
Menurut Adi Suryatmini, ”Sebanyak 2 set (16 kereta api) akan ditambah pada pertengahan tahun ini.” hal itu dilakukan untuk menanggulangi kekurangan sarana bagi masyarakat pengguna jasa kereta api di kawasan padat penduduk. ”Segmen kita para pekerja yang tinggal di Depok, Tanggerang, Bogor,” kata Ibu Adi kemudian.
Saat ini hampir 400 kereta setiap hari dioperasikan untuk melayani kebutuhan masyarakat pengguna jasa kereta api murah. PT KAI (Persero) juga berniat akan tetap mengoperasikan kereta api KRL non-AC untuk para pedagang sayur atau buruh.
Untuk menunjang peningkatan layanan, PT KAI (Persero), akan mengganti sejumlah kereta api yang umurnya sudah udzur dengan kereta baru dari luar negeri. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)
No comments:
Post a Comment