Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat H.I. Budyana mengatakan akan membentuk badan atau lembaga yang secara khusus mengatur usaha jasa pariwisata di Jawa Barat secara profesional.
Badan itu dinilai penting untuk mendorong upaya peningkatan pendapatan daerah (PAD) Jawa Barat yang selama ini banyak terhambat oleh birokrasi yang berbelit-belit dan lambat. Serta meningkatkan gairah usaha jasa wisata di Jawa Barat usai pencairan travel warning oleh Amerika Serikat yang hasilnya sekarang didukung oleh negara-negara di Asia.
Hal itu dikatakan Kadisbudpar Jabar sebelum pembukaan gelaran program promosi wisata dan budaya Jawa Barat yang bekerjasama dengan pelaku usaha jasa wisata di Jawa Barat melalui Jawa Barat Travel Exchange (JTX) 2008.
“Kita ingin mendorong industri pariwisata Jawa Barat dan masyarakat menikmati hasilnya sebagai bentuk kontribusi pembangunan nasional di bidang kepariwisataan,” kata Budhyana di kantor Disbudpar Jabar, jalan R.E. Martadinata, Bandung, Rabu (4/6) pagi.
JTX) 2008 kali ini diikuti oleh 26 kelompok penggerak pariwisata se-Jawa Barat itu juga diikuti oleh 9 provinsi lain yang turut mempromosikan aset pariwisatanya. Pelaku usaha jasa wisata dari Malaysia dan Thailand juga terlibat dalam rangka mewujudkan kerjasama promosi pariwisata antarnegara.
Kegiatan promosi wisata dan budaya yang ditekankan pada pencapaian investasi wisata Jawa Barat secara ekonomi itu digelar mulai tanggal 4 - 7 Juni 2008 di Braga City Walk, Bandung. Program tersebut ditargetkan dapat memperoleh nilai transaksi lebih dari 100 miliar rupiah selama program JTX) 2008 berlangsung.
“Target transaksi dalam usaha jasa wisata selama kegiatan ini diharapkan melebihi angka 100 miliar, karena pada tahun 2007 bisnis pariwisata di Jabar sudah mencapai nilai transaksi 90 miliar rupiah,” ujar Budhyana di kantor Disbudpar Jabar, jalan R.E. Martadinata, Bandung, Rabu (4/6) pagi.
Kegiatan tersebut dirancang sebagai ajang pembelajar kepada para pelaku usaha jasa wisata agar tidak main-main dalam memberikan informasi wisata dan layanannya. Kemasan aset wisata yang ada penting diperhatikan sehingga bisa menampilkan performance yang baik dalam rangka Visit Indonesia Year 2008.
Budhyana mengatakan bahwa 300 titik wisata alam dan wisata budaya perlu pembenahan yang maksimal untuk menyukseskan program Visit West Java Year 2008 dan Visit Indonesia Year 2008, terutama penataan infrastrukturnya.
Kadisbudpar Jabar optimis pencapaian jumlah wisatawan domestik sebesar 37,5 juta orang dan mancanegara sebasar 750 ribu orang ke daerah wisata Jawa Barat pada tahun ini dapat dicapai. Karena strategi yang digunakan Jawa Barat di bidang pariwisata saat ini adalah people to people bussiness contact.
West Java Tourism Board yang nanti akan dibentuk itu diharapkan dapat melakukan promosi efektif di dalam negeri serta ke luar negeri dan pengelolaan yang baik antarmitra bisnis jasa usaha wisata yang ada di Jawa Barat dan daerah lain.
JTX 2008 dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan serta dihadiri oleh Kadisbudpar Jabar, Muspida setingkat Jabar dan kota Bandung di Braga City Walk, jalan Braga Bandung, Rabu (4/6) sore.
Danny Setiawan mengatakan kegiatan jasa pariwisata ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berada di daerah tujuan wisata yang ada di Jawa Barat. (Argus Firmansah/Bandung)
No comments:
Post a Comment