Para siswa kelas tiga yang sudah menempuh Ujian Nasional dan beberapa alumni SMK Al Falah dibekali pengetahuan umum tentang energi radiasi matahari dan dan proses konversi menjadi tenaga listrik dengan teknologi Solar Home System (SHS).
Direktur PT Altari Energi Surya H. Ir. Ayi Hambali Soemantri mengatakan bahwa pelatihan itu dilakukan untuk membina siswa SMK memahami cara kerja pembangkit listrik tenaga surya sekaligus bagaimana membuat instalasi SHM itu. Sehingga para siswa memiliki keahlian kerja usai lulus dari SMK.
“Kami akan merekrut sebanyak 30-40 siswa SMK untuk dilatih menggunakan pembangkit tenaga surya ini dan kemudian dipekerjakan di perusahaan kami,” kata H. Ir. Ayi Hambali Soemantri di SMK Al Falah, Jalan Cisitu Baru, Bandung, Senin (9/6) pagi.
Krisis energi listrik yang dialami PT PLN (Persore) di Bandung, Jawa Barat, mendorong perusahaan swasta seperti PT Altari Energi Surya untuk mengembangkan dan mensosialisasikan pemanfaatan energi matahari sebagai energi alternatif untuk masyarakat pedesaan.
Ayi Hambali Soemantri yang juga menjadi pimpinan yayasan di SMK itu mengatakan bahwa pelatihan teknologi listrik ini sudah lama dilakukan sejak tahun 2002 dengan perusahaan BUMN dan BUMD di seluruh Indonesia. Siswa SMK dipilih untuk mendapatkan pengetahuan ini dengan harapan para siswa dapat pilihan pekerjaan yang jelas.
“PLTS banyak dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan yang yang belum terjangkau layanan dari PLN. Tapi memang mahal harga perangkat ini,” pungkas Ayi hambali Soemantri.
Dengan target 7000 unit menjangkau wilayah nasional, siswa SMK yang telah terpilih itu kemudian akan didistribusikan untuk membantu masyarakat mendapatkan instalasi PLTS tersebut.
Asep Tursana, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Al Falah, mengatakan kepada Jurnal Nasional bahwa pelatihan semacam ini sudah sering dilakukan melalui kerjasama dengan perusahaan-perusahaan termasuk PT PLN (persero). Tujuannya untuk memberikan lapangan pekerjaan kepada siswa-siswanya.
“Saya berharap dengan pelatihan anak-anak setelah lulus bisa bekerja karena mereka banyak berasal dari keluarga kurang mampu,” ujar Asep Tursana di SMK Al Falah, Jalan Cisitu Baru, Bandung, Senin (9/6) pagi. (Argus Firmansah/Bandung)
No comments:
Post a Comment