Wednesday, March 5, 2008

Pariwisata Jawa Barat Diharapkan Bersinergi Dengan Pilgub Jabar

Jawa Barat tak ingin ketinggalan dalam perhelatan budaya yang menyejarah. Dinas Budaya dan Pariwisata Jawa Barat bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar 100 even terkait dengan Kebangkitan Nasional mulai tanggal 20 Mei 2008.
“Ruh pariwisata Jawa Barat harus bangkit. Pemerintah, akademisi, komunitas kreatif di tiap daerah harus sinergis,” ujar Kepala Disbudpar prov. Jabar, Drs. H. Budhiana, M.Si., di Kantor Disbudpar Prov. Jabar kepada Jurnal Nasional di Bandung, Jum’at (29/2) malam.
Ia juga mengatakan potensi wisata yang tersebar di seluruh daerah potensial memerlukan dukungan dari para pelaku wisata, masyarakat, serta kebijakan pemerintah melalui regulasi yang jelas dan tegas.
Semua pihak berharap tidak terjadi sesuatu dalam proses Pilgub Jabar yang anarkis, karena kondusifitas proses demokrasi Jawa Barat berdampak kuat pada kepariwisataan di Jawa Barat.
“Para pendukung calon jangan sampai anarkis,” ujra Budhiana. Kontribusi Pilkada Jabar pada pariwisata di seluruh wilayah Jawa Barat cukup besar. Bila kondisi tertib dan kondusif maka masyarakat di sekitar daerah wisata akan tertolong secara ekonomis.
Peran aktif dari pemangku kebijakan dalam meningkatkan kesadaran semua pihak terhadap pentingnya pariwisata mutlak diperlukan. Apakah para cagub dan cawagub memperhatikan kesadaran ini? Disbudpar Jabar tidak menuntut banyak bilamana gubernur dan wakil gubernur terpilih nanti. Yang penting adalah dukungan kebijakan yang menopang peningkatan infrastruktur yang menjadi modal aksesibilitas daerah wisata.
Target kunjungan wisatawan asing untuk Jawa Barat sebasar 700.000 orang per tahun, serta 37,5 juta wisatawan domestik akan tercapai bila “sumber daya dana” memadai. Budhiana mengalkulasikan supporting fund untuk seorang wisatawan asing dibutuhkan sebesar 10 Dollar AS, menurut standar internasional. Sementara supporting fund untuk seorang wisatawan domestik adalah satu Dollar AS.
20% dari nominal rata-rata pengeluaran tiap wisatawan, bila dipergunakan untuk pendanaan promosi wisata dan perbaikan infrastruktur akan meningkatkan kualitas potensi wisata menjadi target kunjungan para wisatawan.
Hingga saat ini para investor ragu-ragu ketika hendak menginvestasikan modalnya di bidang pariwisata Jawa Barat. Fakta ini, menurut Budhiana, tidak didukung oleh kebijakan pemerintah yang dapat memberikan kepastian hukum dan jaminan jangka panjang untuk para investor.
Pariwisata juga dibidik oleh Agum Gumelar, cagub Pilkada Jabar 2008. Media Center pasangan Aman (Agum-Nu’man) menjelaskan kepada Jurnal Nasional terkait kondisi pariwisata Jawa Barat jelang Pilgub Jabar 2008.
Agum Gumelar mengatakan bahwa keuntungan dari pariwisata Jawa Barat pada PAD Jawa Barat dan devisa nasional potensi besar kedua setelah minyak bumi. Namun demikian kesadaran wisata pada semua lapisan masyarakat diharapkan dapat merubah mindset semua pihak sehingga pariwisata tidak dianak-tirikan.
Industri pariwisata akan menjadi lokomotif perekonomian masyarakat, karena wisatawan membelanjakan uangnya dengan cash. Pembinaan yang konkrit di kantung-kantung budaya harus dilakukan dengan sistematis.
Modal tersebut akan mendorong perbaikan kebijakan untuk memperbaiki infrastruktur pariwisata Jawa Barat. Oleh sebab itu dibutuhkan konsep yang jelas dan tindakan konkrit dari semua pihak. Agum Gumelar sudah mulai melakukan pembinaan di daerah untuk meningkatkan kualitas produk wisata di berbagai sektor itu meski kapasitasnya bukan pejabat pariwisata.
Perhatian nyata ini harus dilihat secara positif oleh semua pihak, karena bukan dalam rangka kampanye pasangan cagub. “Hendaknya semua pihak bersikap objektif dalam melihat figure cagub dan cawagub. Media pers jangan membodohi masyarakat,” ujar Herry Dim, Direktur Media Center pasangan Aman di kantornya, Bandung, Sabtu (1/3) sore kepada Jurnal Nasional. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung).

No comments: