Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Barat menggelar pertemuan yang bertajuk “Tepang Sudagar Tatar Sunda” di Balai Pasundan, Gedung Bank Indonesia, Bandung Minggu (23/3) sore. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden RI, M. Jusuf Kalla, Paska Suzeta (Ketua Bapenas)M.S. Hidayat (Ketua Umum Kadin Indonesia), Danny Setiawan (Gubernur Jabar), Solihin GP (sesepuh Jabar), Susno Djuadi (Kapolda Jabar).
Pertemuan pertama dengan Wapres RI, M.Jusuf Kalla, itu merupakan kali pertama para pengusaha di Jawa Barat. Hasil pertemuan diharapkan membuahkan harapan pertumbuhan dan semangat baru para pengusaha untuk meningkatkan perekonomian di Jawa Barat.
Pertemuan yang dihadiri 750 pengusaha se-Jawa Barat itu diharapkan dapat memberikan pencerahan terhadap persoalan dampak ekonomi global terhadap pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional di daerah Jawa Barat.
Wapres RI, M. Jusuf Kalla, mengatakan kepada wartawan bahwa pengusaha memiliki peran penting dan vital dalam menopang pembangunan nasional di segala sektor. Semangat dan tumbuh untuk memajukan kewirausahaan perlu ditanamkan di kalangan generasi muda.
Pada kesempatan itu pula Kadin Jabar memberikan penghargaan kepada 30 pengusaha atau perusahaan yang dinilai sebagai pionir dalam hal pemberdayaan ekonomi di berbagai sector ekonomi. Mereka antara lain pengusaha jasa pariwisata, perdagangan, kerajinan, produksi tekstil dan lain-lain dari seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Saat ini, menurut Jusuf Kalla, tidak ada yang namanya krisis ekonomi di Indonesia. Adapun kenaikan harga bahan pokok itu bukan bahan pokok yang utama.
APBD kita saat ini mencapai 1000 triliun Rupiah. “Ekonomi kita ekonomi yang tangguh. Tidak ada ekonomi sekuat Indonesia di Asia Tenggara,” kata Jusuf Kalla. Di akhir wejangannya Wapres menghimbau agar semangat untuk tumbuh menjadi pengusaha diberdayakan pada generasi muda untuk masa depan ekonomi Indonesia.
Namun bagi sejumlah pengusaha yang sore itu menerima penghargaan menyatakan bahwa kenaikan harga sejumlah bahan pokok berpengaruh besar pada benefit dan profit perusahaannya.
Hal itu juga diungkapkan oleh pengusaha jasa pariwisata alam dari Subang. “kenaikan harga sangat berpengaruh besar pada jasa wisata kami, Cuma memang belum terlalu signifikan,” ujar Istri Bapak Suwarma, pengusaha jasa wisata alam Sari Ater Spa, Subang (Jabar).
No comments:
Post a Comment