Sebuah konser piano yang terbilang unik penampilannya digelar di Pusat Kebudayaan Francis (CCF) Bandung pada Jumat (14/3) malam kemarin dengan penampilan pianis asal Belanda, yaitu Ellen Corver.
Konser tersebut merupakan salah satu program The Nightingale - Chamber Music Festival 2008. Ellen menyajikan 5 komposisi musik baik dalam fragmen pendek dan agak panjang karya komposer dari Indonesia, Belanda, Jerman dan Amerika Serikat.
Konser musik klasik itu memang terbilang unik karena Ellen membawakan komposisi dari berbagai aliran musik klasik yang dipilihnya secara unik pula. Yang menarik justru komposisi piano klasik yang mengelaborasi tangga nada pentatonis dari gamelan Bali dengan komposisi nada diatonis. Hasilnya, cukup menarik untuk diapresiasi.
Karena keterbatasan desain akustika piano Yamaha, maka Ellen menyajikan komposisi dengan caranya sendiri. Sehingga diperoleh komposisi nada yang optimal dengan piano yang sederhana itu. Ellen memang dikenal sebagai musisi klasik yang sering membawakan karya-karya musik abad 20 dan abad 21.
Penampilannya dalam membawakan komposisi piano menjadi perhatian para penikmat musik klasik. Ellen menggabungkan cara pemain piano membawakan karya klasik yang agung dengan performance art ala seniman panggung. Ellen melepas sepatunya, lalu memakainya lagi setelah beberapa nada dimainkan dengans angat intens.
”Saya akan memainkan piano dengan teknik khusus pada bagian-bagian yang saya anggap penting,” kata Ellen Corver setelah memaparkan konsep komposisi yang akan dibawakannya dari musik tahun 1980 akhir di Eropa.
Bukan persoalan sepatunya yang sinyalir memang kemasan penampilannya dalam memainkan piano, akan tetapi bagaimana seorang Ellen memetik dawai piano dengan jemari tangannya dan sembari bernyanyi dalam huruf vokal dan sedikit konsonan. Konser piano pun tidak menjadi jemu karena keunikan Ellen membawakan karya-karya besar dengan piano sederhana itu. (Argus Firmansah/KOKTAIL/Bandung)
No comments:
Post a Comment