Monday, October 1, 2007

Pengemis, Gepeng Musiman, dan PSK Kota Bandung

Ramadhan: Mencari Berkah di Kota Bandung Ratusan gepeng atau kaum dhuapa berdatangan ke kota Bandung dan mengisi pelataran toko di jalan-jalan protokol kota Bandung. Tujuannya pengemis musiman ini cuma satu, mengais rezeki atau berkah dari orang-orang yang mengasihaninya........ Sekelompok mahasiswa di Bandung, bahkan juga ormas sibuk berkonvoi di tengah malam hingga jelang waktu sahur di jalan Merdeka, Asia-Afrika, Jend. Sudirman, serta jalan Jend. A. Yani untuk menyapu para pengemis dengan membagikan makanan atau uang. Dan tidak hanya pengemis musiman yang kecipratan rezeki, tukang becak dan pedagang asongan pun kebagian........ Makin dekat hari Iedul Fitri makin banyak pula para pengemis musiman di kota Bandung. Dengan modal dus bekas atau karung, mereka tidur di pelataran toko menunggu dibangunkan para donatur memberi mereka makanan. Jelang waktu Lebaran biasanya mereka mengais keuntungan yang tidak sedikit. Tahun kemarin saja ada yang mencapai jutaan rupiah dalam semalam. Tak heran bukan hanya anak kecil atau orang tua saja yang berada di jalan yang sering dilalui konvoi donatur, beberapa titik dipenuhi oleh anggota keluarga lengkap mulai dari kakek-nenek hingga bayinya........ Keadaan ini tentunya merayu para donatur yang berkonvoi untuk memberikan mereka ala kadarnya: makanan, pakaian layak pakai, atau makanan. Rayuan inilah yang sinyalir digunakan oleh para pengemis atau gepeng musiman di kota Bandung untuk mengais keuntungan di bulan Ramadhan........ Alasan mereka rata-rata adalah keterbatasan ekonomi atau kemiskinan, dengan dalih agar dapat memeriahkan lebaran tiap tahun dengan keadaan yang setara dengan orang lain yang membelanjakan uangnya untuk membeli baju baru. Tentu saja, mereka bukan pengemis seluruhnya karena sebahagian besar mereka berprofesi sebagai pengemis musiman spesialis bulan Ramadhan........ Pemerintah kota Bandung belum memiliki aturan yang jelas seperti peraturan pemerintah daerah yang diterapkan oleh Pemda DKI Jakarta, akhirnya para gepeng dan pengemis musiman merantau ke kota Bandung. Sehingga para gepeng atau pengemis musiman bisa leluasa mencari nafkah sebagai pengemis........ Tak heran pula bila pemandangan malam hari di kota Bandung dipenuhi oleh para gepeng dan pengemis di jalan-jalan utama. Asep, pemulung kota Bandung, mengatakan bahwa mereka bukan pengemis. Mereka adalah pekerja yang profesinya sebagai pengemis. Beberapa di antara kelompok mereka menyewa gerobak agar terlihat sebagai pemulung sampah. Pada waktu lebaran mereka pulang ke daerah masing-masing dengan membawa hasil mengemisnya di kota Bandung........ Para donatur yang keliling kota Bandung tidak memperhatikan hal ini. Mereka hanya ingin berbagi dengan mereka alasannya, dan mereka mengabadikan kegiatan itu dengan kamera foto dan video. Sebuah perilaku yang saling menguntungkan pada dini hari di kota Bandung. Para donatur merasa telah berbagi, sementara mereka yang mengemis mendapatkan keuntungan besar dua minggu jelang akhir bulan suci Ramadhan........ Sementara di sudut yang biasa digunakan sebagai tempat mangkal para penjaja seks komersil terus berjalan. Pelayanan seks komersil tetap berjalan di kota Bandung. Menurut para "pelindung" mereka, psk-psk itu juga membutuhkan biaya pulang kampung dan uang untuk membeli baju baru, katanya. Soal bulan suci Ramadhan seyogyanya diisi dengan kegitan ritual, mereka seolah menutup kuping soal cara mencari uang. Yang penting uang, masalah halal/haram nomor sekian........ Mendekati lebaran makin banyaklah psk betumur belasan tahun yang mencari pelanggan atau melayani pelanggannya dengan mangkal di persimpangan Jalan Braga - Tamblong, Bandung. Menurut pantauan, mereka pendatang baru dari kawasan mangkal lainnya. Wajah-wajah baru mulai bermunculan di sana. Tapi, mereka tidak dapat ditertibkan karena mereka sangat lincah menghindari aparat ketika pengantar mereka siap sedia membawa lari psk remaja di sana. Walhasil, yang terjadi adalah kucing-kucingan aparat dan psk di kawasan jalan Braga, Bandung........ Inilah paradoks kota Bandung yang katanya akan mengusung kota religius pada tahun-tahun mendatang. Praktik asusila terus berjalan meski di sejumlah daerah ditertibkan secara paksa oleh ormas Islam (Hoofdredacteur Bandung News Agency)

No comments: