Wednesday, October 17, 2007

Arus Mudik Lebaran 2007

Masyarakat Indonesia sudah menjadikan tradisi lebaran sebagai budaya pulang kampung. Tidak hanya masyarakat muslim yang mengisi semarak budaya pulang kampung ini. Masyarakat non-muslim juga turut menyemarakan perhelatan budaya masyarakat ini dengan berlibur di saat liburan panjang pada saat lebaran..... Pantauan Bandung News Agency pada tanggal 14 - 17 Oktober 2007 di jalan lintas utara dan selatan Jawa Barat menunjukkan, animo masyarakat dalam merayakan Hari Raya Iedul Fitri tahun 2007 dengan pulang kampung tetap banyak. di sejumlah daerah kabupaten di jawa barat menunjukan grafik pengguna kendaraan roda 2 meningkat pesat bak kacang goreng. Meski ekonomi masyarakat oleh sejumlah pihak dianggap masih morat-marit, budaya pulang kampung di saat lebaran tahun 2007 tetap dilakukan dengan segala upaya, khususnya bagi mereka yang bekerja merantau...... Jalan tol memang banyak diserbu pengguna kendaraan roda 4, hingga terdapat penumpukan di gerbang tol Padalarang misalnya (14/10) yang akan keluar/masuk jalan tol Purbaleunyi. Mereka yang pergi meninggalkan rumah untuk berlibur dan pulang kampung campur aduk. Petugas lalu lintas pun berupaya keras menertibkan pengguna kendaraan dalam menggunakan jalan raya..... Pada tahun ini banyak masyarakat yang memanfaatkan hari lebaran (H+1) untuk pergi ke kampung mereka menemui sanak saudara atau orang tuanya. Peningkatan terus terjadi hingga H+3. namun dikarenakan jumlah hari libur para pekerja/buruh di Indonesia sangat beragam, maka arus balik pun sudah terjadi mulai H+3 di sejumlah daerah di Jawa Barat. Cianjur dan Sukabumi misalnya, tidak sedikit pekerja/buruh sudah mulai memadati terminal dan stasiun KA untuk kembali ke daerah perantauan mereka....... Asep, 23 tahun, warga Sukabumi sudah sejak tanggal 13 oktober tiba di kampung halamannya, namun pada tanggal 18 Oktober 2007 sudah harus masuk kerja sift malam. "ya...mau bagaimana lagi? jatah liburnya cuma beberapa hari," katanya. Perbedaan tanggal masuk kerja menyebabkan petugas lalu lintas dan produsen jasa angkutan pun kewalahan mengatur armadanya untuk melayani para pemudik dan masyarakat yang pergi liburan. Walhasil, armada yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan para pengguna jasa angkutan antarkota antarprovinsi. Bis Sangkuriang AC jurusan Bandung-Sukabumi pun terpaksa harus menjejal penumpang dalam bisnya yang biasanya hanya mengangkut penumpang sejumlah kursi yang tersedia. "kasihan mereka yang mau mudik...kami angkut saja daripada mereka berdiri lama di pinggir jalan," ujar kondektur bis Sangkuriang (14/10) di dalam bis...... Para pengendara roda 2 pun terus memadati jalan raya untuk tujuan yang beragam, yaitu liburan atau pulang kampung. Hingga H+4 jalan raya yang menghubungkan kabupaten/kota Bandung hingga Jakarta arus kendaraan roda 4 dan roda 2 mengalami fluktuasi, namun jalan raya itu didominasi oleh pengguna jalan roda 2 setiap harinya...... Kota Bandung sendiri sejak H+1 hingga H+4 dipadati pengunjung yang singgah dari kampung mereka ke kota tujuan atau sengaja liburan di kota Bandung untuk berwisata belanja. Petugas lalu lintas di pintu masuk kota Kandung di jalan raya Padalarang melakukan sistem buka-tutup jalan untuk mengurangi kemacetan arus pemudik maupun arus balik. Kemacetan tidak hanya dialami oleh para pengguna jalan roda 4, para pengendara roda 2 pun terpaksa harus antre di persimpangan atau perempatan jalan........(Hoofdredacteur Bandung News Agency)

No comments: