Mereka yang memiliki rasa ingin tahu lebih banyak perihal musik klasik, khususnya karya Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791), mengikuti seminar musik klasik bertajuk “Kajian Filosofis dan Peride Klasik” di Aula RS. Santo Borromeus, Bandung (8/11) kemarin. Seminar yang dikemas dalam bentuk edutainment menurut Gracia Pietersz merupakan program pembelajaran efektif sekaligus menghibur……..
Puluhan mahasiswa di Bandung dan pemeluk agama Katolik memadati ruang aula tersebut. Selain menggali ilmu pengetahuan tentang musik klasik Mozart dari Romo Karl Edmund Prier, SJ. dan Rachmad Pudjo Hartono, mereka juga disuguhi penampilan musik klasik karya Mozart dari Orkestra Bumi Siliwangi, Yohannes Siem, dan Saint Laurentius Quartet……..
Orkestra Bumi Siliwangi menyajikan Sonata Piano KV 331 di nada A Major (Andante) dan Sonata Piano KV 545 di nada C Major (Allegro) dengan penampilan yang cukup baik dan indah. Peserta seminar pun dapat membuka peta ingatan kolektifnya pada musik klasik karya Mozart dengan sajian tersebut.…….
Musik klasik memang sangat matematis bila dilihat dari sisi teknisnya. Mozart mendesain musiknya dengan perhitungan yang matang selain fantasinya yang tak berbatas dalam membuat varian nada. “Fantasi Mozart tak terhingga, sehingga musik sederhana menjadi lebih indah,” papar Romo Karl Edmund Prier, SJ., pengajar musik liturgy asal Jerman. Namun demikian, mempelajari musik klasik bukan perkara yang mudah. Seseorang yang mau bias membawakan komposisi musik klasik harus giat berlatih untuk menemukan akurasi nada, tempo, dan rasanya. Banyak not yang sulit dimainkan. “Musik klasik harus dihidupkan dari hati kita karena musik klasik ada di dalam hati kita. Ia adalah kesempurnaan di dalamnya dan dapat mencerminkan diri kita,” lanjutnya……..
Musik klasik di Indonesia bukan hanya sajian apresiatif bagi pendengar musik klasik. Musik klasik di masyarakat Indonesia banyak digunakan sebagai media terapi psikologis, bahkan bagi keluarga seringkali diperdengarkan kepada anak kecil untuk melatih kemampuan tanggapan yang dikerjakan oleh otak kiri dan kanan, yaitu melatih intuisi dan sensor motoriknya……..
Namun bagi umat Katolik, musik klasik bukan sekedar apresiasi musikalitas dan kebutuhan hiburan saja, tetapi merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Romo Karl Edmund Prier, SJ. mengatakan dalam materi seminarnya, bahwa musik di manapun selalu berhubungan dengan agama yang diyakini oleh suatu masyarakat. “Musik klasik adalah sebuah kegiatan kontemplasi. Yaitu sebuah cara untuk mencari kebenaran yang dalam melalui musik. Itulah yang dilakukan Mozart melalui karya-karyanya. Mozart, Schubert, Haydn merupakan tokoh penting musik klasik di Vienna,” tutur Romo Karl Edmund Prier, SJ……..
Stamford Symphony Orchestra dalam Vienna, City of My Dreams: music of Mozart, Schubert/Mahler & Haydn (StamfordPlus.com) mencatat, “Maestro Preu menjelaskan bahwa Vienna merupakan pusat musik klasik bagi banyak negeri. Kualitas musisinya, minatnya pada patron-patron, dan keindahan serta pusat kota menjadikannya inspirasi yang sempurna. Bukan saja sebuah pusat dari gagasan musik ‘serious’: baik musik klasik dan musik pop saling berdampingan, serta saling mendukung satu sama lain, dengan saling mengapresiasi dan mendukung untuk mendapatkan derajat yang baru……..
Kota Vienna merupakan kota budaya, di mana musisi klasik eksis. Mereka membuat musik yang terbaik dna indah di zamannya. Karya Mozart dapat dibedakan dengan musik di zamana sebelumnya, yaitu ketika zaman Barok musik serupa lebih bersifat kaku pada aturan-aturan musik klasik. Dan hal ini sangat kontras dengan musik klasik yang dibuat oleh Mozart. Kebebasan ekspresi Mozart dalam membuat nada komatis yang banyak serat nada hiasan dapat merubah nada Andante menjadi Allegro, karena Mozart banyak menggunakan nada variasi yang disembunyikan……..
Romo Karl Edmund Prier, SJ juga memberikan kritik pada perkembangan musik di Indonesia. “Musik zaman sekarang terlalu cepat selesai, cepat puas. Hal itu didukung oleh kondisi alamnya yang subur sehingga membuat malas sebagian besar masyarakat Indonesia,” katanya. Memang pada kenyataannya musik perkembangan musik modern di Indonesia sangat dipengaruhi oleh musik-musik yang berkembang di Inggris dan Amerika. Terdapat krisis identitas di dalam musik-musik yang muncul saat ini di tanah air, padahal Indonesia memiliki kekayaan khazanah musik tradisional di Nusantara ini yang sangat diminati oleh pecinta musik di dunia……..
Pada zaman musik klasik sebelum Mozart, banyak karakter dan ciri musik yang kaku karena pengaruh pandangan religi zaman itu. Kebebasan individu musisinya tidak muncul karena lebih banyak menonjolkan kekuatan dan nilai religiusnya. Berbeda dengan Mozart yang lebih leluasa mengekspresikan fantasinya, musik klasik dari kota Vienna ini justru lebih menonjolkan sisi individualis sang musisi, dan tidak terpaku pada aturan musik………
Mengapa sebenarnya musik klasik dikatakan terlalu matematis. “Filosof pertama dalam filsafat musik adalah Pythagoras (570-480 SM) dari Yunani. Ia mengupoas musik dari relasi angka seperti proporsi-proporsi dalam interval. Namun kemudian murid Pythagoras melengkapi pandangannya ke dalam dunia transenden, sehingga menjadi satu kesatuan. Bahwa musik adalah sebuah kosmos atau ciptaan teratur,” papar Romo Karl Edmund Prier, SJ……..
Sementara Rachmad Pudjo Hartono, pengajar musik di UPI Bandung, mengupas Sonata KV 333, Movement I pada sesi berikutnya. Bertoloneo Christofani (1655-1731) adalah penemu piano pertama yang mengalunkan nada musik klasik pada abad 17. Karakteristik karya Mozart ditemukan pada semua karyanya, dan bila disimpulkan diperoleh data bahwa cirri musik klasik Mozart adalah terdapat banyak motif dengan varian yang beragam pula. Motif atau kumpulan nada yang diulang-ulang inilah yang sekaligus menjadi ciri karya-karya musik klasik dari Mozart……...
Terdapat sejumlah bentuk komposisi musik yang menarik di periode klasik yang bertahan hingga abad 20. Salah satunya yaitu Sonata Form atau Sonata Allegro Form. Ini adalah bentuk komposisi yang terdapat pada salah satu movement cepat baik itu di dalam kuartet string, simfoni, maupun sonata sendiri. Sonata Form terdiri dari tiga bagian; eksposisi, development, rekapitulasi (termasuk coda atau nada akhirnya)……..
Perasaan dan pikiran tidak bisa lepas satu sama lain, karenanya cenderung matetamtis untuk membuat harmoni dalam musik, yaitu menyatukan fantasi dan akurasi matematis sehingga diperoleh keindahan nada yang sempurna. Bentuk komposisi dalam musik klasik antara lain Simfoni, Konserto, Tema dan Motivasi, dll. Pelajaran singkat mengenai musik klasik karya Mozart ditutup dengan penampilan Saint Laurentius Quartet dalam membawakan Flute Quartet di nada D. (Argus Firmansah, Kontributor KOKTAIL-Jurnal Nasional, Bandung)
2 comments:
Kembali ke phytagorean. Menarik juga untuk membandingkan para pemain judi togel (yang berbasis angka) dengan kaum phytagorean. Perilaku mereka kurang lebih sama. Keduanya mengandalkan kemampuan instingtif untuk merumuskan
angka2 dengan seperangkat aturan yang lazim berlaku pada komunitas. Melihat para pemain togel berarti melihat kembali hari-hari disaat teorema phytagoras yang terkenal itu dirumuskan. segalahobi.blogspot.com
Wah, saya kurang menyimak perilaku para penjudi seperti yang anda lihat. Thanks atas komentarnya
Post a Comment