Kampanye Perubahan Lewat Musik
A Mild Live Soundrenaline 2007 mengusung tema "Sounds of Change", maksudnya adalah keinginan bersama untuk mengakomodir semangat dan energi positif dari musisi yang tampil dalam event tahun ini. Musik diyakini sebagai bahasa universal. Segala bentuk perbedaan dapat disatukan melalui musik. Melalui musim juga pesan-pesan sosial bernafaskan perubahan lebih mudah disampaikan kepada semua orang. Dan musik juga dapat menumbuhkan semangat semua orang.
Amelia Nasution, Penasehat Teknis dari TIM HM Sampoerna, menyatakan, "Kami meminta musisi dan band yang tampil untuk menyuarakan dan memperlihatkan perubahan ke penampilan (performance) yang lebih baik agar memuaskan music maniacs di Tanah Air." A Mild Live Soundrenaline mengharapkan tantangan ini dapat ditunjukkan dalam aksi panggung mereka di hadapan ribuan penonton yang datang ke event ini. Sosialisasitema event tahun ini tidak hanya ditujukan kepada musisi yang terlibat dalam tur 5 kota tahun ini, tetapi penonton juga diharapkan dapat memberi energi positif dalam suatu perhelatan musisi besar baik dari Indonesia dan luar negeri. A Mild Live Soundrenaline juga membentuk sebuah "board of change", yaitu dewan juri yang akan menilai penampilan musisi dengan misi menebarkan semangat perubahan positif kepada penonton dan musisi lainnya.
Event musik terbesar ini merupakan produk A Mild Live Soundrenaline yang ketujuh, sejak produksi perdananya pada 2-3 November 2002 di Parkir Timur, Senayan, Jakarta, dengan tema event "EXPERIENCE 'EM ALL". Aura "Sounds of Change" juga dihembuskan di Lapangan Brigif II, Cimahi, Jawa Barat, 29 Juli kemarin. Cimahi (Bandung) adalah kota ketiga setelah merampungkan kampanye perubahan lewat musik di Pangkalan TNI AU, Padang (15/7), dan Lap. Parkir Std. Bumi Sriwijaya, Palembang (22/7) kemaren.
A Mild Live Soundrenaline 2007 menampilkan musisi-musisi besar yang tak kalah serunya di A Mild Stage, yaitu, D'Masiv, The Rain, Rebecca, Java Jive, The Titans, Ello, Naff, Cokelat, Samsons, Nidji, Dewa. Di panggung ini juga tampil band dari negeri Canada, USA, yaitu Dearest.
Di Simpati Stage anak-anak muda Cimahi, Bandung, Cianjur, Indramayu, Cirebon, Sukabumi, dan Brebes disuguhi komposisi musik dan lagu dari kelompok musik dan musisi: BOS, The Upstairs, KSP, Steven & The Coconuts Treez, Melly Goeslow, Tompi, Shanty, PAs Bnad, Naif, dan Ari Lasso.
A Mild Live Soundrenaline 2007, Sounds of Change, juga memberi kesempatan kepada musisi dan band-band indie label di Talent Stage. Yang tampil di sana yaitu Female (Bandung), Not Negative, Nyiur Melambai, Time Bomb (Bandung), Putih, Jawara, Talua, Beethoven from Stereo, Serend, Raygava, Riviera, The Nox Second Civil, Marvell (Bandung), Jaddah, Lady van Johan, Wasabi, Five Minute (Bandung), Dunia, NEo, Zorro, Burger Kill (Bandung), Seringai (Jakarta), Getah, Caffeine (Bandung), Republik (Bandung), Mickel Says, Funky Kopral, Sultan, Cangcuter (Bandung), Juliet, Kojo, Sequinn, Frezia, ST 12 (Bandung), dan Dygta (Bandung).
Para penonton yang datang dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat ini dihadapkan pada banyak pilihan musisi atau band yang ingin mereka saksikan aksi panggungnya. Banyak penonton kecapean sendiri setelah berburu panggung untuk menyaksikan musisi dan band favorit mereka yang tampil di tiga panggung besar tadi.
Udara panas serta debu tak menyurutkan semangat mereka untuk menyaksikan musisi dan band besar itu. ada yang berteduh di bawah tenada Food Court dengan menu cepat saji dan minuman ringannya. Ada juga yang tetap semangat mengikuti games dan kuis yang diselenggarakan A Mild Live Soundrenaline 2007 dan sponsor event ini. Tidak hanya panggung musik yang disuguhkan kepada penonton A Mild Live Soundrenaline 2007 kali ini.
Itu memang sudah direncanakan oleh tim A Mild Live Soundrenaline 2007 bersama Deteksi Production yang merujuk pada format kegiatan layaknya sebuah festival. Selain game dan kuis. A Mild Live Soundrenaline 2007 juga menyediakan Billiard Zone bagi anak-anak muda yang ingin rehat dengan bermain bola billiard. Giant Obstacles, sebuha permaina ekstrim yang menantang keseimbangan tubuh dan kekuatan, tapi menyenangkan. Ada juga tenda Musiclinic, dimana para pengunjung dapat belajar langsung tentang bermusik dengan bertatap muka dengan musisi atau artis kelompok band. Tidak ketinggalan juga untuk para wartawan yang meliput acara A Mild Live Soundrenaline 2007, Panitia penyelenggaran membuat Red Carpet dalam format Press Room. Foto musisi/band yang tampil sambil wawancara langsung. Sedangkan para penonton diberi kesemptan dengan idola mereka di tenda Meet & Greet. Pengunjung diperbolehkan berfoto bareng atau minta tandatangan.
Waaaaah....semua kebutuhan publik untuk berinteraksi dengan musisi dan band kondang tersediadi arena A Mild Live Soundrenaline 2007 di Lapangan Brigif II, Cimahi, kemarin. Tentu saja kesempatan ini tidak disia-siakan oleh penonton yang datang ke arena A Mild Live Soundrenaline 2007. Malahan festival ini menjadi ajang berburu foto, tandatangan dari sang idola, bahkan bersalaman secara langsung.
Suasana pun rehat sejenak sore harinya. Para penonton duduk di atas rumput Lapangan Brigif II bersama teman, sahabat, kekasih, atau keluarga mereka. Di Press Room, Steven & Coconuts Treez hadir dalam konferensi pers. Wartawan foto yang belum merasa puas memotret aksi mereka di atas Simpati Stage pun hadir untuk mengapresiasi pernyataan atau jawaban band Steven & Coconuts Treez yang secara konsisten membawakan komposisi lagu dengan bit reggae. Meski reggae identik dengan mariyuana, Steven & Coconuts Trees memang tidak bisa mengelak dari image Rastavaria dengan mariyuananya. Namun band ini menyatakan, bahwa mereka hanya mengadaptasi musik reggaenya saja. Karena dengan musik itulah mereka dapat memberi pesan moral kepada pendengar musiknya. Bagaimana hidup sehari-hari tanpa berbuat kriminil, bertahan hidup, menerima apa adanya. Musik Reggae, katanya, bisa dinikmati kapan saja, siapa saja, bagaimanapun juga.
Malam pun menjelang, satu per satu musisi kondang dan band idola masyarakat mulai mengisi waktu yang terasa cepat berlalu. Para penonton pun segera merapat ke barikade, agar sedekat mungkin menyaksikan penampilan para musisi dan band terkemuka itu. Dan ratusan penonton terus berdatangan setiap jamnya, sehingga arena seluas 600 m2 pun padat. Di sela performa musisi dan band di panggung beberapa musisi/band yang sudah terjadwal untuk hadir selama lima menit di Red Carpet diserbu wartawan. Sedangkan wartawan foto sibuk mencari sudut yang paling bagus untuk memotret momen-momen menarik untuk dikirim ke media masing-masing.
Band Scraping fo Change (USA) mengungkapkan rasa gembiranya dalam event A Mild Live Soundrenaline 2007, selain karena tema acara sesuai dengan nama band mereka. Sambutan penonton Bandung yang antusias menumbuhkan semangat baru bagi mereka untuk terus berkarya.
Band Naff, di Press Room (Red Carpet), mengatakan kepada para wartawan bahwa aliran musik Naff adalah Pop-Tulus, "kita bikin yang kita bisa, kita hanya bikin satu rasa musik saja daripada bikin macam-macam rasa," ujar Naff. Mereka juga mengatakan bahwa lagu-lagu cinta yang mereka ciptakan adalah kisah nyata.
Di hadapan kerumunan penonton, tepat di atas Simpati Stage, penyanyi seksi dan mungil bernama Shanty membawakan lagu-lagu hitnya dengan iringan penari latar dengan pakaian yang seksi sekali. setelah membawakan dua tembang hitnya, Shanty menyanyikan salah satu lagu ciptaan Iwan Fals, yaitu "Bento".Antusias penonton juga, apalagi mereka yang membawa spanduk OI (Orang Indonesia), nampak dalam sorotan spotlight. Keringat dan debu tak mereka pedulikan menempel di wajah dan baju-baju mereka. sahut "Sekali lagi....Asyik!" dan "Bento!" oleh penonton dan Shanty silih berganti bersahutan dalam alunan lagu tersebut. Kemudian Shanty membawakan tembang lawas yang berjudul "Tua-Tua Keladi". 'Dia bilang Shanty cantik....Mulut lelaki katanya selalu begitu.....Mengaku bujangan kepada setiap wanita ternyata cucunya segudang'.
Dearest (Canada) di Red Carpet mengungkapkan musik dan audiens di Bandung bagus sekali. Lagu mereka yang berjudul "Changes The World" senada dengan konsep Mild Live Soundrenaline 2007. Yakni perihal perubahan yang menginspirasi. Opini mereka terhadap Indonesia yang diisukan sebagai negara yang ada teroris dan ketidaknyamanan lainnya bagi wisatawan asing untuk datang ke Indonesia, disanggah oleh mereka. Mereka bilang, orang yang mengatakan Indonesia macam-macam itu tidak tahu keadaan Indonesia di dalamnya. Jujur mereka bilang baru pertama kali ke Indonesia, dan semua anggapan buruk tentang Indonesia tidak mereka temukan. Justru melalui event ini kita harus sama-sama berpikir dan bertindak secara positif untuk kenyamanan hidup bersama. Pokoknya, mereka bilang "We Love this country", cinta negeri Indonesia maksudnya.
Kembali ke Simpati Stage, Pass Band membawakan lagu pertama berjudul "Pantai Abis". Di atas panggung Yuki, vocalis Pass Band, menuai harapan dengan mengatakan, "Pengen Bandung lebih hijau. Macet juga hilang. Korupsi juga hilang." Yuki juga menyambut fans mereka yang datang dari Sukabumi, Cianjur, Cirebon, Brebes, dan Indramayu. Penonton dan Pass Band nyanyi sama-sama dalam lagu "Bosan". "Kita pun dengar semua alasan...kita bosan dengar banyak cerita." Pada lagu ketiga, Pass Band membawakan lagu untuk 'Bobotoh PERSIB', setelah menyambut VIKING PERSIB di tengah ratusan penonton. Yuki memanggil pemain PERSIB, yaitu Edi AP dan Dedi Kurnia. Penonton, Viking PERSIB, pun bersorak gembira ketika dua pemain PERSIB naik ke panggung dengan sebuah bola sepak. Lagu yang berjudul "Aing Pendukung PERSIB" dirilis Pass Band sebagai persembahan bagi PERSIB dan pendukung grup sepak bola Bandung itu. Selama lagu itu dibawakan, dua pemain PERSIB memainkan bola dengan kecakapan mereka. Dan pada lagu berikutnya, Pass Band menyertakan tiga orang musisis tradisional yang memainkan seruling bambu dan gitar akustik yang dipetik yang terdengar seperti petikan kecapi.
Selanjutnya, para penonton bergumul di depan dua panggung besar, yaitu A Mild Stage dan Simpati Stage dimana band/musisi besar Indonesia beraksi membasuh kerinduan penggemar mereka. Mereka adalah band Cokelat, solois Ari Lasso, Samsons dengan iringan A Mild Live String Ensamble, Nidji, Naif dan Dewa sebagai penutup Mild Live Soundrenaline 2007 di Lapangan Brigif II, Cimahi Jawa Barat.
Band Nidji tampil membawakan lagu-lagu hitnya disertai performance aktor-aktor dengan baju luar angkasa, memakai helm, dan tongkat lampu merah sembari membawa slogan-slogan cinta, kedamaian, kebebasan, harapan pada sebuah papan.
Ari Lasso masih membawakan lagu-lagu bertema cintanya, yang berjudul "Mengejar Matahari", "Seandainya", "Cinta Buta", "Penjaga Hati", "Cinta Terakhir", "Rahasia Cinta", "Misteri Ilahi", dan ditutup dengan lagu "Art Cinta".
Penonton sudah nampak lelah dan dahaga. Namun satu band penutup belum tampil, yaitu band Dewa. Penonton sudah terlihat lelah. wajah-wajah melongok ke panggung ketika Dewa naik panggung membawakan lagu pertama yang berjudul "Pangeran Cinta". Percikan api yang diletuskan dari tabung-tabung kecil di bibir panggung membangkitkan sisa tenaga para penonton. Suasana itu pun dimanfaatkan Dewa dengan lagu "I Want to Back Free", "Laskar Cinta".
Suasana kembali menanjak saat Mulan Kwok naik ke panggung menyanyikan "Cinta Kau dan Dia" dan lagu "Sedang Ingin Bercinta". Semangat penonton tumbuh kembali ketika aksi Mulan Kwok dengan pakaian seksinya, goyangannya, bersama Ahmad Dhani (Dewa) di mulut panggung. Usai lagu kedua, penonton berseru, 'Cium...cium...cium...!' kepada dua artis kondang di hadapan mereka.
Sadari seruan penonton yang menjurus, Mulan langsung mundur ke tengah panggung, 'Emang Tukul....salah acara!', sahut Mulan mesem-mesem. Lalu Dhani bilang, 'Penyanyi yang satu ini agak malu-malu.' Maka penonton pun menyerukan, 'Uuuuu...Uuuuuu...'.Tanpa jeda, Dewa membawakan lagu selanjutnya yang berjudul "Mati Aku Mati", dan ditutup dengan lagu "Arjuna Mencari Cinta".Penonton pun membubarkan diri sebelum lagu terakhir Dewa selesai dibawakan. (Argus Firmansah/Kontributor Bandung - Mingguan Jurnal Nasional)