Wednesday, May 16, 2007

Peluncuran Buku 95 Tahun Perjuangan SK Trimurti

Yayasan Bung Karno, Jurnal Perempuan dan Perpustakaan Nasional menggelar acara “Peluncuran Buku 95 Tahun SK Trimurti Pejuang Indonesia” di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, siang kemarin (16/5).
Perhelatan buku sejarah yang memuat sosok Sulastri Karma Trimurti itu dihadiri oleh tokoh-tokoh penting Indonesia, antara lain Ketua Yayasan Bung Karno, Guruh Sukarno Putra, Herawati Diyah, Mariana Amiruddin, serta tokoh pejuang '45 serta wakil-wakil Menteri Kabinet Indonesia Bersatu.
Mariana, Jurnal Perempuan, mengatakan bahwa buku ini merupakan sarana masyarakat mengenal sosok pejuang bangsa Indonesia yang tidak tercatat dalam buku-buku sejarah di sekolah-sekolah. Demikain halnya pernyataan Herawati Diyah, sahabat SK Trimurti, bahwa SK Trimurti adalah sosok pers perempuan pertama dan pejuang tiga jaman yang patut diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia. Menimbang perannya dalam masa hidupnya untuk bangsa dan negara ini. Sementara Asvi M. Adam, pakar sejarah, yang hadir dalam sesi bedah buku itu, mengungkapkan sosok idealisme dan nasionalisme SK Trimurti semasa hidupnya. Antara lain, menolak jabatan Menteri Sosial yang ditawarkan Presiden Soekarno kala itu.
Peluncuran buku 95 Tahun SK Trimurti Pejuang Indonesia ini memang tidak dapat dihadiri oleh SK Trimurti karena kondisi kesehatan ibu yang tidak memungkinkan. Demikian keterangan Heru Baskoro, putra SK Trimurti, yang hadir mewakili ibunya yang berhalangan hadir.
Buku ini menjadi penting untuk dibaca masyarakat Indonesia agar menjadi inspirasi perempuan-perempuan Indonesia masa kini. Selain sebagai buku biografi sejarah yang baru sekarang dapat diwujudkan dengan segala keterbatasan data. Buku itu disusun sebatas ingatan Heru dari cerita-cerita Ibu SK Trimurti yang pernah disampaikan, ungkap Heru Baskoro. Buku ini merupakan salah satu amanat Bung Karno, dengan meneruskan perjuangan dan pikiran-pikirannya. "Jangan sampai pejuang-pejuang bangsa ini luput dari catatan sejarah," jelas Guruh dalam konferensi pers di Jakarta. (Argus Firmansah; Jakarta, 16 Mei 2007)

1 comment:

Rach Alida Bahaweres said...

munzirPenempatan tanda bacanya ?