Tuesday, April 29, 2008

Polda Jabar Masih Menyelidiki Polisi Nyabu

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat, masih melakukan pemeriksaan terhadap mantan Kapolsekta Bogor Utara, AKP Endang Rudianes yang ditangkap saat mengonsumsi narkoba di ruang kerjanya pada Jumat, (25/4). Polda Jabar juga sedang memeriksa oknum anggota Polri dari Subang terkait dengan kasus serupa.

Kepala Humas Polda Jabar, Dade Achmad mengatakan bahwa anggota Polri yang terbukti melanggar ketentuan akan dihukum dengan cara dimutasikan atau diberhentikan.

“Kita lihat hasil pendalaman dan penyelidikan kasus itu. Bila memang terbukti dengan sejumlah barang bukti, maka tidak menutup kemungkinan akan dipecat atau diberhentikan,” kata Kepala Humas Polda Jabar, Dade Achmad ketika dihubungi Jurnal Nasional di Bandung. Senin (28/4) sore.

Selain mantan Kapolsekta Bogor Utara, Dade mengatakan, kepolisian juga masih melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mencari keterlibatan anggota polisi lainnya untuk kasus serupa. Namun jumlah tersangka atau identitas polisi yang terlibat, dia engan membeberkannya.

Maraknya anggota Polri dengan aktivitas penggunaan atau pengedaran narkoba di Jabar. Kapolda Jabar sudah mengimbau jauh-jauh hari kepada semua anggota Polri di Jabar, agar senantiasa menjaga kode etik anggota POLRI. Dade mengatakan, Kasus ini merupakan peringatan kepada anggota Polri di Jawa Barat, agar tidak bertindak sewenang-wenang sebagai anggota kepolisian.

“Jangan main-main dengan ketentuan yang dapat merugikan dirinya sendiri. Baik itu narkoba, pungutan liar maupun deking-dekingan,” kata Dade. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

PT KAI Klarifikasi Soal Rumah Dinas

Menurut pendataan PT KAI terdapat 16.494 rumah dinas di seluruh Indonesia yangtelah didata peruntukannya. Hal itu dikemukakan Direksi PT KAI untuk mengklarifikasi pemberitaan media massa soal temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap rumah-rumah dinas PT KAI yang menjadi milik pribadi.

"Semua karyawan dan pesiunan PT KAI menempati rumah dinas dengan cara sewa. Hasil penyewaan rumah dinas itu sebesar Rp180 miliar per tahun dan digunakan untuk kesejahteraan seluruh karyawan PT KAI," kata Ronny Wahyudi, Dirut PT KAI, di Ruang Rapat Pimpinan kantor pusat PT KAI, Jalan Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung, Senin (28/4) pagi.

Ronny Wahyudi menyatakan tidak benar rumah dinas di lingkungan PT KAI telah menjadi milik pribadi para pensiunan karyawan PT KAI. Tim penyelidik PT KAI sedang melakukan pendataan terhadap keberadaan dan status rumah-rumah dinas tersebut.

Hasil temuan KPK memang belum mengarah pada indikasi korupsi. Meski demikian PT KAI sudah membentuk tim untuk melakukan pendataan rumah dinas PT KAI di selurh daerah.

"Jumlah rumah dinas di pulau Jawa saja terdapat 11.060 unit dan di Sumatera sebanyak 5.434 unit. Sebagian besar memang disewakan dengan harga yang bervariatif sesuai dengan kelasnya," kata Adi Suryatmini Kepala Humas Pusat PT KAI menambahkan.

Menurut Dirut PT KAI, akhir tahun ini akan diselesaikan pengalihan aset milik PT KAI berupa 16 ribu unit rumah dinas. Karena sampai saat ini masih ada ribuan karyawan PT KAI yang belum mendapatkan kesempatan untuk menyewa rumah dinas yang disediakan PT KAI.

Sebanyak 3.446 unit rumah dinas belum jelas peruntukannya. Sementara jumlah rumah dinas yang dihuni oleh karyawan aktif adalah sebanyak 5.017 unit. Pensiunan PT KAI menempati 6.454 unit rumah. Dan orang luar atau yang bukan karyawan PT KAI sebanyak 1.557 unit. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Fortis Equitra Amanah Terobosan Reksa Dana Syariah

PT Fortis Investments dan HSBC Amanah Syariah meluncurkan Fortis Equitra Amanah, sebuah terobosan baru dalam Industri Reksa Dana Syariah. Investasi reksa dana syariah itu merupakan wahana investasi, khususnya masyarakat kota Bandung, Jawa Barat.

Reksa Dana Syariah Fortis Equitra Amanah adalah yang pertama di industri syariah di Indonesia yang menggunakan konsep pengelolaan risiko kuantitatif. Pengelolaan reksa dana yang secara dinamis mengelola alokasi aset antara aset yang berisiko tinggi dan aset yang berisiko rendah.

Presiden Direktur PT Fortis Investments, Eko P Pratomo, mengatakan Fortis Equitra Amanah merupakan reksa dana campuran yang unik karena pengelolaannya mengombinasikan metodologi investasi portofolio saham dan model pengelolaa risiko kuantitatif.

"Model pengelolaan risiko ini bertujuan melindungi batas minimum nilai investasi investor hingga 5 per seratus," kata Eko P Pratomo Presiden Direktur PT Fortis Investments, di Ballroom Hyatt Regency, Bandung, Senin (28/4) pagi.

PT Fortis Investments dalam pengelolaan reksa dana syariah ini bertindak sebagai Investment Manager bekerja sama dengan HSBC Amanah Syariah. Sistem investasi dengan pengelolaan risiko ini diharapkan dapat meningkatkan kuantitas investor jangka panjang di Indonesia.

Eko P Pratomo juga mengatakan bahwa kota-kota besar di Indonesia adalah potensi market untuk investasi reksa dana syariah ini. Investasi jangka panjang ini juga sekaligus merupakan instrumen dalam perekonomian nasional untuk mengurangi tingkat inflasi.

Meski demikian, Eko P Pratomo juga menyadari bahwa kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap investasi jangka panjang masih minim jumlahnya. Karena masyarakat Indonesia lebih dominan memilih bentuk investasi jangka pendek dan menengah melalui deposito atau time deposite investments.

Sementara Bandung Branch Manager HSBC Indonesia, Harryanto Pramono, mengatakan bahwa investasi HSBC Amanah Syariah optimistis menjadi tulang punggung perbankan HSBC ke depan seiring dengan peningkatan jumlah investasi syariah.

Mahmoud Abushamma, Head of HSBC Amanah Syariah, mengatakan bisnis perbankan syariah di Indonesia sangat signifikan. Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan jumlah masyarakat Indonesia yang menjadi investor melalui produk Pesona Amanah yang diluncurkan beberapa tahun terakhir.

"HSBC Syariah Amanah tidak lagi menjadi perbankan konvensional kelas dua, tetapi bisa menjadi tulang punggung perbankan konvensional," kata Mahmoud Abushamma, Head of HSBC Amanah Syariah di Ballroom Hyatt Regency, Bandung, Senin (28/4) pagi.

Investasi jangka panjang terbukti dapat menekan jumlah inflasi dalam perekonomian nasional Indonesia. Oleh sebab itu pendidikan tentang investasi jangka panjang kepada masyarakat, khususnya reksa dana, perlu digalakkan untuk meningkatkan nilai investasi jangka panjang nasional.

Bimbingan strategi alokasi aset bagi para masyarakat/investor HSBC Syariah Amanah juga menjadi nilai tambah kepada investor agar mereka dapat mengatur sendiri alokasi aset dalam investasinya.

Untuk aset investasi jangka panjang dapat dialihkan ke reksa dana, sementara investasi jangka pendek dan menengah dapat dialokasikan dalam deposito. Namun investor dapat mengatur sendiri strategi alokasi asetnya setiap saat. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Saturday, April 26, 2008

KPUD Serahkan Hasil Pilgub Jabar Ke DPRD

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat, telah menyerahkan berkas acara rekapitulasi perhitungan suara pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar dan surat keputusan (SK) penetapan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih kepada Ketua DPRD Jabar, HAM Ruslan pada Jumat (25/4).

“SK Penetapan calon terpilih agar ditindaklanjuti oleh DPRD Jabar dengan mekanismenya sendiri, untuk disampaikan kepada Presiden melalui Mendagri,” ujar Setia Permana, Ketua KPU Jabar.

Berdasarkan hasil perhitungan Pilgub Jabar yang sudah berakhir, KPUD menetapkan pasangan H Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf yang diusung oleh PKS dan PAN sebagai calon gubernur dan dan wakil gubernur terpilih untuk priode 2008-2013. Pasangan ini memperoleh 7.287.647 suara

Pasangan ini mengalahkan H Agum Gumelar - H Nu`man Abdul Hakim dengan memperoleh 6.217.557 suara dan pasangan H Danny Setiawan - H Iwan Sulanjana dengan perolehan 4.490.901 suara.

“Berita Acara dan SK Penetapan KPU Jabar, akan kami sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, melalui Menteri Dalam Negeri RI dalam tiga hari kerja,” kata Ketua DPRD Jabar HAM Ruslan.

Dengan demikian tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun ini, sudah diselesaikan oleh KPUD Jabar. Meski pekerjaan sekretariatan KPU Jabar belum rampung 100%, karena pasangan Danny-Iwan dan Agum-Nu‘man belum menyerahkan laporan penggunaan dana kampanye. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Jabar Terapkan Layanan Elektronik Cegah Korupsi

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menggelar soft launching penerapansistem pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik yang dinamai Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di Bandung, Kamis (24/4), guna mencegah terjadinya korupsi.

”Layanan ini untuk mewujudkan profesionalisme birokrasi, mempercepat pelayanan kepada publik secara lebih efektif,” kata Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan, dilansir Antara saat membuka acara itu.

Menurut gubernur, peluncuran LPSE di Jabar dapat terealisasikan karena didukung perangkat teknologi informasi yang sudah memadai. Layanan ini, kata dia, akan menjadi pusat layanan pengadaan secara elektronik yang akan melaksanakan proses pengadaan dan barang jasa pemerintah secara on-line, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kota atau kabupaten. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Antara/Bandung)

Raperda Jabar Trafficking Akan Jadi Undang-undang

Rancangan peraturan daerah mengenai masalah perdagangan orang (trafficking) sudah masuk tahap pembahasan dan akan ditindaklanjuti oleh Panitia Khusus (Pansus) di DPRD Provinsi Jawa Barat.

“Undang-undang itu akan menjadi payung hukum pelaksanaan Perda dan masalah ini sudah menjadi fenomenal. Masalah itu banyak terjadi di daerah Cirebon, Indramayu, Kota Bandung, Bogor, Bekasi, Garut, dan Cianjur,” ujar Ani Rukmini, Anggota Komisi E DPRD Jawa Barat, di Gedung Paripurna DPRD Jabar, Bandung, Rabu (23/4) siang.

Hal itu senada juga ditegaskan oleh Nu‘man Abdul Hakim, Wagub Jawa Barat, di Gedung Paripurna DPRD Prov jabar, Rabu (23/4) siang, usai rapat paripurna mengenai pembahasan Undang-undang perdagangan orang.

Nu‘man Abdul Hakim mengatakan bahwa masalah perdagangan orang di Jawa Barat sangat signifikan. Untuk menanggulangi masalah itu, dibutuhakn regulasi dari pemerintah daerah Jawa Barat. Sehingga perdagangan orang dengan modus tenaga kerja, bisa dieliminasi. Nu‘man melihat fakta ini sebagai indikator bahwa tenaga kerja Indonesia memang murah.

Kasus trafficking, kata Nu‘man, diharapkan agar pemerintah daerah dapat menertibkan sejumlah PJTKI atau perusahaan swasta yang nakal dengan memanfaatkan masyarakat yang rendah pendidikannya.

“PJTKI jangan seenaknya. Stop pengiriman tenaga kerja perempuan Jawa Barat. Itu menghina Jawa Barat,” tegas Nu‘man Abdul Hakim. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Danny dan Agum Terima Kekalahan

Gubernur Danny Setiawan menyatakan pihaknya menerima dengan baik hasil keputusan KPU Jabar. Usai lengser menjadi Gubernur bulan Oktober 2008 mendatang, Danny Setiawan menyatakan akan tetap membangun Jawa Barat dengan cara mengabdi. Meskipun bentuk pengabdiannya belum diputuskan.

Hal itu diucapkan Danny setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Jawa Barat memutuskan Gubernur dan Wakil Guebrnur terpilih adalah pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf.

"Saya akan mencari satu ruang pengabdian yang lain. Tapi saya tidak punya bakat untuk berbisnis," kata Danny Setiawan di Hotel Savoy Homann, usai menghadiri Asia Africa Art & Culture Festival di Gedung Mereka, Bandung, Rabu (23/4) pagi.

Pasangan Agum-Nu'man Rabu (23/4) siang menggelar jumpa pers di kediamannya, Jalan Pagergunung, Bandung. Agum Gumelar bersama Nu'man Abdul Hakim menyatakan sikap legowo.

"Demi kepentingan yang lebih besar dan keutuhan kehidupan masyarakat Jawa Barat. Sikap saya dan Nu'man adalah menerima dan menghormati keputusan KPU Jabar," kata Agum Gumelar di kediamannya, Bandung, Rabu (23/4) siang.

Agum juga menyatakan tidak akan melakukan gugatan terhadap keputusan KPU Jabar. Usai konferensi pers pasangan Heryawan-Dede mengunjungi kediaman Agum Gumelar.

Dalam pertemuan silahturahmi itu Ahmad Heryawan menyatakan akan mengajak semua pasangan calon dalam Pilgub jabar 2008 untuk bekerjasama membangun Jawa Barat yang lebih baik.

"Saya sangat mengapresiasi sikap negarawan, Agum Gumelar. Kami akan bekerjasama membangun Jawa Barat dengan mengajak para cagub Jabar untuk terlibat langsung," tegas Ahmad Heryawan di kediaman Agum Gumelar di dampingi Dede Yusuf, beserta keluarga besar dua pasangan cagub dan cawagub Jabar.

Ahmad Heryawan juga mengatakan bahwa dirinya beserta Dede Yusuf sudah melakukan silahturahmi dengan Danny Setiawan dan Iwan R Sulanjana Rabu (23/4) pagi. Komitmen yang sama, yaitu membangun Jawa Barat secara bersama-sama dengan tidak mengecewakan rakyat Jawa Barat.

Di akhir pertemuan itu, Agum Gumelar menyatakan kesiapannya untuk membantu Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf dalam memimpin Jawa Barat. Sumbangsih pemikiran akan diberikan selama dibutuhkan oleh pemerintahan provinsi Jawa Barat mendatang.

"Komunikasi yang baik dan lobby yang baik akan menghadirkan harmonisasi di parlemen," kata Ahmad Heryawan didampingi Agum Gumelar dan Dede Yusuf, Rabu (23/4) petang. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Wednesday, April 23, 2008

KPUD Jabar Sahkan Kemenangan Hade

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Jawa Barat kemarin (22/4) menetapkan pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (Hade) sebagai pemenang pemilihan kepala daerah (Pilkada) itu dengan meraih 7.287.647 suara atau 40,50 persen. Penetapan KPUD lewat rapat pleno terbuka itu akan mengantarkan Heryawan-Dede Yusuf sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) 2008-2013.

Pasangan Hade mengalahkan Agum Gumelar-Nu'man Abdul Hakim (Aman) yang mendapat 6.217.557 suara (34,55 persen) dan Danny Setiawan-Iwan R Sulanjana (Da'i) yang meraih 4.490.901 suara (24,95 persen).

Menurut hasil rekapitulasi, total suara sah 17.996.105 dan yang tidak sah 806.560 suara. Warga Jawa Barat yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 18.802.665, yang berarti tingkat partisipasi pemilih 67,313 persen.

Hasil rekapitulasi perhitungan suara yang dibacakan oleh 26 KPUD kota/kabupaten se-Jawa Barat itu kemudian disahkan oleh KPUD Provinsi. Pengesahan itu disaksikan unsur pemerintah kota/kabupaten, pemerintah provinsi, Kepala Polda Jabar, Pangdam Siliwangi, Panitia Pengawas Pemilu Jabar, serta perwakilan KPUD kota/kabupaten se-Jabar.

Saksi dari pasangan Hade dan Da‘ i menyatakan menerima hasil rekapitulasi perhitungan suara yang disahkan oleh KPUD Jabar, lalu menandatanganinya. Sementara saksi dari pasangan Aman menolak menandatangani keputusan KPUD Jabar itu.

"Kami tidak ikut menandatangani keputusan ini karena sejumlah keberatan-keberatan," kata Rahadi Zakaria, saksi Aman di hadapan Ketua KPUD Jabar dan anggota. Tim Aman menyatakan menemukan kecurangan dengan bukti-bukti konkret. Salah satunya, penggelembungan suara di daerah Jawa Barat selatan. Mereka pun mengajukan gugatan.

Massa pendukung pasangan Aman kemarin unjuk rasa di Jalam Laswi, Bandung, sekitar 100 meter dari kantor KPUD Jabar, saat pleno penetapan hasil pemilihan gubernur-wakil gubernur berlangsung.

Ketua KPUD Jabar, Setia Permana, mengatakan seluruh proses pemilihan gubernur-wakil gubernur Jabar sudah dilakukan secara transparan. "Kami sediakan waktu 3X24 jam untuk menggugat penetapan hasil perhitungan suara disampaikan ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tinggi Jawa Barat," kata Setia.

Ahmad Heryawan mengatakan kemenangannya tidak dirayakan dengan kebahagiaan berlebihan. “Kemenangan ini adalah tanggung jawab dan amanah. Komitmen kami memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Kami akan mundur pada tahun ketiga atau keempat bila berbuat lalai,” kata Heryawan dalam konferensi pers di Bandung, Selasa (22/4) petang. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Tuesday, April 22, 2008

Penetapan Perhitungan Pilkada Dijaga Ketat

Hari ini, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat akan melangsungkan rapat pleno penetapan perhitungan hasil Pilkada gubernur dan wakil gubernur Jabar untuk priode 2008-2013. Kepolisian akan memberlakukan pengamanan berlapis dan mensterilkan kantor KPUD dari aksi unjuk rasa.

“Hasil rekapitulasi berita acara hasil suara dari 26 kota/kabupaten se-Jabar sudah masuk ke KPU Jabar. Kita akan selenggarakan rapat pleno terbuka untuk penetapan perhitungan suara,” ujar Setia Permana, Ketua KPUD Jabar.

Sementara itu, untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa pada saat perhitungan, aparat kepolisian akan melakukan pengamanan ketat dengan melibatkan 210 personil dari Polda dan 90 personil setingkat Polres, serta mengerahkan kendaraan anti huru-hara di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jabar.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Irjen Pol Susno Duadji mengatakan, aparatnya akan menerapkan strategi khusus untuk mengamankan pemilihan kepala daerah (pilkada) Jabar, termasuk sekretariat panitia penyelenggara pemilu. "Khusus pelaksanaan rapat pleno KPU Jabar, kami akan mensterilan kantor tesebut," ujar Susno.

Kepolisian telah menetapkan dua ring pengamanan dan mensterilkan kantor KPUD Jabar. Ring pertama ditempatkan di pintu gerbang kantor KPUD Jabar dengan menyiagakan kendaraan water cannon dan kendaraan taktis anti huru-hara. Dan ring dua, pengamanan telah ditempatkan di pertigaan Jalan Laswi dan Jalan Cianjur Kota Bandung.

Susno mengatakan, selama berlangsung tahapan proses Pilkada hingga saat ini, situasi keamanan bisa dikendalikan. Tak ada gejolak atau konflik di masyarakat. Yang paling penting, lanjut dia, tidak ada pihak yang mengeluarkan pernyataan ‘panas‘ kepada masyarakat mengenai hasil keputusan KPUD Jabar. “Harus dijaga suasana nyaman, karena inilah alam demokrasi,” ujar Susno. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Chevron-ITB Bangun Kemitraan

DI kancah persaingan global dewasa ini, mengharuskan Indonesia memberi perhatian lebih terhadap kualitas sumber daya energi (SDE) di samping fokus pula pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Hal itulah yang mendorong Chevron Corporation menghadirkan University Partnership Program (UPP) dan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam kemitraan strategis. UPP dengan ITB ini merupakan pilot project untuk peningkatan mutu pendidikan bidang sumber daya energi di Indonesia.

Kesepakatan kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) antara PT Chevron Pacifik Indonesia dan ITB ini ditandatangani di Bandung, Jumat (18/4) pekan lalu.

Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Suwito Anggoro mengatakan bahwa program kerja sama pendidikan di bidang sumber daya energi dengan ITB ini merupakan tantangan besar dalam membangun sumber daya manusia yang kapabel dan kompeten di dunia tenaga profesional.

Menurut Suwito, ITB sebagai institusi pendidikan memiliki tujuan yang sama dengan cita-cita CPI, yaitu mencetak SDM potensial melalui pendidikan teknik untuk memenuhi kebutuhan industri energi di Indonesia.

Dalam program ini, bantuan yang akan diberikan CPI kepada ITB adalah Chevron Scholarship and Best Student Awards, memberikan penghargaan kepada tenaga pengajar terbaik, Sponsorship for Participation in International Conferences, Curriculum Improvements, Faculty Exchange or Sabbatical Programs, membantu mengembangkan Laboratorium dan Perpustakaan. ITB atau Chevron berhak mengajukan program pendidikan.

Rektor ITB, Djoko Santoso mengatakan, bahwa tantangan ini sekaligus menjadi obsesi ITB untuk membangun infrastruktur SDM bidang teknologi perminyakan dunia.

"Sinergisitas Chevron dan ITB ini diharapkan dapat memacu calon profesional di dunia perminyakan yang kini masih terbelenggu oleh sarana dan prasaran pendidikan yang memadai," katanya.

Chevron sebagai perusahaan multinasional, kata Djoko Santoso, ingin menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan, khususnya pengelolaan sumber daya energi di tengah krisis energi dunia saat ini.

Abdul Hamid Batubara, Senior Vice President Business Servises Chevron, mengatakan bahwa tuntutan sumber daya manusia di bidang teknologi perminyakan memang tinggi. "Chevron menggunakan strategic staffing untuk mengatur sumber daya manusia di lingkungan korporasi Indonesia. Strategi itu digunakan karena sumber daya manusia memang kurang memadai secara kuantitas," tukasnya.

Menurut Rektor ITB, Indonesia sebagai salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia diharapkan dapat memiliki SDM yang mumpuni untuk mengolah kekayaan energi secara mandiri, dan mampu menjadi tenaga profesional di bidang perminyakan dunia.

"Melalui program UPP ini, ITB diharapkan mampu mengisi SDM tenaga perminyakan di dunia. Dengan begitu Indonesia bisa mengubah wajah dunia," kata Djoko Santoso.

Program UPP ini, kata Suwito Anggoro adalah wujud kepedulian Chevron kepada kemajuan SDM di Tanah Air. "Ini kepedulian Chevron terhadap human resources development di Indonesia. Program ini dari Chevron Corporation," tandasnya. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Friday, April 18, 2008

Cagub Jabar Belum Laporan Dana Sumbangan

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat, hingga Kamis (17/4) sore, belum menerima laporan dana sumbangan kampanye dari tiga pasangan cagub dan cawagub pilkada yang sudah berlangsung Minggu, 13/4).

Padahal tahap pelaporan sudah sampai pada tahap ketiga, dan tim akuntan publik yang sudah ditunjuk oleh KPU Jabar harus sudah bekerja Jumat (18/4).

Heri Suherman, Humas KPUD Jawa Barat kepada Jurnal Nasional, Kamis (17/4) mengatakan bahwa sampai saat ini belum satu pun yang melaporkan sumbangan dana kampanye Sehingga, terpaksa para kandidat cagub dan cawagub, sudah mendapat teguran tertulis dari KPU Jabar terkait dengan keterlambatan penyerahan laporan dana kampanye dan dana sumbangan kampanye.

Menurut jadwal kesekretariatan KPU Jabar hari ini seharusnya sudah memasuki tahap pelaporan yang ketiga, yaitu pelaporan dana sumbangan kampanye. Keterlambatan penyerahan laporan ini, kata Heri, dikhawatirkan akan menghambat jadwal kegiatan KPUD Jabar yang lain. Karena, Jumat besok, 18 April 2008, sudah memasuki jadwal kerja Tim Audit KPU Jabar dari akuntan publik yang sudah ditunjuk.

Pelaporan hasil audit dana kampanye tiap pasangan calon kepada masyarakat akan dilakukan setelah 15 hari masa kerja Tim Audit. Namun pengumuman tersebut, dipastikan akan mengalami keterlambatan. KPU Jabar juga kesulitan mengejar jadwal kerja KPU bila kesadaran masing-masing Tim Sukses kurang kerjasamanya.

“Sulitnya karena tidak ada sanksi. Sanksi hanya bisa diberikan kepada pemenang dengan menangguhkan kemenangannya,” lanjut Heri Suherman di kantor KPU Jabar, Kamis (17/4) sore. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional)

Wednesday, April 16, 2008

Pelemparan Bom Molotov Kriminal Murni

Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Susno Duadji mengatakan kasus pelemparan bom molotov di Kantor DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bandung adalah murni kriminal biasa.

"Kasus itu murni kriminal biasa," kata Susno Duadji di Bandung, Selasa (15/4).

Menurut Kapolda, berdasarkan hasil pemeriksaan atas tersangka Didin, warga RT 04/07, Kampung Cinangka, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, pelemparan bom molotov tersebut, karena sakit hati jagonya kalah dalam Pilgub Jabar.

Tersangka juga kesal karena diolok-olok oleh rekannya sekampung karena jagonya kalah.

"Pendeknya aksi pelemparan bom molotov yang terjadi di Kantor DPD PKS Kabupaten Bandung, Senin (14/4), merupakan aksi spontan pelaku yang emosi terhadap calonnya yang kalah setelah pencoblosan Pilgub Jabar, Minggu (13/4) lalu," ujar Kapolda seperti dikutip Antara.

Namun demikian, tersangka tidak menyebutkan pasangan mana yang didukungnya. "Penyidik Satreskrim masih melakukan penyidikan dan pelaku masih terus dimintai keterangan di Mapolres Soreang Bandung," jelas Kapolda.

Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengharapkan hasil Pilkada Jawa Barat disikapi secara demokratis. "Sikap demokratis itu sendiri adalah menghormati hak dan kedaulatan rakyat yang telah memilih pemimpinnya. Oleh karenanya jika ada upaya sabotase berarti telah mensabotase kedaulatan rakyat," kata Hidayat di Gedung DPR/MPR, kemarin (15/4).

Mantan Presiden PKS ini menenggarai adanya upaya sabotase terhadap hasil pilkada Jabar dengan adanya upaya pelemparan bom Molotov di Kantor DPD PKS Bandung dan peredaran selebaran gelap berisi fitnah. Karena itu, dia mendesak aparat keamanan serius menangani upaya-upaya sabotase tersebut.

"Aparat keamanan perlu mewaspadai hal ini, jangan sampai kecurangan-kecurangan seperti itu terjadi jelang pemilu 2009 ini," tegas Hidayat.

Hasil penghitungan suara KPUD Jawa Barat hingga Selasa (15/4) sore pukul 18.00 WIB menunjukkan pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade) masih menduduki urutan teratas dengan perolehan 2.088.898 suara (39,46%). Urutan kedua ditempati Agum Gumelar-Nu`man Abdul Hakim (Aman) memperoleh 1.822.989 suara (34,43%) dan urutan ketiga pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana (Da`I) memperoleh 1.382.152 suara (26,11%).

Ketua KPU Jabar Setia Permana, kembali mengimbau kepada semua masyarakat agar tidak perlu terpancing dengan isu-isu perolehan suara dari quick-count (penghitungan cepat), karena penghitungan suara yang sah hanya ditetapkan oleh KPU Jabar.

Dia juga mengingatkan kepada pasangan yang “merasa menang” melalui pengitungan cepat agar bisa menahan diri untuk tidak melakukan aktivitas perayaan sebagai wujud toleransi kepada pasangan lain.

“Bila opini ini dibiarkan nanti masyarakat bingung siapa yang sebenarnya berwenang menentukan hasil suara,” kata Setia di Kantor KPU Jabar, Selasa (15/4).

Di Depok, sebanyak 54 persen dari total 957.732 pemilih tidak memberikan suaranya dalam Pilkada Jabar, Minggu (15/4) lalu. “Dari 957.732 daftar pemilih tetap hanya 46 persen warga yang menggunaan hak pilihnya,” kata Anggota komisi C DPRD Depok Rintisyanto.

Sekretaris Komisi A DPRD Depok, Qurtifa Wijaya mengatakan banyaknya pemilih golput di Depok karena kurangnya sosiaisasi KPUD setempat. (Argus Firmansah/Rhama Deny/Fauzan Hilal/Jurnal Nasional)

Masyarakat Jangan Terpancing Quick Count

Hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat (Jabar) hingga Selasa (15/4) pukul 18.00 WIB menunjukkan pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade) masih menduduki urutan teratas dengan perolehan 2.088.898 suara (39,46%). Urutan kedua ditempati Agum Gumelar-Nu`man Abdul Hakim (Aman) memperoleh 1.822.989 suara (34,43%) dan urutan ketiga pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana (Da`I) memperoleh 1.382.152 suara (26,11%).

Ketua KPU Jabar, Setia Permana, kembali mengimbau kepada semua masyarakat agar tidak perlu terpancing dengan isu-isu perolehan suara dari quick-count (penghitungan cepat), karena penghitungan suara yang sah hanya ditetapkan oleh KPU Jabar.

Dia juga mengingatkan kepada pasangan yang "merasa menang" melalui pengitungan cepat agar bisa menahan diri untuk tidak melakukan aktivitas perayaan sebagai wujud toleransi kepada pasangan lain. "Bila opini ini dibiarkan nanti masyarakat bingung siapa yang sebenarnya berwenang menentukan hasil suara," kata Setia di Kantor KPU Jabar, Selasa (15/4).

Di Depok, sebanyak 54 persen dari total 957.732 pemilih tidak memberikan suaranya dalam Pilkada Jabar, Minggu (15/4) lalu. "Dari 957.732 daftar pemilih tetap hanya 46 persen warga yang menggunaan hak pilihnya," kata Anggota komisi C DPRD Depok Rintisyanto. Sekretaris Komisi A DPRD Depok, Qurtifa Wijaya mengatakan banyaknya pemilih golput di Depok karena kurangnya sosiaisasi KPUD setempat.

Kemenangan Strategi

Uang yang besar atau partai politik yang besar bukan segala-galanya dalam penentuan kemenangan suara di pemilihan langsung Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar). Hal ini dikatakan oleh Dr. Asep Warlan Yusuf, pakar hukum Universitas Parahyangan sekaligus pengamat politik kepada Jurnal Nasional, Selasa (15/4) sore. Analisa ini menanggapi kemenangan sementara pasangan Heryawan-Dede terhadap pasangan lain yang didukung oleh partai politik besar dan dana suksesi yang besar juga.

Asep mengamati kekalahan Danny-Iwan disebabkan oleh beberapa aspek. Pertama, koalisi partai politik pengusung pasangan Danny-Iwan dinilai gagal.

Kegagalan mesin politik partai besar terjadi karena berganti-gantinya figur sehingga membingungkan konstituen, simpatisan dan terlebih masyarakat. Kedua mesin politik partai politik yang dominan tidak bekerja dengan maksimal.

Dia menilai karena "serangan fajar" yang ditunggu-tunggu di beberapa daerah tidak datang, maka masyarakat tersebut memilih Hade sebagai figur yang baru. Dengan harapan pemimpin baru dapat memberikan harapan baru dan perubahan," katanya.

Pengamatan Asep Warlan didukung Sekretaris Umum DPW PKS, Yudi Muliana Adia. Dia mengatakan kemenangan Heryawan-Dede merupakan keberhasilan strategi gerilya dan direct selling di seluruh kabupaten kota.

"Kondisi masyarakat dewasa ini yang kurang sejahtera dengan sejumlah harga bahan pokok yang mahal serta pengangguran menjadi momentum yang tepat bagi Hade untuk memikat para pemilih. Hal lain karena tema harapan baru pas untuk masyarakat saat ini," kata Yudi Muliana Adia di Sukabumi kepada Jurnal Nasional, Selasa (15/4) sore.

Yudi juga menyatakan dominasi perolehan suara sementara berasal dari kabupaten Bekasi 59%, kabupaten Depok 57%, dan kota Bogor sebesar 52%. Kabupaten Indramayu dan kota Banjar hanya memperoleh kurang lebih 20% suara karena pemimpin daerahnya seorang birokrat yang mendukung pasangan Danny-Iwan. (Argus Firmansah/Fauzan Hilal/Jurnal Nasional)

Kantor PKS Diserang

Kantor DPD PKS Kabupaten Bandung di Jalan Raya Katapang, Soreang, dilempar empat bom molotov oleh dua orang tak dikenal sekitar pukul 13.30 Senin (14/4). Tiga buah motor yang diparkir di halaman kantor itu terbakar.

Arifin Sobari, pengurus DPD PKS Kabupaten Bandung, mengatakan saat itu ia dan enam orang lainnya sedang rapat di dalam kantor. "Saya mendengar suara letusan keras dari luar, dan setelah keluar ternyata api telah membakar tiga buah motor yang sedang parkir di halaman," ujar Arifin.

Seorang pedagang bakso yang berjualan di dekat kantor DPD PKS mengatakan, dia melihat dua orang mengendarai Vespa biru tanpa plat nomor berhenti dan mengawasi kantor DPD, lalu melempar empat botol dan langsung melarikan diri.

Karena motor mereka sulit dinyalakan, kata Arifin, “Akhirnya masyarakat dapat menangkap salah seorang dari dua orang itu." tutur Pelaku yang ditangkap bernama Didin Tajudin (28), warga Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.

Wakil Kapolda Jawa Barat Brigjen Pol Suprihadi mengatakan, aparatnya masih menghimpun keterangan dari pelaku. Dia belum bisa memastikan serangan itu terkait dengan pilkada Jawa Barat. "Sampai saat ini kami masih menyelidiki motif yang melatarbelakangi kejadian tersebut, apakah bersifat politis atau tidak," kata Suprihadi seperti dikutip Antara.

Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat Memet Abdul Hakim menyatakan pelemparan bom molotov belum tentu terkait hasil quick count yang memenangkan pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade).

"Jangan terburu-buru menyimpulkan kasus itu terkait Pilkada Jabar sebelum ada hasil penyelidikan dari kepolisian. Saya kira masyarakat harus tenang," kata Memet di Bandung, Senin.

Memet mengatakan kasus tersebut tidak mengganggu konsentrasi KPUD Jawa Barat maupun kabupaten/kota seprovinsi itu untuk menuntaskan tugasnya sebagai penyelenggara pilkada.

Serangan itu tidak menyulut emosi simpatisan Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera yang mendukung Heryawan-Dede Yusuf. “Saya kira semua tidak ada masalah dengan Tim Hade dan kami tidak terpancing untuk bertindak sesuatu. Masalah itu sudah dikoordinasikan dengan jajaran Polda Jabar,” kata Haris Yuliana, Ketua Tim Sukses Bersama Hade di Bandung, Senin (14/4) sore.

Calon Gubernur Ahmad Heryawan tidak mau berkomentar soal bom molotov itu. “Soal itu Cagub tidak perlu komentarlah. Biarkan pihak yang berwajib menyelesaikannya,” kata dia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat gembira karena pilkada Jawa Barat berjalan tertib dan lancar. “Sekarang pilkada telah selesai, walaupun penghitungan dari KPUD terus berlangsung, dan kita serahkan nantinya KPUD mengumumkan secara resmi siapa pemenangnya,” kata Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng.

Walaupun perhitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei semuanya menempatkan pasangan Heryawan-Dede Yusuf unggul darii dua saingannya, kata Andi, tapi Presiden tetap menunggu hasil penghitungan resmi yang ilakukan KPUD.

Data rekapitulasi yang masuk ke KPUD Provinsi Jawa Barat hingga pukul 18.20 kemarin sebanyak 10 persen atau 2.580.947 suara. Dari jumlah tersebut, pasangan Danny-Iwan (Da‘™I) memperoleh 671.738 suara (26 persen), Agum Gumelar-Ahmad Nu‘™man (Aman) 885.270 (34 persen), dan Heryawan-Dede 1.023.939 (40 persen).

Di Depok, Tim Sukses Hade menyatakan akan memantau perolehan suara yang telah terkumpul. Ketua Tim Sukses Hade dari PAN, Hasbullah Rachmat, kemarin mengatakan langkah itu unutk mengantisipasi kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi.

Di Kota Bekasi, Tim Pemenangan Pemilihan Gubernur PKS mencatat pasangan Hade meraih 57 persen suara, Aman 32 persen, dan Da‘I memperoleh 12 persen suara.

Ketua KPUD Kota Bekasi Ahmad Hery mengatakan hasil penghitungan suara masih dimenangkan pasangan Hade. “Untuk hasil pastinya tunggu dua sampai tiga hari lagi,” kata dia. (Argus Firmansah/Fauzan Hilal/Iskandar Hadji/Jurnal Nasional)

SBY Senang Pilkada Lancar

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat gembira karena Pilkada di Jawa Barat berjalan tertib dan lancar. "Sekarang Pilkada telah selesai, walaupun penghitungan dari KPUD terus berlangsung , dan kita serahkan nantinya KPUD mengumumkan secara resmi siapa pemenangnya," kata Andi Mallarangeng, juru bicara Presiden, kemarin (14/4).

Berdasarkan penghitungan cepat yang dilakukan Lingkar Survei Indonesia, data suara yang telah masuk mencapai 99,75 persen. Hingga pukul 20.12 WIB, pasangan Ahmad Heryawan/Dede Yusuf memperoleh 40,27 persen, Agum Gumelar/Nu'man Abdul Hakim 33,97 persen, dan Danny Setiawan/Iwan R Sulandjana 25,76 persen.

Sedangkan menurut perhitungan Lembaga Survei Indonesia, Ahmad Heryawan/Dede Yusuf memperoleh 39,46 persen, Agum Gumelar/Nu'man Abdul Hakim 35,46 persen dan Danny Setiawan/Iwan R Sulandjana memperoleh 25,08 persen suara.

Namun, Presiden masih menunggu hasil penghitungan resmi yang dilakukan KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) Jawa Barat, walaupun perhitungan cepat yang dilakukan banyak lembagai survei hampir semuanya benar, dimana pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf mengungguli dua saingannya.

Presiden mengajak siapapun harus menghoramti hasil Pilkada. "Sangat jelas seperti yang telah dikatakan Presiden SBY ketika memcoblos kemarin, agar yang kalah bisa menerima karena begitualah hasilnya. Bagi yang menang tentu saja harus mulai memikirkan apa yang menjadi tugasnya, melayani dan meningkatkan kehidupan kesejateraan rakyat, dan amanah dari rakyat betul-betul diimplemetasikan dengan menjadi gubernur seluruh warga Jawa Barat, " kata Andi.

Secara umum, Pilkada Jabar berjalan lancar. Meski ada gangguan, tetapi bisa diatasi. Kemarin, Kantor DPD PKS Kabupaten Bandung di Jalan Raya Katapang, Soreang, dilempar empat bom molotov oleh dua orang tak dikenal sekitar pukul 13.30 WIB. Tiga buah motor yang diparkir di halaman kantor itu terbakar.

Arifin Sobari, pengurus DPD PKS Kabupaten Bandung, mengatakan saat itu ia dan enam orang lainnya sedang rapat di dalam kantor. "Saya mendengar suara letusan keras dari luar, dan setelah keluar ternyata api telah membakar tiga buah motor yang sedang parkir di halaman," ujar Arifin.

Akhirnya masyarakat dapat menangkap salah seorang dari dua orang itu. Pelaku yang ditangkap bernama Didin Tajudin (28), warga Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Wakil Kapolda Jawa Barat Brigjen Pol Suprihadi mengatakan, aparatnya masih menghimpun keterangan dari pelaku. Dia belum bisa memastikan serangan itu terkait dengan pilkada Jawa Barat. "Sampai saat ini kami masih menyelidiki motif yang melatarbelakangi kejadian tersebut, apakah bersifat politis atau tidak," kata Suprihadi seperti dikutip Antara.

Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat Memet Abdul Hakim menyatakan pelemparan bom molotov belum tentu terkait hasil quick count yang memenangkan pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade).

"Jangan terburu-buru menyimpulkan kasus itu terkait Pilkada Jabar sebelum ada hasil penyelidikan dari kepolisian. Saya kira masyarakat harus tenang," kata Memet di Bandung, Senin.

Memet mengatakan kasus tersebut tidak mengganggu konsentrasi KPUD Jawa Barat maupun kabupaten/kota seprovinsi itu untuk menuntaskan tugasnya sebagai penyelenggara pilkada.

Serangan itu tidak menyulut emosi simpatisan Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera yang mendukung Heryawan-Dede Yusuf. "Saya kira semua tidak ada masalah dengan Tim Hade dan kami tidak terpancing untuk bertindak sesuatu. Masalah itu sudah dikoordinasikan dengan jajaran Polda Jabar," kata Haris Yuliana, Ketua Tim Sukses Bersama Hade di Bandung, Senin (14/4) sore.

Calon Gubernur Ahmad Heryawan tidak mau berkomentar soal bom molotov itu. "Soal itu Cagub tidak perlu komentarlah. Biarkan pihak yang berwajib menyelesaikannya," kata Ahmad Heryawan di Hotel Papandayan, Bandung. (Argus Firmansah/Fauzan Hilal/Iskandar Hadji/Jurnal Nasional)

Hade Unggul Sementara

Pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade) unggul sementara atas pasangan Agum Gumelar-Nu‘man Abdul Hakim (Aman) dan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana (Da‘I) dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Minggu (13/4).

Hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat hingga pukul 20.54 tadi malam, perolehan suara tertinggi diperoleh Achmad Heryawan-Dede Yusuf yakni 140.435 suara (39,21 persen). Pasangan Agum-Nu‘ man mendapat 112.033 suara (31,28 persen) dan Danny-Iwan meraih 105.735 suara (29,52 persen).

Jumlah suara yang terekap di KPU Jawa Barat tadi malam 358.203 suara dari 12 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Bogor, Cianjur, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Bandung, Garut, Purwakarta, serta Kota Tasikmalaya, Bandung, Cimahi dan Banjar. Ketua KPU Provinsi Jawa Barat Setia Permana mengatakan, “Hasil yang didapat ini masih bersifat sementara karena masih dalam penghitungan di PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), karena nanti akan ada penghitungan suara di kabupaten/kota."

Menurut Setia, pengumuman penghitungan resmi baru diumumkan 22 atau 23 April mendatang.

Hasil penghitungan cepat atau quick count berbagai lembaga survei juga menunjukkan keunggulan pasangan Heryawan-Dede yang diusung koalisi PKS-PAN, disusul pasangan Agum-Nu‘man yang dijagokan koalisi PDIP, PPP, PKB, PBB, PKPB, PDS, PBR, dan pasangan Danny-Iwan yang didukung Partai Golkar dan Partai Demokrat. "Hasil penghitungan quick count jelas, kita menangkan Pilkada Jabar 2008. Kemenangan ini merupakan kemenangan masyarakat Jabar untuk meraih harapan baru," kata Ahmad Heryawan, didampingi Dede Yusuf dalam jumpa pers di Media Center Hade di Hotel Papandayan, Bandung, tadi malam. Heryawan yakin penghitungan quick count tidak akan jauh dengan hasil penghitungan akhir yang dilakukan KPU Jabar.

Pasangan Agum-Nu‘ man menyatakan masyarakat hendaknya tidak terpengaruh hasil quick count yang ditayangkan di televisi dan meminta menunggu hasil rekapitulasi penghitungan suara KPU Jabar.

"Penghitungan tersebut hanya berdasarkan ratusan TPS (tempat pemungutan suara), sedangkan suara di puluhan ribu lainnya bagaimana," kata Agum Gumelar. Agum menuturkan, hasil rekapitulasi di Aman Centre menunjukan keunggulan sementara ada pada kubunya dengan persentase Da`I 26,80 persen, Aman 38,1 persen, dan Hade 35,2 persen.

Danny Setiawan menyatakan dirinya tidak terpengaruh hasil quick count yang menempatkan pasangan Hade di posisi teratas. "Saya menghormati upaya penghitungan quick count yang dilakukan lembaga survei dan lainnya. Kami tak terpengaruh dan menunggu hasil penghitungan resmi yang dilakukan oleh KPU," kata Danny seperti dikutip Antara di Bandung, kemarin.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai ada enam faktor pendukung kemenangan Hade. Pertama, masyarakat Jabar sudah tidak puas terhadap kepemimpinan Danny Setiawan selaku incumbent. Kedua, masyarakat Jabar menginginkan tampilnya tokoh baru memimpin Jabar dan pasangan Hade mampu menyaingi pasangan Aman yang tampil sebagai tokoh alternatif. Ketiga, kelompok pemilih pemula diperkirakan memberikan suaranya secara penuh kepada Hade.

Faktor pendukung lainnya, kata Muhammad Qodari, suara kader PAN dan PKS solid. Dukungan terhadap Hade juga diduga datang dari anggota Persatuan Umat Islam Jabar karena Ahmad Heriawan Ketua Umum PUI.

Secara umum pemilihan gubernur di 26 kota dan kabupaten se-Jawa Barat berjalan lancar. Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs Dade Achmad, mengatakan situasi dan kondisi kemananan dalam pelaksanaan pemilihan tak mengkhawatirkan. “Sampai sore ini kondisi terkendali dan kondusif di semua daerah Jawa Barat,” kata Dade Achmad, Minggu (13/4) sore. (Argus Firmansah/Arjuna Al Ichsan/Fauzan Hilal/Iskandar Hadji/Suci Dian Hayati/Jurnal Nasional)

Free Advertorial: Indosat Luncurkan Mentari Sakti

Pengguna telepon seluler di Jawa Barat saat ini mencapai 2,6 juta user untuk semua provoder selular atau 1% saja dari total penduduk Jawa Barat 39 juta jiwa lebih. Jumlah pengguna telepon terus meningkat terutama pada segmen sub-urban di seluruh kota/kecamatan di Jawa Barat.

Hal ini mendorong Indosat Tbk meluncurkan produk baru, yaitu Mentari Sakti. Produk Indosat yang baru ini diharapkan dapat menambah jumlah pengguna baru untuk produk Mentari, sehingga bisa mendongkrak angka pengguna Indosat dari 2,4 juta menjadi 4,8 juta pengguna di seluruh Indonesia.

Produk Mentari Sakti diluncurkan untuk merespon persaingan dan perang tarif antar provider yang disesuaikan dengan peraturan pemerintah melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) oleh Mohammad Nuh, tanggal 4 Februari 2008, bahwa penurunan tarif seluler adalah 20-40 persen yang berlaku mulai 1 April 2008.

Mentari Sakti diluncurkan dengan keunggulan tarif hemat sebesar 70% ke semua operator, yaitu tarif percakapan Rp.5 per detik yang berlaku mulai pukul 23.00 – 17.00 setiap hari. Rp.20 per detik diberlakukan mulai pukul 17.00 – 23.00. program ini mulai berlaku pada 9 April 2008 hingga 30 Juni 2008.

Mentari sakti juga memberikan tarif SMS yang murah, yaitu Rp.99 ke sesama Indosat dan Rp.149 ke opreator lain. Selain itu Mentari Sakti sudah dilengkapi dengan fasilitas GPRS untuk 3G dan i-Menu *123#, yaitu sebuah layanan untuk mencari lokasi SPBU, ATM, haleri Indosat, serta berita penting dari dalam dan luar negeri dengan cara menekan *123#. Bagi pengguna yang ingin menggunakan nada sambung pribadi dapat juga menggunakan fasilitas Sakti i-ring 808.

Selain meluncurkan Mentari Sakti, pelanggan Matrix (pasca-bayar) juga diberikan tarif baru yang lebih murah, yaitu Rp15 per detik ke semua operator yang berlaku mulai 14 April 2008.

“Program Moentari sakti merupakan bentuk komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik dengan tarif hemat dan terjangkau. Kita targetkan jumlah pelangggan baru sebasar 900.000 di Jawa Barat,” ujar Eddy Rizal, Division Head Technical Operation di Bandung, Senin (14/4) siang.

Sementara itu Indosat sedang menambah infrastruktur di Jawa Barat dengan menambah 300 BTS lagi dari 870 BTS yang sudah ada di Jawa Barat. ”300 BTS itu sebesar 55% untuk kualitas/kapasitas dan 45% untuk coverage-nya,” kata Eddy Rizal, Division Head Technical Operation di Bandung, Senin (14/4) siang.

Dengan program ini, menurut Eddy Rizal, diharapkan mucul kesadaran sosial di masyarakat bahwa menggunakan telepon seluler tidak akan berlama-lama, cukup seperlunya saja. Oleh karena itu Mentari Sakti diluncurkan untuk kebutuhan masyarakat yang sadar akan efisiensi dan efektifitas penggunaan telepon seluler.

”Kita optimis dengan potensi penjualan di Jawa Barat, karena jumlah pengguna telepon seluler di Jawa Barat terus bertambah. Masih banyak yang belum menggunakan telepon seluler,”

Pendapat masyarakat terhadap produk Mentari yang baru dengan tarif murah per detik itu ditanggapi dengan beragam opini. ”Tarif Mentari dirasakan masih mahal pada jam kerja. Dan kadang-kadang suka salah sambung,” kata Agus Rakasiwi, pengguna nomor Mentari di Bandung, saat ditemui Jurnal Nasional di Jalan Aceh, Bandung, Senin (14/4) sore. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Sunday, April 13, 2008

Perhitungan Suara Sementara Menegangkan Cagub dan Cawagub Jabar

Usai pencoblosan di TPS-TPS se-kota Bandung pagi tadi, situasi kota Bandung cukup menegangkan bagi ketiga pasangan kandidat. Kondisi itu dipicu oleh laporan perhitungan suara sementara dari institusi survei yang dilakukan secara serentak di Hotel Homann (Pusat Kajian dan Studi Pembangunan), Hotel Preanger (Lingkaran Survei Indonesia) dan Hotel Papandayan (Pusat Studi Demokrasi dan HAM).
Perhitungan sementara dari institusi survei tersebut menjadi acuan sementara bagi Tim Sukses dari ketiga pasangan kandidat. Sementara para kandidat mengamati hasil perhitungan sementara dari KPU Jabar.
Ahmad Heryawan dan Yusuf Macan Effendi merayakan kemenangan sementara pasangannya di Hotel Papandayan, Bandung. Ahmad Heryawan mengatakan bahwa, “Saya percaya dengan hasil perhitungan Quick Count yang dilakukan oleh KOMPAS itu akurat,” kata Ahmad Heryawan di Hotel Papandayan, Bandung, Minggu (13/4) petang. Meski demikian Ahmad Heryawan masih menunggu hasil perhitungan dari KPU Jabar.
Sementara itu hasil rekapitulasi perhitungan suara sementara pada pukul 21.31.29 di Kantor KPU Jabar Danny-Iwan 30,42%, Agum-Nu’man 31.34%, Heryawan-Dede 38,24% dari 382.849 total suara sementara yang diserahkan dari sembilan (9) KPU kabupaten/kota, meliputi Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Purwakarta, Kota Banjar, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya.
Data perhitungan suara di KPU Jabar, jalan Garut, Bandung, akan terus bertambah sambil menunggu masukan hasil suara dari KPU kota dan kabupaten yang tersisa. (Argus Firmansah/JN/Bandung)

27 Juta Orang Siap Pilih Gubernur Jabar

Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) 2008-2013 berlangsung hari ini (13/4). Sebanyak 27 juta penduduk telah terdaftar sebagai pemilih. Mereka akan memilih tiga pasangan calon, yakni Danny Setiawan-Iwan R Sulanjana (Nomor 1), Agum Gumelar-Nu'man Abdul Hakim (Nomor 2), dan Ahmad Heryawan-Yusuf Macan Effendi (Nomor 3).

Sebanyak 63 ribu tempat pemungutan suara (TPS) sudah disiapkan untuk pelaksanaan pemilihan pada pukul 07.00 sampai 13.00 WIB. Warga yang sedang dirawat/sakit atau dalam rumah tahanan, sudah disiapkan TPS Khusus disertai masing-masing tujuh petugas.

Panitia Pengawas Pemilihan Pemilu (Panwaslu) Jawa Barat mengintruksikan kepada semua Panwaslu Kota dan Kabupaten agar bersikap profesional dalam mengawasi proses pencoblosan. Ketua Panwaslu Provinsi Jabar, Anton Winardi, mengatakan panitia pengawas sejumlah 3 orang per kecamatan. Jumlah itu diharapkan tetap efektif meski dirasa kurang banyak untuk mengawasi 63 ribu TPS.

Untuk mengamankan pemilihan, Polda Jabar menurunkan 20.000 personel didukung petugas dari Polres dan Polsekta setempat. Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi, Dade Achmad mengatakan pihaknya akan berusaha keras agar pmilihan berlangsung aman.

"Sebanyak dua pertiga kekuatan Polda Jabar akan diturunkan untuk pengamanan di TPS dibantu Linmas setempat," kata Dade Achmad di Kantor Polda Jawa Barat, Bandung, Sabtu (12/4).

Ferry Kurnia Rizkiansyah dari Kelompok Kerja Sosialisasi dan Pemutahiran Data Pemilih, KPU Jabar, menghimbau semua warga Jabar agar menggunakan hak pilihnya. "Jaga toleransi untuk menyukseskan Pilgub Jabar ini," kata Ferry Kurnia Rizkiansyah.

Sejumlah penyelenggara Quick Count atau penghitungan suara cepat dipastikan meramaikan proses Pemilihan Gubernur Jabar 2008. "Sudah ada beberapa LSM, media massa dan partai politik yang siap menggelar quick count. Namun itu di luar pengaturan KPU, kami sendiri tidak akan memakai quick count," kata Ketua KPU Jawa Barat, Setia Permana di Bandung. Menurut Setia, hasil final Pilgub Jabar 2008 tetap berpatokan pada penghitungan manual KPU. Dia juga meminta para penyelenggara penghitungan cepat itu bertanggung jawab menjaga suasana tetap tenang dan kondusif. Ia mencontohkan, beberapa Pilkada di daerah lain menjadi memanas karena adanya perbedaan hasil quick count dengan hasil penghitungan oleh KPU.

"Quick count itu untuk memenuhi kepenasaranan masyarakat yang ingin mendapat informasi hasil Pilkada secara cepat, tapi hasil akhir tetap hasil penghitungan manual," katanya, seperti dikutip Antara. Salah satu penyelenggara quick count adalah Partai Demokrat Jawa Barat yang akan mengelar quick count dengan target hasilnya bisa tuntas tiga hari pasca Pilkada Jabar 2008. "Kami memanfaatkan kader Partai Demokrat yang menjadi saksi pasangan Danny Setiawan - Iwan Sulanjana (Da`i) di 53.005 TPS di Jabar. Hasil di setiap TPS dilaporkan ke koordinator desa (Kordes)," kata Ketua Tim IT Partai Demokrat Jabar, Ade Uus Suhendra. (Argus Firmansah/Rihad Wiranto/Jurnal Nasional/Bandung)

Friday, April 11, 2008

KPU Jawa Barat Dikunjungi Gubernur Jawa Barat

Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Jalan Garut - Bandung, dikunjungi Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan, Jumat (11/4) sore.

Danny Setiawan, sebagai Gubernur Jawa Barat, melakukan pantauan terakhir ke kantor KPU Jabar tentang persiapan KPU Jabar dalam pelaksanakan pesta demokrasi Jawa Barat yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 April mendatang.

“Pemilihan Gubernur sebagai salah satu langkah pembangunan Jawa Barat yang dibiayai oleh APBD Jawa Barat. Jangan sampai Pilgub dengan biaya yang sebegitu banyak tidak memberi arti apa-apa untuk pembangunan Jawa Barat,” kata Danny Setiawan. “Setiap warga memiliki hak pilih yang merupakan kedaulatan masyarakat Jawa Barat,” sambung Danny Setiawan.

Setia Permana, Ketua KPU Jawa Barat, mengatakan bahwa sejauh ini persiapan yang berkiatan dengan logistik sudah diselesaikan. Kartu Pemilih diharapkan secara bertahap sampai ke tangan pemilih pada H-1. Setia Permana juga mengakui segala kekurangan di wilayah teknis soal distribusi Segel karena wilayah geografis menjadi kendalanya.

“Jumlah DPT menjadi acuan penyediaan logistik. Kami sudah mencetak 28 juta untuk setiap item logistik,” kata Setia Permana. Sebanyak 63.005 TPS di seluruh Jawa barat dipastikan akan melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur ini dengan tanpa hambatan yang berarti, kata Setia Permana.

Perihal Penghitungan Cepat (quick-count) menurut Setia Permana harus disadari dan dipahami oleh semua elemen masyarakat sebagai hasil penghitungan suara sementara. Karena penghitungan yang sah menurut KPU Jawa Barat adalah penghitungan secara manual oleh KPU Jawa Barat.

“Saya puas dengan kinerja KPU Jawa Barat, bahwa semua maslah sudah dapat diatasi moleh KPU Jawa Barat,” kata Danny Setiawan usai bertemu dengan jajaran KPU Jawa barat di jalan Garut, Bandung.

KPU Provinsi Jawa Barat Optimis 13 April Berjalan Lancar

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Setia Permana, mengatakan usai acara Debat Publik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Hotel Horison, Bandung, Rabu (9/4) malam, bahwa usai acara Debat Publik KPU Jawa Barat bersama KPU Kota/Kabupaten akan berkonsemtrasi pada persiapan logsitik Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang baru.

“Besok-besok kami akan check dan recheck logistik ke KPU kota/kabupaten untuk melihat sejauhmana kelengkapan logistik di daerah,” kata Setia Permana.

Meski di lapangan ditemukan masih belum merata kelengkapan logistik di setiap kecamatan, hal itu menurut KPU Jawa Barat bukan kendala yang besar, karena hingga hari ini semua persoalan logistik segera ditangani dengan baik dan segera mungkin.

Sekretaris KPU Jawa Barat, Deddy S Warmana di tempat yang sama juga menegaskan bahwa pada prinsipnya KPU Provinsi Jawa Barat sudah bertindak sigap dalam mengantisipasi semua kendala dalam kelengkapan logistik di daerah.

“Sejauh ini jumlah kerusakan Surat Suara yang rusak masih di bawah angka 0,02 prosen dan masalah itu segera kami tangani saat itu juga. Masalah belum meratanya kelengkapan logistik saya sudah memberi masukan ke KPU kabupaten dan kota untuk menangani hal itu karena infrastruktur untuk menangani masalah logistik sudah kami berikan,” kata Deddy S Warmana.

Dalam waktu yang mendesak ini KPU Jawa Barat merasa optimis dengan kesuksesan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur langsung pada tanggal 13 April nanti.

Kartu pemilih memang diakui KPU Jawa Barat belum rampung 100 prosen, akan tetapi KPU Jawa Barat bersama perusahaan jasa penyedia logistik itu sudah berkoordinasi dan akan secepat mungkin diselesaikan untuk menghilangkan keresahan warga Jawa Barat yang akan menggunakan hak pilihnya nanti.

Sedangkan bagi masyarakat yang bila pada saatnya nanti belum mendapatkan Kartu Pemilih, KPU Jawa Barat sudah memberikan regulasi atau ketetapan bahwa Kartu Pemilih yang oleh karena satu dan lain hal tidak diperoleh warga, dapat diganti dengan Surat Undangan yang telah diberi stampel resmi dari KPPS atau KPU Kota/kabupaten.

Sementara bagi warga yang tidak terdaftar sebagai pemilih tetap tidak bisa memilih karena Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak bisa bertambah yang artinya menambah jumlah daftar. Akan tetapi jumlah DPT dapat saja berubah oleh karena satu dan lain hal, hal itu dikatakan oleh Ferry Kurnia Rizkiansyah, Pokja Sosialisasi, Kampanye dan Pemutahiran Data Pemilih KPUD Jabar.

“Kalau DPT berkurang bisa saja terjadi karena pemilih yang bersangkutan mengalami satu dan lain hal sehingga tidak bisa menggunakan hak pilihnya, tapi yang jelas angka DPT tidak bisa bertambah karena sudah ditetapkan,” tegas Ferry Kurnia Rizkiansyah. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Panwaslu Jabar Indentifikasi Ratusan Pelanggaran

Selama berlangsungnya kampanye Pilkada yang dilakukan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat beberapa pekan terakhir ini, Panitia Pengawas Pemilu (panwaslu) setempat mengindentifikasi terjadinya 174 kasus pelanggaran yang dilakukan oleh tim sukses masing-masing pasangan calon gubernur.

Ketua Panwaslu Provinsi Jawa Barat, Anton Winardi mengatakan, pelanggaran kampanye dengan sanksi administratif sebanyak 40 kasus yang dilakukan pasangan Danny dan Iwan (DA‘ I), 28 kasus pada pasangan Agum Gumelar-Nu‘ man (AMAN).

"Serta 41 kasus pelanggaran dilakukan oleh pasangan Heryawan dan Dede (HADE),” papar Anton Winardi di Topas Hotel, Bandung, Rabu (9/4). Total kasus seluruhnya adalah 174 kasus, dan 65 kasus dinyatakan sebagai unclassified case.

Pasangan DA‘ I banyak kasus pelanggaran dalam hal pelibatan pegawai negeri sipil, pejabat negara, dan kepala daerah. Pasangan AMAN terbukti banyak pelanggaran pada atribut dan alat peraga yang terpasang disembarang tempat. Pasangan HADE banyak melanggar pada penggunaan fasilitas negara dan anggaran pemerintah setempat.

Indikasi kasus pidana, menimpa Menteri Sosial Republik Indonesia, Bahtiar Chamsyah yang sedang dalam proses penyidikan Polres Garut. Bahtiar Chamsyah kedapatan mengampanyekan pasangan AMAN di dalam pengajian pada tanggal 5 April 2008 di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.

“Bachtiar Chamsyah pada tanggal 5 April kampanyekan AMAN di mesjid di Kecamatan Samarang, Garut. Kasus ini sedang dalam proses penyidikan terkait dengan Pasal 116 ayat 4. Tapi kasus ini akan diplenokan dulu di KPU Provinsi,” kata Masril, Ketua Panwaslu Kabupaten Garut, di Topas Hotel, Bandung.

Pilkada Jawa Barat akan berlangsung pada Minggu (13/4), Panwaslu setempat sedang memproses hasil temuan pelanggaran pidana selama berlangsungnya kampanye kepada aparat kepolisian.

Sementara itu, Anton Winardi juga mengatakan bahwa mulai Kamis (10/4), semua atribut dan alat peraga dari masing-masing pasangan harus sudah dibersihkan. “Kami sudah memberikan surat pemberitahuan kepada tiga Tim Sukses pasangan calon untuk membersihkan atribut dan alat peraganya,” kata Anton. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Wednesday, April 9, 2008

Akhiri Obral Janji Cagub Jabar

Dua belas hari sudah dimanfaatkan oleh tiga kandidat cagub Jabar. Hari Selasa (8/4) merupakan hari terakhir di mana para cagub dan cawagub melakukan kampanye terbuka di hadapan para pendukungnya masing-masing.

Meski demikian selama kamanye terbuka banyak catatan yang diberikan kepada tiga tim sukses kandidat, yaitu sama-sama memberantas korupsi dan menjaga demokrasi Jawa Barat tetap bersih dari tindakan yang mencemarkan demokrasi di Jawa Barat.

Selasa (8/4) siang Ferry Kurnia Rizkiansyah, Ketua Pokja Sosialisasi, Kampanye dan Pemutahiran Data Pemilih, KPUD Jabar, ketika dihubungi Jurnal nasional di kantornya, jalan Garut, Bandung, mengatakan bahwa “KPU Jabar sudah memberikan Surat Peringatan kepada Tim Sukses Danny-Iwan dan Tim Sukses Agum-Nu’man atas pelanggaran kampanye karena masing-masing kandidat melibatkan pejabat Negara tidak dalam cuti,” kata Ferry Kurnia Rizkiansyah.

Hal itu merupakan bukti bahwa KPU jabar tidak main-main dalam menjalankan proses demokrasi di Jawa Barat melalui Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur secara langsung pada tanggal 13 April mendatang.

Sementara kebutuhan logistic untuk pencoblosan hari ini KPU Jabar menegaskan bahwa Surat Suara yang rusak sudah diganti dengan segera setelah ada laporan dari KPu kabupaten/kota.

“Salah satu kewajiban KPU Jawa Barat adalah Segel Suara. Untuk itu dipastikan Rabu besok (9/4) sudah selesai semuanya,” kata Sekretaris KPU Jawa Barat, Deddy S Warmana di kantor KPU Jawa Barat, Selasa (8/4) sore tadi.

Kampanye Penutup dari Incumbent

Pasangan Danny-Iwan (DA’I) menggelar kampanye terakhirnya di kabupaten/kota Bogor.

Juru kampanye dari tokoh partai nasional antara lain Ruhut Poltak Sitompul, Agus Gumiwang, Nurul Arifin, Jaja Mihardja, Max Sopacua, serta Sekjend DPP Partai Golkar (PG), Suwarsono.

Kampanye di lapangan KTM, Cileungsi, Kabupaten Bogor. Makan bersama tukang becak, pedagang kaki lima sambil melakukan aksi simpatik di terminal Baranangsiang yang disambut dengan nyanyian para pengamen jalanan, Kota Bogor. Kampanye akbar di lapangan Sempur, Bogor. Istighosah dana do’a bersama di lapangan Cibinong, Bogor.

Suwarsono, Sekjend DPP PG, mengajak semua elemen untuk memberi dukungan kepada pasagan DA’I. dan menyerukan kepada purnawirawan TNI untuk mendukung orang Siliwangi. Sementara ruhut Poltak Sitompul mengajak massa pendukung DA’I agar memilih pasangan yang sudah teruji memimpin Jawa Barat, karena keberhasilan Danny Setiawan membangun Jawa Barat.

Iwan Sulanjuana pun angkat bicara di depan publik di kampanye terakhirnya. “Saya lahir di Bogor. Jadi, warga mesti obor. Orang Bogor pilih orang Bogor,” kata Iwan Sulanjana di lapangan Cibinong.

Tim Sukses DA’I merasa yakin atas kemenangan pasangan kandidatnya, terlebih setelah munculnya hasil survei Puskaptis (Pusat Kajian dan Studi Pembangunan) di media cetak dan elektronik.

Gus Dur Dukung Pasangan AMAN

Pasangan Agum-Nu’man (AMAN) dengan jumlah massa terbanyak dalam tiap kampanye menghabiskan waktu kampanye terakhirnya di Kabupaten dan Kota Cirebon. Daerah kampanye yang dipenuhi oleh massa pendukung partai PDIP dan PKB karena banyak warga nadiyin di kawasan tersebut.

Sebelum melakukan kampanye akbar di lapangan Kesenden, Kota Cirebon. Agum mengunjungi pasar-pasar tradisional, dilanjutkan dengan mengunjungi pesantren Buntet, di Kabupaten Cirebon.

Namun dalam kunjungannya ke pesantren Buntet, Agum Gumelar dan rombongan disambut demonstrasi warga di blok pesantren Buntet Selasa pagi itu. Akrom (35) mengaku ekcewa dengan kepemimpina pesantren Buntet yang tidak amanah. Warga di blok tersebut dilarang bekerja dan tidak pernah menerima sumbangan sembako ataupun lainnya bila ada pejabat datang ke pimpinan pesantren tersebut.

“Setiap ada pejabat datangnya ke kiayi. Bantuan berupa sembako apalagi uang tidak pernah sampai ke tangan warga. Kami menuntut agar kami tidak dijual,” ujar Arkhom di depan rumah tetangganya.

Arkhom protes bersama ibu-ibu dari warga sekitar yang membentangkan tulisan protesnya pada kardus bekas ke pada rombongan Agum Gumelar yang dating ke pimpinan pesantren di dampingi bupati Cirebon.

Agum Gumelar dan Nu’man Abdul Hakim melanjutkan pertemuannya dengan Gus Dur di Pendopo Bupati Cirebon. Gus Dur dalam pertemuan tersebut bermaksud akan memberi dukungan politiknya kepada pasangan Agum-Nu’man di hadapan puluhan ribuan massa pendukung Agum-Nu’man.

Dukungan Gus Dur ditegaskannya di atas panggung kampanye basar yang digelar di lapangan Kesenden, Kota Cirebon, yang dihadiri puluhan ribu massa pendukung. Dalam pernyataannya, Gus Dur mengatakan bahwa melalui pilgub Jabar kali ini sudah saatnya rakyat Jawa Barat memilih pemimpin yang bersih.

Kampanye Agum-Nu’man diteruskan di lapangan bekas Terminal Weru, kabupaten Cirebon yang dihadiri ratusan ribu massa pendukungnya. Dalam orasi terakhirnya, Agum Gumelar mengatakan bahwa kemenangan Agum-Nu’man sudah semakin dekat.

“Kemenangan Agum-Nu’man sudah diambang pintu. Kemenangan akan kita raih bersama masyarakat Jawa Barat,” kata Agum Gumelar.

Kampanye Islami

Pasangan Heryawan-Dede (HADE) selalu melakukan kampanye dengan tertib dan rapi di tiap harinya. Kunjungan dengan para wong cilik atau masyarakat kecil sudah menjadi rutinitas bagi pasangan ini yang dilakukan secara terpisah dalam wilayah kampanye yang sama

Pagi hari Ahmad Heryawan menunjungi Sentra Rajut di kecamatan Binong Jati, diteruskan dengan dengar pendapat para pengusaha rajut di Sentra Rajut. Dari pertemuan tersebut Ahmad Heryawan menerima banyak masukan tentang harapan yang diinginkan oleh para pengusaha rajut tersebut. Sore harinya diteruskan dengan mengunjungi tokoh kesenian beladiri khas Sunda, Benjang, di Kecamatan Ujung Berung.

Kampanye terbuka pasangan HADE dilaksanakan di lapangan Gasibu Bandung yang dihadiri hampir 80.000 massa pendukung. Kampanye HADE di Bandung tersebut dihadiri tokoh-tokoh nasional untuk memberi dukungan di saat-saat terakhir masa kampanye pasangan HADE. Tokoh itu antara lain Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR RI), Kusmanto (DPP PAN), Tiffatul Sembiring (Presiden PKS). Anis Matta (Sekjend DPP PKS), serta KH Hilmi Aminuddin (Ketua Dewan Syuro DPP PKS).

Hidayat Nur Wahid mengatakan di hadapan puluhan ribu massa pendukung pasangan Heryawan-Dede, “Kami minta para birokrat untuk bersikap adil dalam Pilgub Jabar ini,” katanya disambut seruan dari massa yang diguyur hujan lebat di Bandung siang itu.

Usai kampanye di lapangan Gasibu Bandung, pasangan Heryawan-Dede mengunjungi korban banjir Lumpur di Majalaya untuk memberi dorongan moril dan mengingatkan agar jangan samapai emmilih pasangan yang salah utnuk masa depan masayarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Majalaya. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)

Tuesday, April 8, 2008

Seniman Jawa Barat Menghibur Pendukung AMAN di Bandung

Puluhan seniman manggung di lapangan Gasibu Bandung, Senin (7/4) sejak pagi hingga sore hari dengan beragam hiburan dari musisi, pelawak, penari, dan penyanyi dangdut.

Acara tersebut dibuka dengan Jalan Sehat yang diikuti ratusan masyarakat dengan atribut Agum-Nu’man dan dilepas oleh Nu’man Abdul Hakim di depan kantor DPW Partai Persatuan Pembangunan, jalan Pelajar Pejuang, Bandung, Senin (7/4) pagi tadi dan berakhir di lapangan Gasibu Bandung.

Antusias masyarakat pendukung Agum-Nu-man sangat antusias dengan sajian hiburan musik dangdut dari kelompok Mercy Arshita. Lapangan Gasibu pun bergoyang meski terik matahari membakar massa.

Mereka yang turut menghibur masyarakat di lapangan Gasibu adalah Dangdut Performance Mercy Marshita, Monolog “Wangsit Siliwangi” oleh Ayi Kurnia Iskandar, Reog Gembol, Pengamen Jalanan dari Rumah Musik Harry Roesly, Bad Boyz, Patria & Paduan Suara SMU, pelawak Sasagon, Boys Are Toys, Little G, Hookey Supermarket, dan ditutup dengan penampilan Java Jive.

Selain itu juga hadir seniman Jawa Barat, Kang Ibing. Keterlibatan para seniman se-Jawa Barat dalam Gelar Budaya AMAN tersebut hanya sebatas profesionalisme sebagai seniman saja. Hal itu diungkapkan oleh hampir semua semua seniman yang terlibat dalam Gelar Budaya AMAN.

“Saya profesional saja di acara ini sebagai seniman, tak ada kaitannya dengan politik,” kata Ayi Kurnia Iskandar, aktor STB, yang membacakan monolog puitis berjudul “Wangsit Siliwangi” pada acara pembukaan. “Siliwangi bukan milik militer, tapi milik rakyat,” sambung Ayi Kurnia di belakang panggung Gelar Budaya AMAN pagi tadi.

Masyarakat pendukung yang kebanyakan adalah ibu-ibu muda dan remaja dari ormas partai pendukung Agum-Nu’man sangat terhibur dengan acara tersebut. Akan tetapi para pedagang asongan dan pedagang kaki lima tidak merasakan gairah yang sama karena hasil jualannya tidak meningkat meski banyak orang di lapangan Gasibu Bandung. (Argus Firmansah/Jurnal Nasional/Bandung)